BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa menyebabkan pemilikan lahan petani semakin sempit sehingga mengakibatkan berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan. Permasalahan utama yang terjadi di BKPH Teluk Jambe, KPH Purwakarta adalah maraknya
perambahan hutan oleh masyarakat sekitar hutan maupun pendatang untuk dijadikan lahan garapan. Selain itu di beberapa bagian areal hutan itu juga terdapat
bangunan berupa gubuk, semi permanen bahkan permanen yang digunakan untuk tempat tinggal, tempat ibadah, sekolah, dan lain-lain yang tidak dilengkapi dengan
izin mendirikan bangunan IMB dan adanya dugaan tumpang tindih kepemilikan kawasan hutan oleh pihak peroranganperusahan. Lahan kosong dan Kerusakan
lingkungan akibat perambahan menuntut Perum Perhutani untuk melakukan
penghijauan kembali di areal hutan bekas rambahan tersebut.
Perum Perhutani sebagai pengelola hutan negara di Pulau Jawa bekerja sama dengan PT KIFC dalam pembangunan, pengembangan dan pengelolaan
hutan tanaman jenis cepat tumbuh fast growing species di dalam kawasan hutan di wilayah kerja Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, yaitu di KPH
Purwakarta. Untuk meminimalisir gangguan dalam pengelolaan hutan di wilayah kerjanya, Perhutani KPH Purwakarta melibatkan masyarakat sekitar hutan yang
tergabung dalam kelompok LMDH dalam kegiatan PHBM pembangunan hutan tanaman.
Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM merupakan suatu konsep untuk menjawab berbagai permasalahan pengelolaan hutan. Kegiatan PHBM
pembangunan hutan tanaman antara Perum Perhutani, Masyarakat sekitar hutan dan Korea Indonesia Forestry Cooperative KIFC diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan bahan baku kayu untuk industri, menyerap tenaga kerja dalam hal ini petani sekitar hutan, serta meningkatkan pendapatan Perum Perhutani dan
pendapatan rumah tangga petani. Alur kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Kerangka pemikiran.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian