Sejarah Kelompok Tani Organisani Kelompok Tani

VIII ANALISIS PERANAN KELEMBAGAAN Kelembagaan merupakan sebuah kumpulan orang-orang yang dengan sadar berusaha untuk memberikan dukungan mereka kearah pencapaian tujuan umum. Sistem pertanian pun tak luput dari pengaruh adanya kelembagaan, termasuk sistem pertanian di Desa Ciburuy. Di desa ini terdapat dua kelembagaan yang paling berpengaruh bagi sistem pertanian disana, yaitu koperasi dan kelompok tani. Dari 34 petani responden pada penelitian ini, 30 petani atau sekitar 88 persen dari total responden diantaranya adalah anggota kelompok tani. Sedangkan sebanyak 23 petani responden atau 68 persen dari total petani responden adalah anggota dari koperasi kelompok tani. Penilaian terhadap efektifitas dari keberadaan kelompok tani dan koperasi ini, bertujuan untuk menilai persepsi petani responden terhadap dua kelembagaan petani ini, tetapi tidak menggunakan indikator pembanding efektifitas.

8.1. Kelompok Tani

Kelompok tani merupakan lembaga yang menyatukan para petani secara horizontal dan dapat dibentuk beberapa unit dalam satu desa dengan memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, yaitu memanfaatkan sumberdaya pertanian guna meningkatkan produktivitas usahatani dan kesejahteraan anggotanya.

8.1.1. Sejarah Kelompok Tani

Kelompok tani yang ada di Desa Ciburuy ini ada 6 kelompok tani yang terdiri dari Silih Asih I, Silih Asih II, Tunas Inti, Manunggal Jaya, Saung Kuring dan Lisung Kiwari. Keenam kelompok tani ini tergabung dalam sebuah gapoktan yang bernama Gapoktan Silih Asih yang terbentuk pada tahun 2002. Sebenarnya salah satu kelompok tani yaitu kelompok tani Silih Asih telah terbentuk dari tahun 1973 dan bergabung dengan kelompok tani di desa lain. Namun setelah ada peraturan dari Pemerintah yang mengharuskan dibentuknya gabungan kelompok tani dalam satu desa, maka petani di desa tersebut memutuskan untuk menjadikan kelompok tani Silih Asih menjadi Gapoktan Silih Asih, dan karena gapoktan tersebut hanya untuk satu desa maka gapoktan tersebut membentuk 6 kelompok tani. Sehingga petani yang telah menjadi anggota kelompok tani kemudian dipecah menurut kampung atau daerah tempat tinggal petani tersebut. Selain petani yang sudah tergabung menjadi anggota, sejak tahun 2002 tersebut juga banyak yang masuk menjadi anggota baru kelompok tani tersebut.

8.1.2. Organisani Kelompok Tani

Dari 34 petani responden hanya 30 petani responden yang menjadi anggota kelompok tani, sekitar 35 persen diantaranya tergabung dalam kelompok tani Silih Asih, 29 persen diantaranya tergabung dalam kelompok tani Saung Kuring, dan empat orang petani responden atau 12 persen diantaranya tidak ikut tergabung dalam kelompok tani. Berdasarkan hasil pengamatan mereka tidak mau bergabung, dikarenakan umur mereka sudah tua dan memiliki sifat malas dalam mengikuti kegiatan-kegiatan kelompok tani mulai dari rapat sampai penyuluhan. Sedangkan petani responden lainnya tersebar dalam empat kelompok tani, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21. Tabel 20. Sebaran Anggota Kelompok tani Berdasarkan Nama Kelompok tani di Desa Ciburuy Tahun 2011 Nama Kelompok tani Jumlah orang Persentase Bukan Anggota 4 11,76 Silih Asih I 12 35,29 Lisung Kiwari 1 2,94 Saung Kuring 10 29,41 Tunas Inti 2 5,88 Silih Asih II 4 11,76 Manunggal Jaya 1 2,94 Total 34 100,00 Tabel 22 menunjukkan bahwa terdapat satu orang petani responden yang paling lama bergabung dengan kelompok tani yaitu petani yang sekarang menjadi Ketua dari Gapoktan Silih Asih. Petani tokoh tersebut merupakan petani yang mencetuskan dibentuknya kelompok tani di desa ini. Oleh karena itu petani ini telah lama bergabung mulai dari awal pembentukan kelompok tani sampai sekarang. Namun mayoritas petani responden di lokasi penelitian telah bergabung selama kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 14 orang atau 41 persen dan antara 6 sampai 10 tahun sebanyak 14 orang atau 47 persen. Mereka adalah petani responden yang baru bergabung menjadi anggota setelah pembentukan kelompok tani pada tahun 2002. Sedangkan dua orang petani reponden lainnya telah bergabung cukup lama masing-masing termasuk dalam kategori 11-20 tahun dan 21 tahun ikut bergabung dalam kelompok tani. Mereka adalah para petani tokoh di lokasi penelitian tersebut yang telah bergabung lama, dan menjadi bagian dari pendirian kelompok tani yang ada di desa tersebut. Jika dilihat dari analisis efisiensi teknis pada bab 6, menunjukkan bahwa jika semakin lama petani bergabung dengan kelompok tani ini tidak berpengaruh pada peningkatan produktivitas padi sehat dan justru dapat menurunkan tingkat efisiensi petani dalam penggunaan input produksi. Tabel 21. Sebaran Anggota Berdasarkan Lama Bergabung dengan Kelompok tani di Desa Ciburuy Tahun 2011 Lama Bergabung dengan Kelompok Tani Jumlah orang Persentase 0 tahun 4 11,76 ≤ 5 tahun 14 41,18 6 - 10 tahun 14 41,18 11 - 20 tahun 1 2,94 ≥ β1 tahun 1 2,94 Total 34 100,00

8.1.3. Manfaat Kelompok Tani

Dokumen yang terkait

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis kinerja kelembagaan agribisnis dan efisiensi teknik usahatani padi (kasus petani binaan lembaga pertanian sehat, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 36 108

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Semiorganik di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,Kabupaten Bogor

3 28 148

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98