Hasil Produksi Usahatani Ubi Jalar
52 yaitu 0.000 yang lebih kec
il dari taraf α = 0.05 a el 24. Artinya seluruh variabel independen secara bersama-sama mampu menjelaskan produksi ubi jalar
pada selang kepercayaan 95 persen. Selanjutnya untuk menganalisis pengaruh nyata masing-masing variabel
bebas input produksi yang digunakan secara terpisah terhadap variabel tidak bebas output adalah dengan menggunakan uji-t. Hasil pendugaan fungsi
produksi usahatani ubi jalar pada Tabel 23, diketahui bahwa variabel bebas yang berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen adalah variabel lahan,
pupuk urea, dan tenaga kerja. Artinya variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani ubi jalar. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh
nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen yaitu pupuk TSP, artinya variabel tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani ubi jalar.
Menurut Gujarati 2003 suatu fungsi harus memenuhi kriteria ekonometrika yaitu pemeriksaan terhadap asumsi OLS dengan melihat masalah
normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Fungsi produksi usahatani ubi jalar memiliki nilai probabilitas 0.715 dengan menggunakan metode Jarque-
Bera. Nilai pro a ilitas terse ut le ih esar dari taraf α = 0.05 ampiran 2. Artinya tidak terdapat masalah normalitas atau residual terdistribusi normal dalam
fungsi produksi usahatani ubi jalar. Selanjutnya, pada Tabel 24 menunjukkan bahwa semua variabel independen pada fungsi produksi usahatani ubi jalar
memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 10 yaitu 3.7 sampai dengan 8.1. Artinya dalam fungsi produksi usahatani ubi jalar tidak terdapat masalah multikolinearitas.
Terakhir, fungsi produksi usahatani ubi jalar memiliki nilai probabilitas Chi- square 0.302 dengan menggunakan uji Glejser. Nilai probabilitas tersebut lebih
esar dari taraf α = 0.05 ampiran 3. Artinya tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam fungsi produksi usahatani ubi jalar.
Ditinjau dari segi statistika dan ekonometrika, model fungsi produksi ubi jalar cukup baik sebagai alat penduga. Berdasarkan tabel tersebut, hasil
pendugaan fungsi produksi yang diperoleh dari model Cobb-Douglas adalah sebagai berikut:
Ln Y = 7.19 + 0.494 Ln X1 + 0.121 Ln X2 + 0.0116 Ln X3 + 0.235 Ln X4 + u ....................................................................................... 6.1
53 Interpretasi dari masing-masing faktor produksi dalam fungsi produksi Cobb-
Douglas yaitu: 1. Lahan
Lahan merupakan input yang berpengaruh positif dan nyata pada taraf kepercayaan 95 persen terhadap produksi ubi jalar. Nilai elastisitas dari faktor
produksi lahan sebesar 0.494. Artinya penambahan jumlah penggunaan lahan sebesar satu persen, maka akan meningkatkan produksi ubi jalar sebesar 0.494
persen dengan faktor lain dianggap tetap ceteris paribus. Namun kondisi aktual di lokasi penelitian, tidak memungkinkan untuk
dilakukannya ekstensifikasi karena banyaknya lahan-lahan pertanian yang diubah menjadi lahan pemukiman. Sehingga untuk menambah luas areal atau
ekstensifikasi tidak bisa dilakukan. Menurut Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan 2011, upaya peningkatan produksi ubi jalar
masih menghadapi berbagai kendala dan permasalahan yang terkait dengan perubahan lingkungan, seperti: a perubahan iklim global, b semakin
menyusutnya lahan pertanian subur, c meningkatnya harga bahan bakar minyak yang akan berdampak pada peningkatkan harga sarana produksi, serta
d globalisasi dan pasar bebas. Salah satu yang menjadi permasalahan dalam peningkatan produksi ubi jalar adalah terjadinya penurunan luas areal akibat
alih fungsi lahan menjadi lahan pemukiman, lahan industri atau komoditas lain yang lebih prospektif Widodo dan Rahayuningsih, 2009. Oleh karena itu,
perlunya peningkatan produktivitas ubi jalar dibandingkan peningkatan luas lahan tersebut.
Salah satu kendala dalam upaya pengembangan produksi ubi jalar adalah masih rendahnya tingkat penggunaan varietas unggul Suryana, 2006.
Sebagian besar petani masih menggunakan varietas unggul lama yang digunakan turun-temurun meskipun produktivitasnya rendah. Menurut Balai
Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian 2005, dengan menggunakan varietas unggul dan teknologi budidaya yang maju, baik
penanaman secara monokultur maupun tumpangsari dengan jagung atau tanaman kacang-kacangan, produktivitas ubi jalar dapat mencapai 25-40 ton