Elastisitas Produksi Penelitian Terdahulu

29

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Permintaan akan ubi jalar terus meningkat. Banyaknya pemanfaatan akan ubi jalar mengharuskan adanya suplai dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah yang mengalami peningkatan akan permintaan ubi jalar, sehingga peningkatan produksi ubi jalar sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Bogor. Salah satu daerah penghasil ubi jalar di Kabupaten Bogor adalah di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang. Daerah ini menjadi salah satu daerah sentra yang terlihat dari luas wilayah dan jumlah produksi yang dihasilkan. Adanya peningkatan permintaan akan ubi jalar, mengharuskan adanya peningkatan produksi. Produksi yang meningkat berasal dari adanya usahatani yang efisien. Oleh karena itu, untuk memperoleh produksi yang optimal diperlukan adanya penelitian di desa ini mengenai analisis efisiensi produksi agar petani dapat menjalankan usahatani secara efisien. Salah satu tujuan dalam usahatani adalah tercapainya efisiensi ekonomi dengan menghasilkan produksi yang maksimum dan penggunaan input yang minimum. Efisiensi ekonomi dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti jumlah input yang digunakan, harga input, jumlah output yang dihasilkan, dan harga output. Adanya efisien dari penggunaan input dan harga input maupun harga output serta output yang optimal, maka akan mewujudkan efisiensi ekonomi. Efisiensi ekonomi tercapai saat penggunaan input sudah dapat menghasilkan keuntungan maksimum, dengan demikian para petani dapat lebih mengembangkan usahatani ubi jalar di Desa Ciaruteun Udik, sehingga produksi ubi jalar dapat ditingkatkan dan program diversifikasi pangan melalui komoditas ubi jalar khususnya di Kabupaten Bogor dapat terwujud. Berdasarkan uraian diatas, maka gambaran dari kerangka operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 30 Gambar 2. Alur Pemikiran Operasional Rekomendasi Peningkatan Produksi Ubi Jalar dengan Usahatani yang Efisien Secara Ekonomi Efisiensi Ekonomi Usahatani Ubi Jalar Penggunaan Kombinasi Input Optimal 1. Harga Input 2. Harga Output Output Meningkat Adanya Peningkatan Konsumsi Ubi Jalar di Kabupaten Bogor Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ubi Jalar dengan Regresi Linear Berganda Analisis Efisiensi Produksi Usahatani Ubi Jalar dengan Rasio NPMBKM Perlunya Peningkatan Produksi Ubi Jalar dari Daerah Sentra Penghasil Ubi Jalar di Kabupaten Bogor Desa Ciaruteun Udik sebagai salah satu Sentra Penghasil Ubi Jalar di Kabupaten Bogor 31

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra produksi ubi jalar di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Pengambilan data primer pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung yang dilakukan dilapangan dan wawancara langsung terhadap petani dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, dan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor. Selain itu, berbagai data penunjang serta literatur-literatur yang relevan dan memuat berbagai konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku bacaan, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan internet.

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Pemilihan responden petani ubi jalar dilakukan dengan teknik penarikan sampel tidak acak non-probability sampling yaitu secara purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik non-probability sampling dengan populasi yang sangat menyebar, peneliti tidak mempunyai informasi awal tentang populasi, dan tidak bisa memakai teknik penarikan sampel acak Eriyanto, 2010. Metode purposive sampling dilakukan karena tidak tersedianya kerangka sampel. Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 35 orang. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan Gujarati 2003 yang menetapkan pengambilan jumlah sampel untuk penelitian data primer sekurang-kurangnya berjumlah 30 orang.