Gambaran Umum Padi Kajian Empiris Usahatani Padi Sehat

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum Padi

Tanaman padi Oryza sativa L termasuk dalam golongan Gramineae yang memiliki ciri khas masing-masing dimana antara varietas yang satu dengan varietas yang lain berbeda dalam hal pembawaan atau sifat varietas Siregar dalam Podesta 2009. Tanaman padi ini tersebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Padi merupakan komoditi pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Menurut Masyhudi 1992 dalam Anggreini 2005, menjelaskan tanaman memiliki bermacam-macam jenis didasarkan distribusi geografis dan bentuk morfologi tanamnannya. Hal ini disebabkan karena sebarannya begitu luas dan dalam proses perkembangannya telah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tiga tipe atau tiga ras ekografik, seperti Indika, Japonika, dan Javanika merupakan hasil evolusi dari perkembangan spesies O. Sativa Las et al 2004 dalam Anggreini 2005. Padi ini merupakan tanaman yang sangat rentan terhadap kekeringan, seperti musim kemarau yang ketersedian airnya terbatas sehingga hasil tanaman rendah atau air sama sekali tidak tersedia sehingga lahan dibiarkan kering. Akan tetapi pada musim hujan, kebutuhan air lebih mudah dipenuhi Irianto et al, 2004 dalam Anggreini 2005.

2.2. Kajian Empiris Usahatani Padi Sehat

Padi sehat adalah padi yang disahkan oleh sebuah badan independen, untuk ditanam dan diolah menurut standar ‘organik’ yang ditetapkan. Definisi organik pada umumnya berarti bahwa: tidak ada pestisida dan pupuk dari bahan kimia sintetis yang digunakan, kesuburan tanah yang dipelihara melalui penggunaan pupuk kandang, tanaman dirotasikan untuk menghindari penanaman tanaman yang sama dari tahun ke tahun di sawah yang sama, dan pergantian bentuk-bentuk bukan kimia untuk mengendalikan hama tanaman. Standar organik yang ditetapkan dapat berupa sertifikasi. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2002, sertifikasi untuk produk pertanian organik dibagi menjadi dua kriteria, yaitu: 1. Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam negeri yang masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal, namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida kimia. Departemen Pertanian melibatkan perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang terkait membentuk tim untuk merumuskan sertifikasi nasional. 2. Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti sertifikat yang dikeluarkan oleh IFOAM International Federation of Organic Agriculture Movements. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapat sertifikat internasional ini diantaranya masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk, pestisida, dan pengolahan hasil harus memenuhi persyaratan sebagai produk pertanian organik. Terdapat dua penelitian terdahulu yang juga melakukan penelitian tentang padi organik ini yaitu oleh Herdiansyah 2005 dan Fatullah 2010. Herdiansyah 2005 melakukan penelitian tentang Analisis Aspek Ekonomi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi Sistem Usahatani Padi Organik di Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat. Sementara Fatullah melakukan penelituain tentang Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Kedua penelitian tersebut sama-sama menganalisis tingkat pendapatan sistem usahatani padi organik dengan menggunakan analisis pendapatan dan analisis RC rasio. Dari analisis pendapatan tersebut, dibandingkan juga dengan pendapatan usahatani padi anorganik atau padi konvensional. Jika pada penelitian Herdiansyah, pendapatan usahatani juga dibandingkan berdasarkan status penguasaan lahan petani disana dan juga menggunakan analisis Net BC untuk mengukur kelayakan usahatani padi tersebut. Perbedaan lain diantara kedua penelitian tersebut adalah penelitian Herdiansyah mengukur variabel yang berpengaruh nyata terhadap keputusan petani untuk mengadopsi sistem usahatani padi organik yaitu tingkat pendidikan dan sumber informasi, biaya pupuk, dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh nyata adalah umur, pengalaman bertani dan jumlah tanggungan keluarga. Penelitian ini juga menunjukkan perbedaan produktivitas antara padi organik dan padi anorganik, dimana produktivitas padi dengan sistem budidaya anorganik lebih tinggi jika dibandingkan produktivitas padi organik. Sementara Fatullah melakukan penelitian yang menyimpulkan perbedaan yang mendasar pada teknis budidaya padi sehat dan padi konvensional yang ada pada persiapan benih, pembuatan pupuk kompos, pembuatan pestisida nabati, dan pembuatan pupuk cair yang lebih sering dilakukan dibanding pada usahatani padi konvensional. Pengkajian terhadap penelitian terdahulu pada usahatani padi organik ini berguna mengetahui permasalahan apa saja yang ada dalam usahatani padi organik ini dan apa saja alat analisis yang digunakan untuk mengatasi masalah ini. Dengan adanya kajian terhadap penelitian terdahulu dapat membuat penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu meskipun denga komoditas yang sama.

2.3. Kajian Empiris Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani

Dokumen yang terkait

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis kinerja kelembagaan agribisnis dan efisiensi teknik usahatani padi (kasus petani binaan lembaga pertanian sehat, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 36 108

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Semiorganik di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,Kabupaten Bogor

3 28 148

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98