Uji Statistik-F Uji Statistik

35 membandingkan P-value dengan taraf α yang digunakan. Kriteria uji normalitas adalah sebagai berikut Gujarati, 2003: a. Jika P-value uji normalitas α maka residual tidak terdistribusi normal b. Jika P-value uji normalitas α maka residual terdistribusi normal

4.4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Kolinearitas ganda multicollinearity adalah hubungan linear sempurna antar variabel independen dalam model. Multikolinearitas terjadi jika dua atau lebih variabel independen berkorelasi tinggi antar variabel independen lainnya Juanda, 2009. Akibat adanya multikolinearitas dalam persamaan regresi menyebabkan varian penduga koefisien regresi menjadi tidak signifikan. Cara mendeteksi adanya multikolinearitas dapat menggunakan pengujian Variance Inflation Factor VIF. Kriteria uji multikolinearitas adalah sebagai berikut Juanda, 2009. a. Jika VIF 10 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Jika VIF 10 maka terdapat multikolinearitas

4.4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi saat ragam sisaan atau galat tidak konstan untuk setiap pengamatan dalam model. Cara mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Uji Glejser meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Kriteria uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut Gujarati, 2003: a. Jika P-value uji heteroskedastisitas α maka terdapat heteroskedastisitas b. Jika P-value uji heteroskedastisitas α maka tidak terdapat heteroskedastisitas

4.4.3 Analisis Efisiensi Ekonomi

Analisis efisiensi ekonomi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian ekonomis usahatani, apakah faktor-faktor produksi digunakan dengan kombinasi optimal sehingga usahatani tersebut dapat mencapai keuntungan maksimum. Secara matematis keuntungan maksimum dari penggunaan faktor produksi ke-j dapat dinyatakan sebagai berikut: ................................................................................................ 4.8 36 Dimana : NPM = Nilai produk marginal ubi jalar Px j = Harga faktor produksi atau biaya korbanan marginal BKM rata-rata ubi jalar Rp P y = Harga rata-rata ubi jalar RpKg z j = Elastisitas faktor produksi ubi jalar dimana j = 1,2,…..4 x j = Jumlah penggunaan rata-rata faktor produksi ubi jalar, j = 1,2,…,4 Y = Jumlah produksi rata-rata ubi jalar Kg Menurut Soekartawi 2003, kriteria dalam analisis efisiensi ekonomi adalah sebagai berikut: a. Jika NPMBKM = 1 menunjukkan penggunaan faktor produksi ubi jalar sudah efisien dan telah menghasilkan keuntungan maksimum. b. Jika NPMBKM 1 menunjukkan penggunaan faktor produksi ubi jalar telah melebihi batas optimal sehingga penggunaan faktor produksi tersebut perlu dikurangi sampai tercapai kondisi optimal. c. Jika NPMBKM 1 menunjukkan penggunaan faktor produksi ubi jalar masih kurang optimal sehingga penggunaan faktor produksi tersebut perlu ditambah sampai tercapai kondisi optimal.

4.4.4 Definisi Operasional

Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah-istilah yang digunakan. Istilah tersebut mempunyai definisi, yaitu: 1. Petani adalah petani yang menjalankan usahatani ubi jalar selama satu musim tanam. 2. Luas lahan yang digarap petani adalah luas lahan usahatani ubi jalar dalam satuan hektar. Biaya korbanan marginal BKM untuk lahan dinilai dari biaya sewa lahan per hektar per musim tanam. 3. Bibit adalah bibit ubi jalar yang digunakan petani dalam luasan lahan tertentu dalam satuan stek. Bibit tersebut diperoleh dari sisa produksi sebelumnya, sehingga petani tidak mengeluarkan biaya untuk membeli bibit. 4. Jarak tanam bibit adalah jarak tanam bibit ubi jalar dalam baris guludan dan jarak tanam antar tanaman pada satu musim tanam dalam satuan meter m.