8 3.
Bagaimana solusi terbaik jika terjadi perubahan, dalam hal ini peningkatan harga benang sutera dan pengurangan jumlah tenaga kerja langsung dalam
perumusan program linier?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini antara lain :
1. Menganalisis kombinasi produksi kain sutera yang tepat bagi CV Batu Gede
agar mencapai kondisi optimal yang dapat memaksimalkan keuntungan. 2.
Mengkaji alokasi sumberdaya yang dimiliki CV Batu Gede sebagai kendala produksi untuk mencapai kondisi optimal.
3. Menganalisis solusi terbaik jika terjadi perubahan, dalam hal ini peningkatan
harga benang sutera dan pengurangan jumlah tenaga kerja langsung dalam perumusan program linier.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1.
Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan keputusan tingkat produksi bagi perusahaan dalam mencapai produksi yang optimal untuk meningkatkan
keuntungan. 2.
Sebagai bahan informasi, pustaka dan pengetahuan mengenai optimalisasi produksi bagi penelitian selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian fokus pada kegiatan produksi sutera alam di CV Batu Gede. Data produksi yang digunakan adalah data produksi selama 12 bulan
yaitu produksi periode September 2007 – Agustus 2008. Data lainnya mengenai
gambaran umum perusahaan digunakan sebagai data pelengkap penelitian. Produk yang akan diteliti adalah kain tenun sutera putihan dobby dan
kain tenun sutera warna yang merupakan hasil produksi sektor hilir perusahaan yang berfluktuatif penjualannya. Keuntungan yang diperhitungkan adalah
keuntungan kotor yang diperoleh dari hasil pengurangan total penerimaan dan pengeluaran produksi kain sutera. Model analisis yang digunakan adalah model
program linier yang didalamnya terdapat asumsi-asumsi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kegiatan Persuteraan Alam Di Indonesia Sutera alam adalah produk olahan dari ulat sutera Bombyx mori linn.
Persuteraan alam merupakan kegiatan agro industri yang meliputi pembibitan ulat sutera, budidaya tanaman murbei, pemeliharaan ulat sutera, pemintalan,
pertenunan, pembatikan pencelupan pencapan penyempurnaan, garmen dan pembuatan benang jadi lainnya termasuk pemasarannya SKB Menteri
Kehutanan, Menteri Petrindustrian dan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 50Kpts-
II1997, tanggal 20 Januari 1997, yang dimaksud dengan persuteraan alam adalah bagian kegiatan perhutanan sosial dengan hasil kokon atau benang sutera yang
terdiri dari kegiatan moriculture, sericulture, filature dan manufacture
8
. Kegiatan moriculture adalah kegiatan budidaya atau memelihara tanaman
murbei untuk menghasilkan daun sebagai pakan ulat sutera. Sedangkan sericulture adalah kegiatan pemeliharaan ulat sutera sampai menghasilkan kokon
kepompong sebagai bahan baku pembuatan benang sutera. Setelah itu adalah kegiatan filature, yaitu kegiatan mengolah kokon menjadi benang sutera. Kegiatan
akhir pada pesuteraan alam adalah manufacture yaitu pertenunan dan pembuatan benang sutera menjadi kain sutera dan produk barang jadi lainnya yang berbasis
sutera serta meliputi pemasarannya
8
. Persuteraan alam diawali dengan kegiatan pemeliharaan tanaman murbei.
Daun tanaman murbei digunakan sebagai pakan ulat sutera. Untuk menghasilkan kualitas kain sutera yang baik dibutuhkan kualitas ulat sutera yang baik, maka dari
itu pakan yang diberikan pada ulat sutera harus diperhatikan oleh petani-petani ulat sutera. Tanaman murbei tahan terhadap perlakuan pemangkasan dan
membutuhkan sinar matahari penuh. Murbei yang dipangkas dan dipelihara dengan baik akan tumbuh tunas baru yang muda, jumlahnya banyak dan tumbuh
pesat serta dapat menghasilkan daun yang banyak berwarna hijau segar. Daun inilah yang akan digunakan untuk pakan ulat sutera Nasaruddin Nurcahyo
1992
8
. Kuantitas dan kandungan gizi yang ada dalam daun murbei sangat
8
Http:www.dephut.co.id. RLPS – Statistik Kehutanan Indonesia 2002. Diakses tanggal 28
Agustus 2008.