Kepekaan Ketersediaan Bahan Baku Jenis Benang Sutera Pakan

102 mengubah nilai dual sumberdaya atau kendala yang bersangkutan. Nilai selang perubahan ditunjukkan oleh nilai batas kenaikan yang diperbolehkan dan penurunan yang diperbolehkan. Selama perubahan pada kapasitas kendala masih berada dalam jangkauan nilai selang maka nilai dual kendala tersebut tidak akan berubah, sebaliknya apabila perubahan tersebut berada diluar jangkauan nilai selang maka nilai dual kendala akan berubah. Semakin sempit nilai selang perubahan pada suatu sumberdaya atau kendala maka semakin peka sumberdaya tersebut terhadap perubahan ketersediaanya. Hal ini berarti perubahan ketersediaan sumberdaya atau kendala akan sangat mempengaruhi solusi optimal. Maka dari itu diperlukan analisis sensitivitas untuk mengetahui batas-batas perubahan yang dapat merubah kondisi optimal. Analisis sensitivitas nilai sebelah kanan kendala berkaitan dengan status sumberdaya. Suatu kendala berstatus pembatas apabila terdapat nilai batas penurunan dan peningkatan sebesar nilai tertentu. Sedangkan kendala dikatakan bukan pembatas apabila tidak terdapat nilai sebesar tertentu pada nilai batas penurunan dan peningkatan. Kendala bukan pembatas ditunjukkan oleh adanya nilai tidak terhingga infinity pada nilai batas peningkatan allowable increase. Hal ini menunjukkan selang perubahan peningkatan mencapai tidak terhingga. Artinya seberapapun peningkatan nilai sebelah kanan kendala tersebut tidak akan mempengaruhi solusi optimal. Optimalisasi produksi kain sutera dobby dan warna dengan menggunakan analisis sensitivitas nilai sebelah kanan kendala Right Hand Side Ranges berdasarkan hasil olahan Linear Programming LINDO pada CV Batu Gede dijelaskan sebagai berikut.

a. Kepekaan Ketersediaan Bahan Baku Jenis Benang Sutera Pakan

Analisis senstivitas nilai RHS kendala benang sutera pakan digunakan untuk mengetahui sejauh mana perubahan nilai ketersediaan kendala tersebut dapat merubah kondisi optimal. Berdasarkan hasil analisis dual, kondisi optimal produksi untuk kain sutera dobby dan warna dengan menggunakan fungsi kendala benang pakan menunjukkan bahwa kendala tersebut berstatus berlebih atau penggunaannya lebih sedikit dibandingkan dengan ketersediaannya sehingga terdapat persediaan sisa. Untuk mengetahui perubahan ketersediaan benang pakan 103 yang dapat merubah kondisi optimal, dapat dilihat pada hasil analisis sensitivitas Tabel 43. Tabel 43. Hasil Analisis Sensitivitas Nilai Sebelah Kanan RHS Kendala Ketersediaan Bahan Baku Jenis Benang Pakan Pada CV Batu Gede Tahun Bulan Current RHS Allowable Allowable Increase Decrease 2007 September 12,50 INFINITY 3,752910 Oktober 12,67 INFINITY 3,734749 Nopember 14,44 INFINITY 5,961041 Desember 14,72 INFINITY 6,597290 2008 Januari 16,33 INFINITY 7,494792 Februari 13,26 INFINITY 5,338495 Maret 14,44 INFINITY 5,932014 April 14,55 INFINITY 6,012901 Mei 17,27 INFINITY 8,568007 Juni 17,34 INFINITY 8,462641 Juli 17,48 INFINITY 8,173450 Agustus 16,54 INFINITY 7,550261 Pada Tabel 43, dapat diketahui bahwa kolom Current RHS menunjukkan nilai koefisien sebelah kanan kendala atau nilai ketersediaan aktual benang pakan perusahaan, kolom allowable increase menunjukkan nilai batas kenaikan perubahan ketersediaan benang pakan dan kolom allowable decrease menunjukkan nilai batas penurunan perubahan ketersediaan benang pakan yang dapat mempertahankan solusi tujuan yang optimal. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, secara keseluruhan kendala benang pakan untuk produksi kain sutera dobby dan warna pada CV Batu Gede termasuk kendala bukan pembatas. Hal ini ditunjukkan oleh adanya nilai tidak terhingga infinity pada batas kenaikan perubahan ketersediaannya dan adanya nilai pada batas penurunannya sebesar nilai slack or surplusnya di setiap bulan selama periode yang dianalisis. Artinya kendala ketersediaan benang pakan bukan termasuk kendala aktif untuk mencapai optimalisasi produksi kain tenun sutera dobby dan warna pada CV Batu Gede. 104 Nilai terbesar yang ditunjukkan oleh kolom allowable decrease terdapat pada bulan Mei 2008 yaitu sebesar 8,568007. Artinya batas penurunan ketersediaan benang pakan yang diperbolehkan agar produksi tetap optimal adalah sebesar 8,57 kg dari ketersediaan yang ada di gudang 17,27 kg. Hal ini menunjukkan ketersediaan benang pakan tidak boleh kurang dari 8,70 kg agar solusi optimal tidak berubah. Nilai tersebut diperoleh dari nilai ketersediaan yang ada dikurangi dengan nilai batas penurunannya. Untuk batas kenaikan ketersediaan benang pakan menunjukkan nilai tidak terhingga infinity yang ditunjukkan oleh kolom allowable increase. Hal ini berarti berapapun nilai kenaikan ketersediaan benang pakan tidak akan merubah nilai keuntungan yang akan diterima perusahaan.

b. Kepekaan Ketersediaan Bahan Baku Jenis Benang Sutera Lungsi