41 Berdasarkan Tabel 14, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk
Desa Ciaruteun Udik bekerja sebagai petani yang mencapai 54 persen. Hal ini dikarenakan adanya potensi sumberdaya alam yang dimiiki Desa Ciaruteun Udik
sehingga banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian sangat penting peranannya sebagai mata
pencaharian utama masyarakat dan sebagai penggerak utama perekonomian di desa, sehingga perlunya upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi
sektor pertanian di Desa Ciaruteun Udik.
5.4 Karakteristik Responden Petani
Karakteristik responden petani ubi jalar dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu karakteristik umum dan karakteristik usahatani ubi jalar.
5.4.1 Karakteristik Umum Responden Petani Ubi Jalar
Responden petani ubi jalar dalam penelitian ini berjumlah 35 orang. Karakteristik umum petani ubi jalar yang menjadi responden antara lain umur,
tingkat pendidikan formal dan non formal, status usahatani dan status kelompok tani, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usahatani, status kepemilikan
lahan dan status penguasaan lahan, serta luas lahan garapan
5.4.1.1 Umur Petani
Petani ubi jalar yang menjadi responden berumur antara 30-59 tahun ke atas. Umur petani responden ubi jalar dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Sebaran Petani Ubi Jalar Responden Berdasarkan Kelompok Umur
No Kelompok Umur Tahun
Jumlah Orang Persentase
1 30-39
1 2.86
2 40-49
6 17.14
3 50-59
12 37.14
4 59
15 42.86
Total 35
100 Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui bahwa petani ubi jalar yang menjadi responden sebagian besar berumur 59 tahun ke atas sebesar 42.86 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas petani ubi jalar berada pada usia tidak produktif
42 untuk bekerja, yang akan mengakibatkan penurunan produktivitas bertani
sehingga mempengaruhi produksi ubi jalar yang dihasilkan. Sedangkan untuk kelompok umur 30-39 yang merupakan umur produktif hanya sebesar 2.86
persen. Hal ini dikarenakan orang-orang yang berumur produktif lebih memilih bekerja menjadi pedagang atau buruh pabrik.
5.4.1.2 Pendidikan Formal dan Non Formal Petani Ubi Jalar
Tingkat pendidikan formal petani ubi jalar yang menjadi responden dapat dilihat pada Tabel 16, yaitu mulai dari SD sampai dengan SMA. Berdasarkan
tabel tersebut dapat diketahui bahwa petani ubi jalar yang menjadi responden didominasi oleh petani yang tidak tamat Sekolah Dasar SD dan tamat SD yang
masing-masing berjumlah 14 dan 12 orang atau sebesar 40 dan 34.29 persen. Hal ini menunjukkan bahwa petani ubi jalar berpendidikan rendah. Pendidikan petani
yang rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan dan kemampuan petani dalam menyerap informasi dan teknologi dalam pengelolaan usahatani sehingga
menyebabkan usahatani yang kurang berkembang dan berdampak pada produktivitas ubi jalar yang dihasilkan.
Tabel 16. Sebaran Petani Ubi Jalar Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal
No Pendidikan
Jumlah Orang Persentase
1 Tidak Tamat SD
14 40.00
2 Tamat SDSederajat
12 34.29
3 Tamat SMP
4 11.43
4 Tamat SMA
5 14.29
Total 35
100 Sumber: Data Primer, 2014
Selain menempuh pendidikan formal, petani ubi jalar responden pun ada yang mengikuti pendidikan non formal terkait dengan pertanian. Hal ini dapat
dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Sebaran Petani Ubi Jalar Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Non Formal
No Mengikuti Pendidikan
Non Formal Jumlah Orang
Persentase 1
Ya 19
54.29 2
Tidak 16
45.71 Total
35 100.00
Sumber: Data Primer, 2014