Analisis Efisiensi Teknis dan Inefisiensi Teknis

4.4.2. Analisis Efisiensi Teknis dan Inefisiensi Teknis

Analisis efisiensi teknis dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai beriku : TE = exp- E[u i | Є i ] i = 1,..., N Dimana TE i adalah efisiensi teknis petani ke-i, exp- E[u i | Є i ] adalah nilai harapan mean dari u i dengan syarat Є i , jadi 0 ≤ TE i ≤ 1. Nilai efisiensi teknis tersebut berhubungan terbalik dengan nilai efek inefisiensi teknis dan hanya digunakan untuk fungsi yang memiliki jumlah output dan input tertentu cross section data. Metode efek inefisiensi teknis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model efek inefisiensi teknis yang dikembangkan oleh Coelli et al. 1998. Variabel u i yang digunakan untuk mengukur efek inefisiensi teknis, diasumbikan bebas dan distribusinya terpotong normal dengan Nμ i , σ 2 . Dengan demikian parameter distribus μ i efek inefisiensi teknis dalam penelitian ini sebagai berikut : μ i = + z 1 0 + z 2 2 + z 3 3 + w it dimana faktor yang diperkirakan mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis petani padi organik dan anorganik adalah : μ i = efek inefisiensi teknis z 1 = umur petani tahun z 2 = dummy status kepemilikan lahan z 3 = lama bergabung dengan kelompok tani Asumsi yang digunakan untuk model inefisiensi teknis dalam persamaan diatas adalah : 1. Semakin tua umur petani maka diduga akan berpengaruh positif terhadap tingkat inefisiensi teknia, karena semakin tua petani maka kondisinya fisiknya akan semakin lemah. 2. Dummy status kepemilikan lahan diduga akan berpengaruh terhadap inefisiensi teknis, karena akan mempengaruhi keseriusan petani dalam mengolah lahannya. Nilai satu untuk pemilik dan nol untuk non pemilik. 3. Lama bergabung dengan kelompok tani akan berpengaruh pada inefisiensi teknis, karena akan mempengaruhi keseriusan petani dalam bekerja dan pengetahuan petani tentang budidaya serta teknologi baru. Petani yang bergabung dengan kelompok tani akan mendapatkan ilmu, informasi, dan pengalaman yang diperoleh dari baik dari diskusi maupun penyuluhan dan pelatihan yang diberikan oleh kelompok tani. Semakin lama petani bergabung dengan kelompok tani maka akan mengurangi tingkat inefisiensi teknis petani atau meningkatkan efisiensi teknis. Pengujian hipotesis hanya dilakukan untuk hasil output efek efisiensi teknis frontier. Nilai LR test galat satu sisi digunakan untuk mengetahui adanya efek inefisiensi di dalam model sedangkan t-hitung digunakan untuk mengetahui pengaruh nyata koefisien dari masing-masing parame ter bebas i yang dipakai secara terpisah terhadap parameter bebas μ i . Pengujian parameter stochastic frontier dan efek inefisiensi teknis dilakukan dengan dua tahap, yaitu 1 pendugaan parameter j dengan menggunakan metode OLS; 2 tahap pendugaan sel uruh parameter , j , variasi u i dan v i dengan metode Maximum Likelihood MLE. Hipotesis Pertama : H : = = 1 = 2 = 3 = 4 = .................. 10 = 0 H 1 : = = 1 = 2 = 3 = 4 = ................. 10 Hipotesis nol berarti efek inefisiensi teknis tidak ada dalam model. Jika hipotesis ini diterma maka model fungsi produksi rata-rata sudah cukup mewakili data empiris. Uji yang digunakan adalah uji chi-square, dengan persamaan : LR = -2 {ln[H LH 1 ]} Dimana LH dan LH 1 masinng-masing adalah nilai fungsi likelihood dari hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Kriteria uji : LR galat satu sisi X 2 retriksi table Kodde dan Palm maka tolak H LR galat satu sisi X 2 retriksi table Kodde dan Palm maka terima H Hipotesis Kedua: H : 1 = 0 H 1 : 1 ≠ 0 Hipotesis nol berarti koefisien dari masing-masing variabel di dalam model efek inefisiensi sama dengan nol. Jika hipotesis ini diterima maka masing- masing variabel penjelas dalam model efek inefisiensi tidak memiliki pengaruh terhadap inefisiensi di dalam proses produksi. Uji Statistik yang digunakan : t-rasio = t-tabel = t α, n-k-1 Kriteria uji : | t-rasio| t-tabel t α, n-k-1 : tolak H | t-rasio| t-tabel t α, n-k-1 : terima H dimana: k = jumlah variabel bebas n = jumlah pengamatan responden S i = simpangan baku koefisien efek inefisiensi Hasil pengolahan program Frontier 4.1 menurut Aigner et al. 1977, Jondros et al. 1982 ataupun Greene 1993 diacu dalam Adhiana 2005, akan memebrikan nilai perkiraan varians dalam bentuk parameterisasi sebagi berikut : σ 2 = σ 2 v + σ 2 u = σ 2 u σ 2 v paramter dari varians dapat mencari nilai , oleh karena itu 0 ≤ ≤ 1. Nilai paameter merupakan kontribusi dari efisiensi teknis di dalam efek residual total.

4.4.3. Analisis Pendapatan Usahatani

Dokumen yang terkait

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis kinerja kelembagaan agribisnis dan efisiensi teknik usahatani padi (kasus petani binaan lembaga pertanian sehat, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 36 108

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Semiorganik di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,Kabupaten Bogor

3 28 148

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98