Dari Tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 45 orang responden 75 mempunyai lahan garapan antara 1 - 3 Ha, jumlah terbanyak kedua yaitu
kepemilikan lahan garapan dengan luas 1 Ha dengan persentase sebesar 16,67, sedangkan petani yang luas lahan garapannya 3 Ha hanya 5 orang atau
8,33. Beberapa responden memiliki lahan luas dikarenakan selain menggarap lahannya miliknya responden tersebut juga menggarap lahan milik orang lain.
5.1.5 Pekerjaan Utama dan Sampingan
Karena tinggal di sekitar dan di dalam kawasan hutan, sebagian besar petani responden, yaitu 54 orang atau 90 dari total responden
bermatapencaharian utama sebagai petani. Hanya sedikit petani responden yang pekerjaan utamanya selain petani, yaitu hanya 3,33 sebagai pegawai, 3,33
sebagai buruh serta 1,67 sebagai wiraswasta maupun pedagang. Tabel 9 Karakteristik responden menurut jenis pekerjaan utama
No Pekerjaan Utama
Jumlah Petani Orang Persentase
1 Petani
54 90,00
2 Wiraswasta
1 1,67
3 Pedagang
1 1,67
4 Pegawai
2 3,33
5 Buruh
2 3,33
Jumlah 60
100,00 Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, petani juga memiliki
beragam pekerjaan sampingan, hal ini dikarenakan penghasilan dari pertanian tidak mencukupi. Petani responden ada yang memiliki lebih dari satu pekerjaan
sampingan, hal ini menunjukkan bahwa para petani masih memiliki banyak waktu luang setelah melakukan aktivitas bertani di lahan yang mereka garap.
Sebanyak 25 responden memiliki pekerjaan sampingan sebagai buruh baik buruh tani maupun buruh serabutan, sebanyak 18 orang memiliki pekerjaan
sampingan sebagai pedagang dan 13 orang sebagai wiraswasta. Pekerjaan sampingan selain yang telah disebutkan di atas diantaranya adalah sebagai petani,
peternak, jasa mekanik, dan sales. Sebanyak 7 responden tidak memiliki pekerjaan sampingan, hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan
umur yang sudah lanjut. Pekerjaan sampingan responden dapat dilihat dalam Tabel 10 di bawah ini.
Tabel 10 Karakteristik responden menurut jenis pekerjaan sampingan No
Pekerjaan Sampingan Jumlah Petani Orang
1 Buruh
25 2
Petani 6
3 Peternak
3 4
Wiraswasta 13
5 Pedagang
18 6
Jasa Mekanik 1
7 Sales
1 8
Tidak Mempunyai Pekerjaan Sampingan 7
5.2 Pelaksanaan Kerjasama Tanaman
5.2.1 Perencanaan
Perencanaan diawali dengan Memorandum of Understanding MoU antara Perum Perhutani dengan National Forestry Cooperative Federation NFCF
mengenai Kerjasama Penanaman Hutan di kawasan Perum Perhutani tanggal 27 Juni 2007 yang ditandatangani Direktur Perum Perhutani dan Vice Chairman
CEO PT KIFC. Persiapan dan penentuan lokasi kegiatan berlangsung selama 2 dua tahun sampai pada tahun 2009 disepakati lokasi dan luas kegiatan. Kegiatan
perencanaan pada tahun 2009 meliputi kegiatan sebagai berikut : 1 Penyusunan rencana teknik tahunan RTT, 2 Pemancangan batas tanaman dan pemetaan, 3
Pengecekan dan penentuan kesesuaian lahan dan 4 Penyusunan rencana kerja anggaran dan rencana operasional.
Berdasarkan Addendum PKS No. 74SJ2009 tanggal 09 Desember 2009 bahwa lokasi yang ditunjuk untuk penanaman pertama adalah di KPH Purwakarta,
BKPH Teluk Jambe, RPH Kutapohaci, seluas 834,19 Ha dengan jenis Mindi Melia azedarach sebagai tanaman pokok dan Sengon Paraserianthes
falcataria sebagai tanaman sela. Jenis tanaman pokok ditentukan oleh Perum Perhutani berdasarkan pertimbangan PT KIFC, sedangkan jenis tanaman sela
dipilih berdasarkan kesepakatan kedua pihak. Mindi dan Sengon dipilih karena keduanya merupakan jenis cepat tumbuh fast growing spesies yang
pertumbuhannya cepat dan daurnya pendek, selain itu juga tidak memerlukan
tempat dan perlakuan khusus serta cepat laku di pasaran. Penanaman tersebar ke dalam 16 petak yang secara administratif pemerintahan termasuk ke dalam
wilayah pemerintahan daerah Kabupaten Karawang. Teknik pengembangan tanaman menggunakan sistem Silvikultur Intensif Silin dengan jarak tanam 3 m
x 3 m. Nomor petak, luas petak serta jenis tanaman yang dikerjasamakan disajikan dalam Tabel 11.
Tabel 11 Nomor petak, luas petak serta jenis tanaman yang dikerjasamakan Perum Perhutani, PT KIFC dan MDH di RPH Kutapohaci, BKPH
Teluk Jambe, KPH Purwakarta
No Petak
Luas Ha Jenis Tanaman
1. 19a
91,10
Mindi Melia azedarach
2. 21
97,40
Mindi Melia azedarach
3. 22
159,90
Mindi Melia azedarach
4. 23
49,39
Mindi Melia azedarach
5. 24a
33,40
Mindi Melia azedarach
6. 24b
50,29
Sengon Paraserianthes falcataria
7. 24c
24,80
Mindi Melia azedarach
8. 25a
32,10
Mindi Melia azedarach
9. 25b
30,60
Mindi Melia azedarach
10. 26b
55,00
Mindi Melia azedarach
11. 26c
12,10
Mindi Melia azedarach
12. 27a
51,30
Mindi Melia azedarach
13. 27b
58,41
Sengon
Paraserianthes
falcataria
14. 28a
30,70
Sengon
Paraserianthes
falcataria
15. 28c
10,20
Sengon
Paraserianthes
falcataria
16 34a
47,50
Sengon
Paraserianthes
falcataria
Jumlah 834,19
Sumber: RPH Kutapohaci, BKPH Teluk jambe, KPH Purwakarta, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten
Pada awal kerjasama, yaitu tahun 2009, belum ada struktur organisasi khusus yang menangani kerjasama tanaman, kerjasama masih dikelola di lingkup
KPH Purwakarta. Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh AdministraturKKPH Purwakarta dengan membawahi AsperKBKPH Teluk Jambe, KRPH Kutapohaci
dan para mandor. Pada tahun 2010 barulah proyek kerjasama ini dikelola oleh satuan Pimpinan Proyek Pimpro di tingkat Unit.
5.2.2 Persiapan sosial