Manfaat Kelompok Tani Kelompok Tani

tani pada tahun 2002. Sedangkan dua orang petani reponden lainnya telah bergabung cukup lama masing-masing termasuk dalam kategori 11-20 tahun dan 21 tahun ikut bergabung dalam kelompok tani. Mereka adalah para petani tokoh di lokasi penelitian tersebut yang telah bergabung lama, dan menjadi bagian dari pendirian kelompok tani yang ada di desa tersebut. Jika dilihat dari analisis efisiensi teknis pada bab 6, menunjukkan bahwa jika semakin lama petani bergabung dengan kelompok tani ini tidak berpengaruh pada peningkatan produktivitas padi sehat dan justru dapat menurunkan tingkat efisiensi petani dalam penggunaan input produksi. Tabel 21. Sebaran Anggota Berdasarkan Lama Bergabung dengan Kelompok tani di Desa Ciburuy Tahun 2011 Lama Bergabung dengan Kelompok Tani Jumlah orang Persentase 0 tahun 4 11,76 ≤ 5 tahun 14 41,18 6 - 10 tahun 14 41,18 11 - 20 tahun 1 2,94 ≥ β1 tahun 1 2,94 Total 34 100,00

8.1.3. Manfaat Kelompok Tani

Beragam manfaat yang dirasakan anggota kelompok tani setelah bergabung dengan kelompok tani. Contoh manfaat yang petani responden rasakan adalah mendapat kemudahan dalam mendapat modal dan input produksi karena modal dan input-input produksi tersebut dapat doperoleh di koperasi kelompok tani yang menjadi salah satu unit usaha dari gapoktan. Pengalokasian modal tersebut berasal dari bantuan pemerintah sebesar Rp 1 Miliar melalui program Gerakan Multiaktivitas Agribisnis GEMAR. Oleh karena itu, dana tersebut digunakan untuk membantu petani mendanai usahatani mereka. Dalam hal peminjaman modal, petani responden anggota kelompok tani cukup mengajukan permohonan kepada ketua kelompok tani mereka dan setelah diijinkan maka uang pinjaman tersebut akan langsung cair atau paling lama 3 hari setelah pengajuan pinjaman. Manfat tersebut adalah manfaat yang paling dirasakan oleh petani responden yaitu sebesar 53 persen petani responden. Manfaat lain yang dirasakan adalah banyak mendapat ilmu, karena kelompok tani ini bertugas sebagai fasilitator antar petani untuk berbagi informasi dan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, kelompok tani juga bertugas untuk memberikan informasi, teknologi, penyuluhan dan pelatihan baik yang diadakan oleh kelompok tani itu sendiri, gapoktan, maupun dinas atau instansi yang terkait. Penyuluhan dan pelatihan yang diberikan seperti pelatihan kepemimpinan, pelatihan pertanian organik, penyuhulan pertanian, dll. Selain itu setiap ada teknologi baru selalu dinformasikan dan didiskusikan bersama anggota kelompok yang lain yang tak jarang juga mendatangkan pihak-pihak yang ahli dalam teknologi tersebut. Jumlah petani responden yang merasakan manfaat ini adalah sebanyak 17 persen. Manfaat tersebut juga erat kaitannya dengan manfaat mendapatkan pengalaman. pengalaman tersebut dapat diperoleh dari pelatihan seperti Sekolah Lapang Pertanian Terpadu SLPT, ataupun penyuluhan dan pelatihan yang diadakan di luar desa tersebut. Sebanyak 7 persen petani responden merasakan manfaat ini. Adanya ketersediaan fasilitas-fasilitas menjadi manfaat bagi para petani. Ketersediaan fasilistas tersebut diantaranya ketersediaan alat-alat dan mesin pertanian seperti alat semprot dan mesin traktor. Bagi mereka anggota kelompok tani dapat meminjam alat tersebut, namun tetap dipungut biaya untuk biaya pemeliharaan dan pembelian solar untuk traktor. Orang yang menjalankan mesin traktor tersebut merupakan petani anggota kelompok tani juga, sehingga ada ada satu petani yang merasakan adanya manfaat memperoleh pekerjaan setelah tergabung menjadi anggota kelompok tani. Selain itu, melalui kelompok tani ini, penyaluran bantuan menjadi lebih mudah. Seperti ketika ada bantuan pupuk, benih dari pemerintah dapat dibagikan langsung atau dijual dengan harga yang murah. Kemudahan mendapat bantuan ini ditanggapi positif oleh 4 orang petani responden. Manfaat-manfaat yang dirasakan petani responden pun berpengaruh positif pada efisiensi teknis petani. Hal ini dikarenakan, semakin lama petani bergabung maka semakin banyak manfaat yang dirasakan. Sehingga efisiensi teknis petani responden semakin meningkat. Tabel 22. Sebaran Responden Anggota Kelompok tani Berdasarkan Manfaat yang Diarasakan oleh Petani di Desa Ciburuy Tahun 2011 Manfaat Jumlah orang Persentase Kemudahan Mendapat Modal 16 53,33 Mendapat Ilmu 5 16,67 Fasilitas Tersedia 2 6,67 Mendapat Bantuan 4 13,33 Mendapat Pengalaman 2 6,67 Mendapat Kerjaan 1 3,33 Total 30 100,00 Manfaat yang dirasakan petani menunjukkan jika kelompok tani yang ada di desa ini telah memiliki kinerja yang baik, karena manfaatnya berdampak positif bagi petani di daerah tersebut. Tugas kelompok tani ini diantaranya : menjadi sumber serta pelayanan informasi dan teknologi bagi usahatani para petani, menyalurkan berbagai bantuan baik dari pemerintah maupun pihak swasta, menjadi faslitator dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dirasakan para petani, menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah atau dinas- dinas terkatik untuk memberikan penyulihan, pelatihan maupun pendidikan kepada petani. Dengan bergabungnya petani-petani kedalam kelompok tani akan memberikan bargaining power yang baik pada mereka dalam pemjualan hasil panen maupun pembelian input-iput produksi.

8.1.4. Efektivitas Peranan Kelompok Tani

Dokumen yang terkait

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis kinerja kelembagaan agribisnis dan efisiensi teknik usahatani padi (kasus petani binaan lembaga pertanian sehat, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 36 108

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Semiorganik di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,Kabupaten Bogor

3 28 148

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98