2.2. Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH
Masyarakat community adalah sekumpulan orang yang mendiami suatu tempat tertentu, yang terikat dalam suatu norma, nilai dan kebiasaan yang
disepakati bersama oleh kelompok yang bersangkutan. Berdasarkan pada tipologinya, masyarakat desa hutan adalah masyarakat yang mendiami wilayah
yang berada di sekitar atau di dalam hutan dan mata pencaharianpekerjaan masyarakatnya tergantung pada interaksi terhadap hutan.
Lembaga adalah wadah dimana sekumpulan orang berinisiatif untuk memenuhi kebutuhan bersama, dan yang berfungsi mengatur akan kebutuhan
bersama tersebut dengan nilai dan aturan bersama. Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH adalah satu lembaga yang dibentuk oleh masyarakat desa yang
berada di dalam atau di sekitar hutan untuk mengatur dan memenuhi kebutuhannya melalui interaksi terhadap hutan dalam konteks sosial, ekonomi,
politik dan budaya. LMDH merupakan lembaga yang berbadan hukum, mempunyai fungsi sebagai wadah bagi masyarakat desa hutan untuk menjalin
kerjasama dengan Perum Perhutani dalam PHBM dengan prinsip kemitraan. LMDH memiliki hak kelola di petak hutan pangkuan di wilayah desa dimana
LMDH itu berada, bekerjasama dengan Perum Perhutani dan mendapat bagi hasil dari kerjasama tersebut. Dalam menjalankan kegiatan pengelolaan hutan, LMDH
mempunyai aturan main yang dituangkan dalam Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART.
Pihak yang terlibat dalam proses pengembangan lembaga masyarakat desa hutan ini adalah: seluruh pengurus dan anggota dari LMDH, pemerintah daerah
desa sampai kabupaten, pihak yang terkait sesuai dengan kebutuhan dinasinstansi terkait, pihak yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan
lembaga investor, perguruan tinggi, LSM, dan fasilitator yang dapat dipilih dari masyarakat sendiri atau pihak luar. Tujuan pengembangan LMDH adalah:
1 untuk meningkatkan kemampuan LMDH dalam pengelolaan lembaganya, 2 pengenalan pendekatan partisipatif dalam rangka pengembangan lembaga,
3 memberikan pandangan yang berbeda dan kritis dalam rangka pengembangan lembaga masyarakat, dan 4 memberikan panduan sederhana namun bermutu
dalam rangka pengembangan lembaga masyarakat Awang et al. 2008.
2.3. Para Pihak yang Berkepentingan dalam PHBM