Sumber Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari: Jenis Data

Mulyasejati. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah alat tulis, kuisioner, kamera digital, kalkulator, laptop, dan software Microsoft Excel 2007.

3.4 Metode Pengambilan Contoh

Pengambilan sampel responden menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti secara sengaja memilih subyek- subyek yang menjadi anggota kelompok tertentu Wahyuni 2009. Responden yang dipilih adalah petani anggota Lembaga Mayarakat Desa Hutan LMDH yang lahan garapannya termasuk dalam petak lokasi kerjasama tanaman antara Perum Perhutani dan PT KIFC. Jumlah responden yang diambil dari RPH Kutapohaci sebanyak 60 orang yang terbagi menjadi dua desa, yaitu 46 orang dari Desa Kutanegara dan 14 orang dari Desa Mulyasejati. Selain responden juga dipilih beberapa informan dari Perum Perhutani, PT KIFC, LMDH Mulyajaya di Desa Mulyasejati dan LMDH Bukit Alam di Desa Kutanegara. Jumlah responden yang diambil dari masing-masing desa tidak proporsional karena jumlah pemukim di Desa Kutanegara lebih banyak. Lokasi kerjasama di RPH Kutapohaci tersebar di 16 petak, yaitu petak 19a, 21, 22, 23, 24a, 24b, 24c, 25a, 25b, 26b, 26c, 27a, 27b, 28a, 28c dan 34. Berdasarkan data pemukim milik RPH Kutapohaci diketahui bahwa pemukiman masyarakat terdapat di petak 19, 20, 22, 24, 25, 30, 31, 32, 33 dan 34. Desa Kutanegara masuk dalam petak 19, 22 dan 24, sedangkan Desa Mulyasejati masuk dalam petak 25. Daftar jumlah pemukim dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.5 Sumber Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari:

1. Petani mitra responden 2. Perum Perhutani 3. PT Korea Indonesia Forestry Cooperative PT KIFC 4. Pustaka 5. Instansi Terkait

3.6 Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari petani mitra sebagai responden. Data primer tersebut terdiri dari : 1. Data umum karakteristik rumah tangga : nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, jumlah tanggungan, luas lahan garapan, pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan. 2. Pendapatan rumah tangga dari kehutanan, yaitu dari tanaman kerjasama dan tumpang sari, serta sumber pendapatan lain di luar kehutanan seperti pertanian, peternakan, buruh, dagang, wiraswasta dan sebagainya. 3. Pengeluaran rumah tangga : besar pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, listrik, hiburan dan pengeluaran lainnya. Data sekunder adalah data yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, baik fisik, sosial, ekonomi maupun data lain yang berhubungan dengan obyek penelitian, baik yang tersedia di tingkat desa, kecamatan, maupun instansi-instansi terkait lainnya. Data sekunder tersebut meliputi : 1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang meliputi jumlah penduduk, jenis kelamin, mata pencaharian, dan lain-lain yang diperoleh dari data monografi desa. 2. Kondisi lokasi sebelum adanya kerjasama, kronologis kerjasama dan kegiatan yang telah dilakukan petani dalam pembangunan hutan tanaman. 3. Data sekunder lain yang menunjang penelitian. 3.7 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: 1. Teknik observasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, baik responden maupun keadaan di lapangan. 2. Teknik wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan masyarakat serta pihak-pihak yang terkait dengan menggunakan kuisioner. Wawancara dilakukan terhadap responden masyarakat dan beberapa informan penting dari Perum Perhutani dan PT KIFC. 3. Pengumpulan data-data sekunder yang berasal dari Perum Perhutani, PT KIFC dan Pemerintah Desa.

3.8 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pemanenan Hutan Tanaman Jati di BKPH Conggeang, KPH Sumedang, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

1 18 83

Evaluasi Elemen dan Prestasi Kerja Pemanenan di Hutan Jati (Studi Kasus Pemanenan Kayu Jati BKPH Sadang KPH Purwakarta Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

0 19 74

Analisis finansial pengelolaan hutan tanaman jati di KPH Banten Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 6 94

Analisis gender dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) kasus di Desa Pulosari, RPH Pangalengan, BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

2 19 56

Efektivitas kolaborasi antara perum perhutani dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan kasus PHBM di KPH Madiun dan KPH Nganjuk, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 32 102

Kemandirian masyarakat desa sekitar hutan dalam melakukan usaha agroforestri: studi kasus usaha agroforestri tanaman kopi di BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 12 453

Peran Perempuan dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus RPH Tanjungkerta BKPH Tampomas KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

0 13 203

Simulasi Multisistem Pemanenan Hutan Pada Pengelolaan Hutan Tanaman (Studi Kasus di BKPH Parung Panjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

1 8 58

Persepsi dan partisipasi masyarakat desa sekitar hutan terhadap sistem PHBM di Perum Perhutani (Kasus di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat)

1 13 177

Potensi Kebakaran Hutan di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 4 32