Persiapan sosial Karakteristik Masyarakat Desa Hutan

5.2.2 Persiapan sosial

Dalam petak-petak yang ditunjuk sebagai lokasi kerjasama seperti disajikan dalam tabel 10 terdapat banyak tanaman milik masyarakat seperti jeruk, pisang, mangga, petai, jengkol, nangka dan pepohonan lainnya. Pada awalnya masyarakat menolak adanya kerjasama penanaman ini karena tanaman-tanaman di lahan tersebut menjadi sumber penghasilan sehari-hari, selain itu sebelumnya masyarakat tidak dilibatkan dalam perencanaan dan penyusunan agenda kerjasama. Dalam perjanjian penanaman rutin masyarakat menyetujui jenis yang ditanam adalah Jati Tectona grandis dengan jarak tanam 6 m x 2 m. Dengan jarak tanam yang semakin rapat, yaitu 3 m x 3 m masyarakat khawatir tanaman mereka akan terganggu. Hampir 90 masyarakat menolak bahkan sampai melakukan demo ke Jakarta. Oleh karena itu petugas dari BKPH Teluk Jambe melakukan sosialisasi intensif secara door to door dengan melibatkan LMDH, Tokoh Masyarakat dan LSM serta berkoordinasi dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan. Sosialisasi berjalan cukup alot, untuk mensosialisasikan jarak tanam saja memakan waktu selama 3 minggu. Selain dengan cara door to door, Perum Perhutani dengan PT KIFC melakukan sosialisasi berupa pertemuan dan diskusi dengan LMDH yang masuk ke dalam lokasi kerjasama, yaitu LMDH Mulyajaya di Desa Mulyasejati dan LMDH Bukit Alam di Desa Kutanegara. Pertemuan yang pernah diselenggarakan diantaranya yaitu pada tanggal 30 Oktober 2009 bertempat di Balai Pertemuan Dusun Pasir Luhur, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang dengan jumlah peserta sebanyak 65 orang. Pertemuan juga dihadiri oleh KRPH Kutapohaci, Fasilitator PHBM, Mandor Tanam serta Pengurus dan Anggota LMDH Mulyajaya. Dalam pertemuan ini dibahas mengenai pengertian PHBM, persiapan pembuatan tanaman dan perjanjian kerjasama dengan PT KIFC. Waktu total pelaksanaan sosialisasi yaitu selama ± 8 bulan. Setelah penanaman dapat dilaksanakan pun kegiatan sosialisasi masih terus dilakukan. Berikut ini catatan pelaksanaan beberapa kegiatan sosialisasi terhadap LMDH : 1. Tanggal 08 Januari 2010 bertempat di Balai Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Materi yang dibahas yaitu tentang pengertian PHBM, persiapan pembuatan tanaman, pengertian perjanjian kerjasama dan penjelasan perjanjian tanaman dengan PT KIFC. Peserta sebanyak 88 orang, serta dihadiri juga oleh AsperKBKPH Teluk Jambe, KRPH Kutapohaci, Fasilitator PHBM, Mandor PHBM, Mandor Tanam serta Pengurus dan Anggota LMDH Mulyajaya. 2. Tanggal 16 Januari 2010 bertempat di Sekretariat LMDH Bukit Alam, Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang dengan jumlah peserta sebanyak 78 orang dan dihadiri oleh KSS PHBM, AsperKBKPH Teluk Jambe, KRPH Kutapohaci, Fasilitator PHBM, Mandor PHBM, Mandor Tanam serta Pengurus dan Anggota LMDH Bukit Alam. Pertemuan membahas tentang teknis pelaksanaan pembuatan tanaman dan Rencana Strategis LMDH Bukit Alam. 3. Tanggal 13 Februari 2010 bertempat di Sekretariat LMDH Bukit Alam, Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Peserta sebanyak 96 orang dan dihadiri oleh KSS PHBM, AsperKBKPH Teluk Jambe, KRPH Kutapohaci, Fasilitator PHBM, Mandor PHBM, Mandor Tanam serta Pengurus dan Anggota LMDH Bukit Alam dan Bukit Gumilang. Materi yang dibahas diantaranya realisasi pelaksanaan tanaman dan persiapan pelaksanaan monitoring tanaman serta rencana persiapan pemeliharaan. Selanjutnya dalam persiapan sosial dilakukan pembuatan perjanjian kerjasama PKS. Kerjasama antara Perum Perhutani dan PT KIFC dengan LMDH dituangkan dalam perjanjian kerjasama tersendiri, dalam hal ini PT KIFC diwakili oleh Perum Perhutani. PKS Dibuat dengan tiga LMDH yang ada di RPH Kutapohaci, yakni LMDH Mulyajaya, LMDH Bukit Alam, dan LMDH Bukit Gumilang. Dalam PKS tersebut Perum Perhutani dan PT KIFC diwakili oleh AdministraturKKPH Purwakarta, sedangkan LMDH diwakili oleh Ketua LMDH masing-masing.

5.2.3 Persemaian

Dokumen yang terkait

Pemanenan Hutan Tanaman Jati di BKPH Conggeang, KPH Sumedang, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

1 18 83

Evaluasi Elemen dan Prestasi Kerja Pemanenan di Hutan Jati (Studi Kasus Pemanenan Kayu Jati BKPH Sadang KPH Purwakarta Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

0 19 74

Analisis finansial pengelolaan hutan tanaman jati di KPH Banten Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 6 94

Analisis gender dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) kasus di Desa Pulosari, RPH Pangalengan, BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

2 19 56

Efektivitas kolaborasi antara perum perhutani dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan kasus PHBM di KPH Madiun dan KPH Nganjuk, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 32 102

Kemandirian masyarakat desa sekitar hutan dalam melakukan usaha agroforestri: studi kasus usaha agroforestri tanaman kopi di BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 12 453

Peran Perempuan dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus RPH Tanjungkerta BKPH Tampomas KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

0 13 203

Simulasi Multisistem Pemanenan Hutan Pada Pengelolaan Hutan Tanaman (Studi Kasus di BKPH Parung Panjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

1 8 58

Persepsi dan partisipasi masyarakat desa sekitar hutan terhadap sistem PHBM di Perum Perhutani (Kasus di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat)

1 13 177

Potensi Kebakaran Hutan di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 4 32