Kendala Ketersediaan Benang Pakan Kendala Ketersediaan Benang Lungsi

39 jenis, yaitu benang pakan dan benang lungsi. Rasio proporsi penggunaan benang pakan dan benang lungsi dalam menghasilkan kain sutera adalah tiga berbanding satu 3:1. Kendala ketersediaan bahan baku mengacu pada jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan masing-masing jenis produk.

a. Kendala Ketersediaan Benang Pakan

Benang pakan merupakan benang sutera yang dipasang secara horizontal pada Alat Tenun Bukan Mesin ATBM untuk menghasilkan kain tenun sutera, baik jenis kain dobby maupun warna. Proporsi penggunaan benang pakan lebih besar dibandingkan dengan bahan baku lain. Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala benang pakan menunjukkan banyaknya benang pakan yang dibutuhkan dalam memproduksi setiap jenis kain tenun sutera. Jumlah ketersediaan benang pakan untuk memproduksi kain sutera dalam periode yang dianalisis merupakan nilai sebelah kanan Right Hand Sides RHS kendala. Kendala ketersediaan benang pakan dirumuskan sebagai berikut : j ij i j ij b X B     2 1 12 1 Keterangan : ij B = Koefisien penggunaan benang pakan untuk aktivitas ke-i pada bulan ke-j kgbulan. j b = Ketersediaan benang pakan pada bulan ke-j kgbulan selama periode analisis.

b. Kendala Ketersediaan Benang Lungsi

Benang lungsi adalah benang sutera yang dipasang secara vertikal pada Alat Tenun Bukan Mesin ATBM. Walaupun proporsi penggunaan benang lungsi lebih kecil dibandingkan benang pakan untuk menghasilkan kain tenun sutera, namun benang lungsi sangat penting untuk diperhitungkan dalam perumusan kendala produksi kain sutera karena ketersediaannya yang terbatas. Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala benang lungsi menunjukkan banyaknya benang lungsi yang dibutuhkan dalam memproduksi setiap jenis kain tenun sutera. Nilai sebelah kanan kendala menunjukkan jumlah ketersediaan benang lungsi pada periode yang dianalisis. Kendala ketersediaan benang lungsi dirumuskan sebagai berikut : 40 j ij i j ij c X C     2 1 12 1 Keterangan : ij C = Koefisien penggunaan benang lungsi untuk aktivitas ke-i pada bulan ke-j kgbulan. j c = Ketersediaan benang lungsi pada bulan ke-j kgbulan selama periode analisis.

4.4.5 Kendala Ketersediaan Bahan Pembantu

Pada proses produksi kokon sampai menjadi kain tenun sutera memerlukan bahan lain sebagai pembantu selain benang sutera sebagai bahan baku utamanya. Bahan pembantu yang diperlukan dalam produksi sutera alam kain sutera yaitu soda as, zat pewarna, kazesol, natrium silikat dan hidrogen peroksida. Namun pada CV Batu Gede yang menjadi kendala dalam ketersediaannya hanya soda as dan zat pewarna. Hal ini dikarenakan proporsi penggunaan kedua bahan pembantu ini lebih besar dibandingkan bahan pembantu lainnya untuk menghasilkan kain tenun sutera disamping ketersediaannya yang terbatas. Kendala ketersediaan bahan pembantu mengacu pada jumlah bahan pembantu yang diperlukan untuk menghasilkan kain sutera.

a. Kendala Ketersediaan Soda As