Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

31 2. Perubahan koefisien teknologi inputoutput. 3. Perubahan ketersediaan sumberdaya atau nilai sebelah kanan model Right Hand Sides RHS fungsi kendala. 4. Adanya tambahan fungsi kendala baru maupun tambahan peubah pengambilan keputusan. Tujuan analisis post optimal adalah untuk memperoleh informasi tentang solusi optimal yang baru dan yang dimungkinkan atau yang sesuai dengan perubahan dalam parameter model melalui perhitungan tambahan yang minimal.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Pada dasarnya suatu perusahaan memiliki suatu tujuan yang harus dicapai untuk kelancaran kontinuitas usahanya. Salah satu tujuan CV Batu Gede sebagai penghasil produk kain sutera alam yaitu memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. Namun dalam upaya pencapaian tujuan tersebut, CV Batu Gede dihadapkan pada beberapa kendala yang membatasi kegiatan produksinya. Kendala-kendala tersebut antara lain perusahaan belum memanfaatkan input produksinya secara optimal. Hal tersebut merupakan kendala untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Beberapa faktor-faktor produksi belum dimanfaatkan secara optimal oleh CV Batu Gede antara lain faktor bahan baku dan bahan pembantu, ketersediaan jam kerja Alat Tenun Bukan Mesin ATBM serta jam kerja tenaga kerja langsung. Menghadapi permintaan pasar yang berfluktuatif menuntut perusahaan dalam menggunakan sumberdaya yang sama untuk menghasilkan dua jenis kain sutera membutuhkan pengalokasian yang optimal. Pada umumnya apabila suatu perusahaan yang berproduksi lebih dari satu jenis produk akan kesulitan dengan ketersediaan sumberdaya yang terbatas, sehingga menuntut adanya pengalokasian sumberdaya yang cermat dan seefisien mungkin dalam menghasilkan tingkat produksi tertentu. Untuk itu diperlukan perencanaan produksi yang tepat agar sumberdaya yang tersedia dapat digunakan secara optimal sehingga diperoleh tingkat produksi yang optimal. Maka dari itu, CV Batu Gede membutuhkan suatu perencanaan produksi yang optimal untuk dijadikan pedoman dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian ini akan membahas persoalan optimalisasi produksi pada CV Batu Gede dengan menggunakan metode analisis Linear Programming. 32 Penggunaan alat analisis ini adalah dengan mempertimbangkan bahwa program linier merupakan suatu teknik yang sudah banyak digunakan dalam kegiatan produksi diberbagai jenis usaha. Selain itu, program linier juga sudah dibuktikan kemudahan dan keakuratannya berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu. Program linier memberikan solusi bagi perencanaan produksi optimal, dengan mengidentifikasi aktivitas dan kendala pada kegiatan produksi yang dilakukan CV Batu Gede. Setelah itu dibuat suatu bentuk penyederhanaan yang disebut dengan model antara lain model fungsi tujuan dan fungsi kendala. Fungsi tujuan didasarkan dari nilai keuntungan penjualan kain tenun sutera per meter selama 12 bulan, dari model tersebut dihasilkan empat analisis, yaitu analisis primal, dual, sensitivitas dan post optimal. Nilai fungsi tujuan didasarkan pada laba atau keuntungan perusahaan karena tujuan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan. Sedangkan model fungsi kendala mencakup kendala bahan baku dan bahan pembantu, ketersediaan jam kerja Tenaga Kerja Langsung TKL, ketersediaan jam kerja Alat Tenun Bukan Mesin ATBM dan permintaan pasar. Analisis primal menunjukkan jumlah produksi optimal dari setiap jenis produk yang dihasilkan oleh CV Batu Gede Bogor sehingga dapat mencapai laba kontribusi total maksimal. Selanjutnya pada analisis sumberdaya akan dilakukan analisis status sumberdaya dengan menggunakan analisis dual untuk mengetahui sumberdaya yang langka dan tidak. Analisis sensitivitas dilakukan sebagai penilaian terhadap batas-batas kepekaan, baik terhadap fungsi tujuan atau kendala yang tidak akan mempengaruhi solusi optimal. Perusahaan dapat menghadapi suatu ketidakpastian atau perubahan yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan, misalnya terdapat perubahan biaya bahan baku yang dapat merubah total biaya produksi sehingga perolehan keuntungan dapat berubah serta adanya perubahan jumlah tenaga kerja langsung yang dapat merubah aktivitas produksi perusahaan. Maka dari itu, analisis post optimal diperlukan untuk mengetahui solusi optimal yang terjadi jika terdapat perubahan terhadap parameter yang membentuk suatu model. Hasil dari optimalisasi produksi adalah kombinasi produksi optimal yang dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan. Evaluasi terhadap hasil olahan optimalisasi produksi dan perbandingannya dengan kondisi aktual perusahaan 33 Kebutuhan Perencanaan Optimalisasi Produksi Riset Operasi Model Linear Programming Adanya perubahan input produksi biaya bahan baku dan jumlah TKL dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan untuk kegiatan produksi selanjutnya. Kerangka pemikiran operasional penelitian pada CV Batu Gede lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Alur Kerangka Pemikiran Operasional. CV Batu Gede Produk yang dihasilkan: Kain tenun sutera dobby dan kain tenun warna Maksimisasi Keuntungan Kendala : 1. Ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu 2. Ketersediaan jam kerja ATBM 3. Ketersediaan jam kerja TK Langsung 4. Permintaan Pasar Analisis primal Kombinasi Produksi Optimal Analisis Post Optimal Evaluasi Hasil Analisis Dual SD langka dan SD berlebih Analisis Sensitivitas Kendala Pembatas dan Bukan Pembatas Kondisis Aktual Perusahaan

IV. METODE PENELITIAN