Analisis Fungsi Produksi Metode Analisis Data

34 n = jumlah pengamatan c. Kriteria Uji P-value uji- F α maka terima H ; Artinya model tidak berpengaruh nyata P-value uji- F α maka tolak H ; Artinya model berpengaruh nyata

4.4.2.1.3 Uji Statistik-t

Pengujian masing-masing koefisien regresi uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependennya. Tahapan untuk uji-t adalah sebagai berikut Juanda, 2009: a. Hipotesis H : b j = 0 ; artinya variabel bebas tidak memiliki pengaruh nyata. H 1 : b j 0 ; artinya variabel bebas memiliki pengaruh nyata. b. Rumus menentukan nilai t hitung - .................................................................................................. 4.6 t tabel = t α, -k ................................................................................................... 4.7 Dimana: b j = koefisien regresi ke-j yang diduga Sb j = standar deviasi regresi ke-j yang diduga c. Kriteria Uji P-value uji- t α maka terima H ; Artinya variabel bebas tidak nyata P-value uji- t α maka tolak H ; Artinya variabel bebas nyata

4.4.2.2 Uji Ekonometrika

Menurut Juanda 2009, pengujian model secara ekonometrika terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Namun, pada penelitian ini tidak dilakukan uji autokorelasi karena data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data cross section. Penjelasan mengenai uji ekonometrika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah residual terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Jarque-Berra yang 35 membandingkan P-value dengan taraf α yang digunakan. Kriteria uji normalitas adalah sebagai berikut Gujarati, 2003: a. Jika P-value uji normalitas α maka residual tidak terdistribusi normal b. Jika P-value uji normalitas α maka residual terdistribusi normal

4.4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Kolinearitas ganda multicollinearity adalah hubungan linear sempurna antar variabel independen dalam model. Multikolinearitas terjadi jika dua atau lebih variabel independen berkorelasi tinggi antar variabel independen lainnya Juanda, 2009. Akibat adanya multikolinearitas dalam persamaan regresi menyebabkan varian penduga koefisien regresi menjadi tidak signifikan. Cara mendeteksi adanya multikolinearitas dapat menggunakan pengujian Variance Inflation Factor VIF. Kriteria uji multikolinearitas adalah sebagai berikut Juanda, 2009. a. Jika VIF 10 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Jika VIF 10 maka terdapat multikolinearitas

4.4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi saat ragam sisaan atau galat tidak konstan untuk setiap pengamatan dalam model. Cara mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Uji Glejser meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Kriteria uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut Gujarati, 2003: a. Jika P-value uji heteroskedastisitas α maka terdapat heteroskedastisitas b. Jika P-value uji heteroskedastisitas α maka tidak terdapat heteroskedastisitas

4.4.3 Analisis Efisiensi Ekonomi

Analisis efisiensi ekonomi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian ekonomis usahatani, apakah faktor-faktor produksi digunakan dengan kombinasi optimal sehingga usahatani tersebut dapat mencapai keuntungan maksimum. Secara matematis keuntungan maksimum dari penggunaan faktor produksi ke-j dapat dinyatakan sebagai berikut: ................................................................................................ 4.8