sehat juga relatif kecil hanya sebesar 1 persen. Korelasi pupuk TSP yang bertanda negatif ini bertentangan dengan teori produksi, dimana seharusnya penambahan
pupuk TSP dapat meningkatkan produksi padi sehat. Sama halnya dengan penggunaan pupuk kandang, meskipun bertentangan dengan teori produksi
terdapat beberapa penelitiaan yang mentolerir adanya tanda negatif pada hasil penelitian tentang efisiensi teknis seperti penelitian Sukiyono 2005. Hal ini
dikarenakan penggunaan variasi pupuk dengan jumlah yang terlalu banyak. 7. Tenaga Kerja
Variabel tenaga kerja bernilai positif dan tidak berpengaruh nyata. Nilai koefisien dari tenaga kerja ini adalah 0,15 yang menunjukkan bahwa penambahan
tenaga kerja sebesar 100 persen dapat meningkatkan produksi padi sehat sebesar 15 persen, dengan input lainnya tetap. Akan tetapi peningkatan tenaga kerja ini
tidak berpengaruh pada peningkatan produksi padi sehat Pada Tabel 14 disajikan varians dan param
eter model efek inefisiensi teknis yang merupakan rasio dari varians efisiensi teknis μi terhadap varians
total produksi i. Parameter dugaan yang diperoleh adalah sebesar 0,999. Hal
ini menunjukkan bahwa variasi kesalahan pengganggu dikarenakan efisiensi teknis adalah sebesar 99,9 persen atau perbedaan antara produksi sesungguhnya
dengan kemungkinan produksi maksimum 99,91 persen disebabkan karena perbedaan inefisiensi teknis.
6.2. Analisis Efisiensi Teknis
Efisiensi teknis dianalisis menggunakan model fungsi produksi stochastic frontier. Nilai indeks efisiensi hasil analisis dikategorikan cukup efisien jika
nilainya lebih besar dari 0,7 Sumaryanto 2001.
6.2.1. Sebaran Efisiensi Teknis
Pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata efisiensi teknis sebesar 0,62 dengan nilai terendah adalah 0,341 dan nilai tertinggi adalah 0,999. Paling
banyak petani responden berada pada kelompok efisiensi teknis lebih dari 0,5 dan kurang dari 0,6 yaitu sebanyak 32 persen.
Tabel 15. Sebaran Efisiensi Teknis Petani Responden
Kelompok Efisiensi Teknis Jumlah Orang
Persentase TE 0,5
10 29,41
0,5 ≤ TE 0,6
11 32,35
0,6 ≤ TE 0,7
3 8,82
0,7 ≤ TE 0,8
3 8,82
0,8 ≤ TE 0,9
4 11,76
TE ≥ 0,9
3 8,82
Total 34
100,00 Rata-rata TE
0,622 Minimum TE
0,345 Maksimum TE
0,999 Berdasarkan nilai rata-rata efisiensi tersebut dapat diketahui bahwa secara
rata-rata petani responden belum efisien karena efisiensi teknis kurang dari 0,7 dan masih memiliki kesempatan untuk memperoleh hasil efisiensi yang lebih
tinggi mencapai hasil maksimal.
6.2.2. Sumber-sumber Inefisiensi Teknis
Tingkat inefisiensi teknis usahatani padi sehat dipengaruhi faktor-faktor seperti usia, dummy status kepemilikan lahan, lama bergabung dengan kelompok
tani. Hasil pendugaan efek inefisiensi teknis diuraikan pada Tabel 16, yang menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis
adalah dummy status kepemilikan lahan. Sementara variabel umur dan lama bergabung dengan kelompok tani tidak berpengaruh nyata serta berkorelasi positif
dan negatif terhadap tingkat inefisiensi teknis.
Tabel 16. Parameter Dugaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inefisiensi
Teknis Usahatani Padi Sehat. Variabel
Nilai Dugaan t-rasio
Intersep 0,2550
0,6167 Umur Petani
0,0063 0,7199
Dummy Status Kepemilikan Lahan -0,1069
a
-2,9545 Lama Bergabung dengan Kelompok
Tani -0,0036
-0,3167
Keterangan :
a
nyata pada taraf α = 1
Pengaruh dari masing-masing efek inefisiensi teknis akan diuraikan sebagai berikut :
1. Umur Petani Umur petani berkorelasi positif dan tidak berpengaruh nyata terhadap
tingkat inefisiensi teknis usahatani padi sehat. Nilai koefisien umur petani sebesar 0,0063. Umur petani yang berkorelasi positif ini menunjukkan bahwa semakin
bertambahnya umur petani maka akan meningkatkan inefisiensi teknis padi sehat. Hal ini berarti semakin tua umur petani maka semakin tidak efisien dalam
penggunaan input produksi. Akan tetapi umur petani ini tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat inefisiensi teknis. Hal ini dikarenakan teknik budidaya padi sehat
yang diterapkan petani baru sekitar lima tahun dan penyuluh menerapkan teknik serta teknologi baru pada petani dengan umur yang beragam.
2. Dummy Status Kepemilikan Lahan Status kepemilikan lahan memiliki korelasi negatif dan berpengaruh nyata
terhadap tingkat inefisiensi teknis. Hal ini menunjukkan bahwa status kepemillikan lahan dapat mengurangi inefisiensi teknis atau menyebabkan
efisiensi teknis dalam produksi padi sehat meningkat. Bagi pemilik lahan tingkat efisiensi akan lebih tinggi dibanding dengan petani yang tidak memiliki lahan.
3. Lama bergabung dengan kelompok tani Lama bergabung dengan kelompok tani memiliki korelasi negatif dan
tidak berpengaruh nyata. Hal ini dapat dijelaskan bahwa lama bergabungnya petani responden dalam kelompok tani dapat mengurangi inefisiensi atau
menyebabkan efisiensi teknis usahatani padi sehat menjadi meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa lama bergabungnya petani dalam kelompok tani mampu
meningkatkan tingkat efisiensi teknis dari usahatani padi sehat petani responden tersebut.
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat