Keberadaan KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kejelasan Peranan

25 1 Adanya kejelasan peranan masing-masing pihak yang bermitra dengan instansi terkait 25 25 25 2 Tidak adanya kejelasan peranan masing-masing pihak yang bermitra dengan instansi terkait

b. Kontinuitas Hasil

25 1 Adanya kontinuitas suplai komoditi dari Perum Perhutani dan LMDH kepada PT KIFC 25 2 Tidak Adanya kontinuitas suplai komoditi dari Perum Perhutani dan LMDH kepada PT KIFC

c. Kualitas Suplai

25 1 Adanya kualitas yang sesuai dengan standar 25 2 Tidak adanya kualitas yang sesuai dengan standar

d. Sistem Pembayaran

25 1 Sistem pembayaran dilaksanakan sesuai dengan kontrak kerjasama 25 25 25 25 25 2 Sistem pembayaran dilaksanakan tidak sesuai dengan kontrak kerjasama

e. Cara Pembayaran

25 1 Dilakukan secara tunai 25 2 Dilakukan 1 minggu kemudian 15 15 15 15 3 Dilakukan 1 – 4 minggu kemudian 10 10 4 Dilakukan lebih dari 4 minggu f. KetergantunganPenentuan Harga 25 1 Penentuan harga dilakukan oleh Perum Perhutani, PT KIFC dan LMDH diketahui oleh pembina 25 2 Penentuan harga dilakukan oleh Perum Perhutani dan PT KIFC diketahui oleh pembina 15 3 Penentuan harga hanya dilakukan oleh Perum Perhutani dan KIFC tanpa melibatkan LMDH maupun DinasInstansi terkait Nilai Rata-rata Efektivitas Kerjasama 51,25 Nilai Rata-rata Aspek Pelaksanaan dan Efektivitas Kerjasama 101,25 Jumlah Nilai Aspek Proses Manajemen Kemitraan 357,50

II. ASPEK MANFAAT

500

1. Ekonomi

300

A. Pendapatan

150 1 Pendapatan Petani LMDH dari komoditi yang dimitrakan meningkat dibandingkan dari yang sebelumnya 100 100 100 100 2 Pendapatan Petani LMDH dari komoditi yang dimitrakan tetap 50 50 3 Pendapatan Petani LMDH dari komoditi yang dimitrakan berkurang dibandingkan dari yang sebelumnya

B. Harga di Tingkat PetaniJaminan Pasar

50 1 Harga lebih tinggi dari harga pasar 50 50 2 Harga sama dengan harga pasar 25 25 25 25 3 Harga lebih rendah dari harga pasar

C. Produktivitas

50 1 Produktivitas melalui kemitraan lebih tinggi dari produktivitas di luar kemitraan 50 50 50 50 50 2 Produktivitas melalui kemitraan sama atau lebih rendah dari produktivitas di luar kemitraan

D. Resiko Usaha

50 1 Jika ada masalah resiko usaha dibagi secara proporsional antara Perum Perhutani, PT KIFC dan LMDH 50 50 2 Jika ada masalah resiko ditanggung oleh Perum Perhutani dan PT KIFC saja 40 40 40 40 3 Jika ada masalah resiko ditanggung oleh LMDH saja 20 4 Jika ada masalah resiko usaha dibagi secara tidak proporsional 10 Nilai Rata-rata Aspek Ekonomi 211,25

2. Teknis

100

A. Mutu

50 1 Mutu produksi dari kemitraan ini lebih baik dibandingkan dengan sebelumdi luar program kemitraan 50 50 50 50 50 2 Mutu produksi dari kemitraan ini sama saja dibandingkan dengan sebelumdi luar program kemitraan 25 3 Mutu produksi dari kemitraan ini lebih rendah dibandingkan dengan sebelumdi luar program kemitraan

B. Penguasaan Teknologi

50 1 Pengetahun keterampilan Petani LMDH mengenai penanganan komoditi yang dimitrakan meningkat dibandingkan dengan sebelum program kemitraan 50 50 50 50 50 2 Pengetahun keterampilan Petani LMDH mengenai penanganan komoditi yang dimitrakan sama dengan sebelum program kemitraan 25 3 Pengetahun keterampilan Petani LMDH mengenai penanganan komoditi yang dimitrakan tidak meningkatmenurun dibandingkan dengan sebelum program kemitraan Nilai Rata-rata Aspek Teknis 100

Dokumen yang terkait

Pemanenan Hutan Tanaman Jati di BKPH Conggeang, KPH Sumedang, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

1 18 83

Evaluasi Elemen dan Prestasi Kerja Pemanenan di Hutan Jati (Studi Kasus Pemanenan Kayu Jati BKPH Sadang KPH Purwakarta Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

0 19 74

Analisis finansial pengelolaan hutan tanaman jati di KPH Banten Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 6 94

Analisis gender dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) kasus di Desa Pulosari, RPH Pangalengan, BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

2 19 56

Efektivitas kolaborasi antara perum perhutani dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan kasus PHBM di KPH Madiun dan KPH Nganjuk, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 32 102

Kemandirian masyarakat desa sekitar hutan dalam melakukan usaha agroforestri: studi kasus usaha agroforestri tanaman kopi di BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 12 453

Peran Perempuan dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus RPH Tanjungkerta BKPH Tampomas KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

0 13 203

Simulasi Multisistem Pemanenan Hutan Pada Pengelolaan Hutan Tanaman (Studi Kasus di BKPH Parung Panjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

1 8 58

Persepsi dan partisipasi masyarakat desa sekitar hutan terhadap sistem PHBM di Perum Perhutani (Kasus di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat)

1 13 177

Potensi Kebakaran Hutan di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 4 32