Penggunaan Sarana Produksi Input

50 4. Tenaga Kerja Tenaga kerja yang digunakan untuk menjalankan usahatani ubi jalar yaitu tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan tenaga kerja luar keluarga TKLK yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. TKDK merupakan anggota keluarga sendiri seperti suami, isteri dan anak. Sedangkan TKLK merupakan tenaga kerja upahan yang berasal dari penduduk sekitar. TKLK di lokasi penelitian sangat banyak karena sebagian besar penduduk Desa Ciaruteun Udik bermata pencaharian sebagai buruh tani. Jam kerja di lokasi penelitian dibedakan antara jam kerja laki-laki dan perempuan. Jam kerja laki-laki adalah 7 jam per hari dan jam kerja perempuan adalah 5 jam per hari. Penggunaan tenaga kerja di lokasi penelitian adalah 50.23 HOK yang terdiri dari 44.88 HOK untuk tenaga kerja laki-laki dan 5.36 HOK untuk tenaga kerja perempuan dengan upah rata-rata tenaga kerja di lokasi penelitian adalah Rp 34 428.57 per HOK. 5. Alat-alat Pertanian Petani dalam menjalankan usahatani ubi jalar memerlukan alat-alat pertanian untuk memudahkan pekerjaannya. Alat-alat pertanian yang digunakan yaitu cangkul, garpu tanah, sabit, dan semprotan.

5.4.2.3 Hasil Produksi Usahatani Ubi Jalar

Produksi rata-rata yang dihasilkan oleh petani responden di Desa Ciaruteun Udik adalah 2 642.86 kg dengan luas lahan rata-rata 0.29 hektar, atau sebesar 10.79 ton per hektar. Hasil produksi tersebut dijual ke tengkulak dengan harga yang berkisar antara Rp 900-1 200 per kg. 51

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ubi Jalar

Fungsi produksi usahatani ubi jalar, diestimasi dengan menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan metode kuadrat terkecil ordinary least square. Responden yang diambil merupakan petani ubi jalar sebanyak 35 responden. Sebanyak 31 petani membudidayakan ubi jalar sebagai pekerjaan utamanya dan 4 petani lainnya membudidayakan ubi jalar sebagai pekerjaan sampingan. Sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ubi jalar, agar petani dapat meningkatkan produksinya sehingga memperoleh keuntungan maksimum. Adapun variabel bebas yang digunakan dalam fungsi produksi pada penelitian ini adalah luas lahan, pupuk urea, pupuk TSP dan tenaga kerja. Sebelum sampai pada tahap analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ubi jalar, terlebih dahulu perlu adanya evaluasi fungsi produksi yang akan digunakan. Hasil pendugaan fungsi produksi usahatani ubi jalar dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Hasil Pendugaan Fungsi Produksi Usahatani Ubi Jalar Variabel Koefisien Simpangan Baku t-hit P VIF Konstanta 7.1923 0.4659 15.44 0.000 Ln X1 Lahan 0.49356 0.08167 6.04 0.000 6.5 Ln X2 Urea 0.12077 0.05872 2.06 0.049 3.7 Ln X3 TSP 0.01164 0.08856 0.13 0.896 4.6 Ln X4 TK 0.2355 0.1109 2.12 0.042 8.1 R-sq = 95.3 R-sqadj = 94.7 DW = 2.21240 Fhit = 152.90 Prob Fhit = 0.000 Sumber: Data Primer Diolah 2014 Keterangan: Nyata pada taraf α = 0.05 Pada Tabel 24, terlihat bahwa hasil pendugaan dari model Cobb-Douglas diperoleh koefisien determinasi R-sq sebesar 95.3 persen, artinya keragaman produksi usahatani ubi jalar dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen sebesar 95.3 persen, sedangkan sisanya 4.7 persen dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan. Model fungsi produksi tersebut juga menduga semua variabel bebas yang digunakan dalam input produksi terhadap hasil produksi dengan menggunakan uji-F. Hasil pendugaan fungsi produksi usahatani ubi jalar diketahui bahwa P-value untuk uji statistik-F 52 yaitu 0.000 yang lebih kec il dari taraf α = 0.05 a el 24. Artinya seluruh variabel independen secara bersama-sama mampu menjelaskan produksi ubi jalar pada selang kepercayaan 95 persen. Selanjutnya untuk menganalisis pengaruh nyata masing-masing variabel bebas input produksi yang digunakan secara terpisah terhadap variabel tidak bebas output adalah dengan menggunakan uji-t. Hasil pendugaan fungsi produksi usahatani ubi jalar pada Tabel 23, diketahui bahwa variabel bebas yang berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen adalah variabel lahan, pupuk urea, dan tenaga kerja. Artinya variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani ubi jalar. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen yaitu pupuk TSP, artinya variabel tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani ubi jalar. Menurut Gujarati 2003 suatu fungsi harus memenuhi kriteria ekonometrika yaitu pemeriksaan terhadap asumsi OLS dengan melihat masalah normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Fungsi produksi usahatani ubi jalar memiliki nilai probabilitas 0.715 dengan menggunakan metode Jarque- Bera. Nilai pro a ilitas terse ut le ih esar dari taraf α = 0.05 ampiran 2. Artinya tidak terdapat masalah normalitas atau residual terdistribusi normal dalam fungsi produksi usahatani ubi jalar. Selanjutnya, pada Tabel 24 menunjukkan bahwa semua variabel independen pada fungsi produksi usahatani ubi jalar memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 10 yaitu 3.7 sampai dengan 8.1. Artinya dalam fungsi produksi usahatani ubi jalar tidak terdapat masalah multikolinearitas. Terakhir, fungsi produksi usahatani ubi jalar memiliki nilai probabilitas Chi- square 0.302 dengan menggunakan uji Glejser. Nilai probabilitas tersebut lebih esar dari taraf α = 0.05 ampiran 3. Artinya tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam fungsi produksi usahatani ubi jalar. Ditinjau dari segi statistika dan ekonometrika, model fungsi produksi ubi jalar cukup baik sebagai alat penduga. Berdasarkan tabel tersebut, hasil pendugaan fungsi produksi yang diperoleh dari model Cobb-Douglas adalah sebagai berikut: Ln Y = 7.19 + 0.494 Ln X1 + 0.121 Ln X2 + 0.0116 Ln X3 + 0.235 Ln X4 + u ....................................................................................... 6.1