budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis. Gerakan koperasi berperan penting dalam
meningkatkan kekuatan tawar bargaining power para petani. Selain itu juga menjadi kekuatan penyeimbang countervailing power terhadap
berbagai bentuk keserakahan dan ketidakadilan. Koperasi sendiri memiliki ciri-ciri yaitu : anggota sebagai pemilik
dan pelanggan, pelanggan sebagai anggota dan pemilik koperasi; bekerja berdasarkan partisipasi anggota, oleh anggota, dari anggota, dan untuk
anggota; dikelola dan dikontrol oleh anggota secara demokratis; dan peduli pada masyarakat dan pendidikan bagi anggota. Sedangkan prinsip-
prinsip koperasi antara lain: 1. Keanggotaan yang sukarela dan terbuka; 2. Pengawasan demokrasi oleh anggota; 3. Partisipasi anggota dalam
kegiatan ekonomi; 4. Otonomi dan kemandirian independen; 5. Pendidikan, Pelatihan, dan Penerangan; 6. Kerjasama antar Koperasi; 7.
Kepedulian terhadap masyarakat.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Padi merupakan komoditas pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Adanya peningkatan pertumbuhan penduduk berdampak pada semakin
meningkatnya permintaan pada padi. Akan tetapi permintaan yang tinggi belum didukung dengan adanya peningkatan produksi. Salah satu program yang
dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan produksi padi adalah program intensifikasi dan ekstensifikasi. Meskipun mampu meningkatkan produksi padi
secara signifikan dengan penggunaan pupuk kimi dan pestisida kimia, program ini mmberikan dampak negatif pada kesuburan tanah dan kondisi lingkungan yang
tercemar oleh residu kimia yang terkandung pada pupuk dan pestisida kimia. Oleh karena itu kemudian pemerintah mencanangkan program ‘Go Organik 2010’ yang
betujuan untuk mengembalikan pola pertanian konvensional anorganik menjadi pertanian yang organik.
Penerapan sistem pertanian organik ini didukung oleh berbagai pihak seperti pemerintah, petani, dan juga masyarakat. Salah satu dukungan dari
masyarakat terhadap pertanian organik ini adalah semakin tingginya permintaan terhadap produk-produk organik termasuk padi. Terbukti dari 10 penduduk
Indonesia adalah konsumen potensial dari produk organik yaitu jumlah warga menengah-atas. Akan tetapi produsen padi organik di Indonesia baru melayani
15 dari jumlah konsumen potensial tersebut. Peluang tersebut mendorong minat banyak petani untuk menerapkan sistem pertanian organik.
Salah satu petani yang menerapkan sistem pertanian organik ini adalah petani di Desa Ciburuy yang merupakan salah satu sentra padi organik di
Kabupaten Bogor yang letaknya di Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. hampir seluruh petani di desa ini bercocok tanam padi dengan sistem pertanian
organik, akan tetapi produktivitas rata-rata padi di desa ini masih rendah yaitu sekita 4-7 ton per hektar. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, salah
satunya faktor-faktor produksi yang menjadi input produksi usahatani tersebut dan juga karakteristik petani yang berusahatani padi organik.
Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi padi sehat adalah lahan, benih, pupuk kandang, pupuk organik cair, pupuk kompos pestisida alami,
dan tenaga kerja. Sementara itu, faktor-faktor produksi yang berpengaruh pada produksi padi anorganik adalah lahan, benih, pupuk TSP, pupuk KCL, pupuk
urea, pestisida, dan tenaga kerja. Analisis faktor-faktor produksi akan mempengaruhi efisiensi teknis dalam melakukan usahatani. Sedangkan variabel
yang mempengaruhi inefisiensi teknis meliputi umur petani, dummy status kepemilikan lahan, lama bergabung dengan kelompok tani, dan pendidikan formal
petani. Pendugaan parameter untuk efisiensi teknis dan inefisiensi teknis dilakukan melalui program Frontier 4.1.
Penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan petani yang pada akhirnya akan berdampak pada pendapatan
dalam usahatani. Dimana variabel dalam pendaatan terdiri dari penerimaan dan pengeluaran biaya. Analisis pendapatan usahatani ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat keuntungan para petani padi organik yang juga dapat dilihat dengan menggunakan analisis RC rasio.
Keberadaan petani padi organik di Desa Ciburuy tidak terlepas dari adanya peran kelembagaan seperti kelompok tani, gapoktan, koperasi, lembaga
pendidikan, dll. Oleh karena itu dilakukan analisis untuk mengetahui peranan kelembagaan tersebut terhadap para petani di Desa Ciburuy. Hasil dari analisis
yang dipakai diharapkan dapat menyimpulkan faktor-faktor produksi apa saja yang berpengaruh terhadap produktivitas padi organik. Selain itu juga
membandingkan tingkat efisiensi usahatani dan pendapatan para petani di daerah penelitian. Serta peranan kelembagaan terhadap petani yang melakukan usahatani
padi organik Peninjauan tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menetukan saran dan kebijakan yang strategis guna meningkatkan produktivitas
dan keuntungan usahatani padi organik di daerah penelitian serta meningkatkan peranan kelembagaan bagi petani. Kerangka operasional pada penelitian ini dapat
disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional
Usahatani Padi Sehat Desa Ciburayut produktivitas rendah dan peranan kelembagaan
belum efektif.
1. Bagaimana tingkat efisiensi dan pendapatan usahatani padi sehat di Desa Ciburuy?
2. Bagaimana peranan kelembagaan petani di Desa Ciburuy?
Efisiensi Teknis Usahatani Padi Sehat Efisien dan Pendapatan Petani Tinggi
Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa
Ciburuy Analisis Pendapatan
Usahatani: 1. Pendapatan Usahatani
2. Analisis RC rasio Analisis Fungsi Produksi
Stochastic Frontier: 1. Analisis Efisiensi Teknis
2. Analisis Inefisiensi Teknis
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian