Interpretasi Model Fungsi Produksi Stochastic Frontier

Variabel-variabel yang berpengaruh nyata dan positif terhadap produksi batas frontier adalah variabel luas lahan, pupuk kompos dan pupuk urea. Variabel tenaga kerja dan jumlah benih tidak berpengaruh nyata dan positif. Variabel pupuk kandang dan TSP tidak berpengaruh nyata dan berkorelasi negatif.

6.1.3. Interpretasi Model Fungsi Produksi Stochastic Frontier

Guna menganalisis fungsi produksi usahatani padi sehat, maka digunakan model terbaik fungsi produksi stochastic frontier. Parameter yang digunakan adalah parameter dari fungsi produksi stochastic frontier metode MLE. Pada penelitian ini terdapat kekurangan dimana terdapat nilai koefisien variabel yang bernilai negatif, hal ini bertentangan dengan teori produksi stochastic frontier. Dimana dalam teori produksi stochastic frontier semua variabel harus berkorelasi positif. Berikut merupakan interpretasi dari masing-masing faktor produksidalam model terbaik fungsi produksi stochastic frontier: 1. Lahan Luas lahan berpengaruh positif dan nyata pada taraf kepercayaan 99 persen terhadap produksi padi sehat. Nilai koefisien lahan terhadap produksi sebesar 0,57 yang berarti bahwa dengan peningkatan luas lahan sebesar satu persen akan meningkatkan produksi padi sehat sebesar 0,57 persen, dengan input lainnya tetap. Akan tetapi peningkatan luas lahan sulit, karena jumlah lahan yang terbatas. 2. Benih Jumlah benih per lahan yang digunakan bernilai positif dan tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi padi sehat. Nilai koefisien benih terhadap produksi adalah sebesar 0,19 yang menunjukkan bahwa jumlah penggunaan benih sebesar sau persen akan berpengaruh pada peningkatan produksi padi sehat sebesar 0,19 persen. 3. Pupuk Kompos Penggunaan pupuk kompos berpengaruh positif dan nyata pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilai koefisien pupuk kompos sebesar 0,02 yang menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan penggunaan pupuk kompos sebanyak 100 persen dengan input lainnya tetap, maka akan meningkatkan produksi padi sehat sebesar 2 persen. Sehingga petani masih bisa meningkatkan penggunaan pupuk kompos untuk meningkatkan produksi padi sehat meskipun pengaruh yang diberikan terhadap peningkatan produksi juga kecil hanya 2 persen saja. 4. Pupuk Kandang Penggunaan pupuk kandang berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh nyata. Nilai elastisitas pupuk kandang sebesar 0,022 yang menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan penggunaan pupuk sebesar 100 persen dengan input lainnya tetap, maka akan berpengaruh dalam peningkatan produksi padi sehat sebesar 2,2 persen. Nilai elastisitas tersebut relatif kecil sehingga pengaruhnya terhadap produksi padi sehat juga relatif kecil hanya sebesar 2,2 persen. Korelasi pupuk kandang yang bertanda negatif ini bertentangan dengan teori produksi, dimana seharusnya penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan produksi padi sehat. Meskipun bertentangan dengan teori produksi terdapat beberapa penelitiaan yang mentolerir adanya tanda negatif pada hasil penelitian tentang efisiensi teknis seperti penelitian Sukiyono 2005. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk kandang yang terlalu banyak. 5. Pupuk Urea Penggunaan pupuk urea berpengaruh positif dan nyata pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilai koefisien pupuk urea sebesar 0,09 yang menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan penggunaan pupuk kompos sebanyak 100 persen dengan input lainnya tetap, maka akan meningkatkan produksi padi sehat sebesar 9 persen. Sehingga petani masih bisa meningkatkan penggunaan pupuk urea untuk meningkatkan produksi padi sehat meskipun pengaruh yang diberikan terhadap peningkatan produksi juga kecil hanya 9 persen saja. 6. Pupuk TSP Penggunaan pupuk TSP berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh nyata. Nilai elastisitas pupuk TSP sebesar 0,01 yang menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan penggunaan pupuk sebesar 100 persen dengan input lainnya tetap, maka akan berpengaruh dalam peningkatan produksi padi sehat sebesar 1 persen. Nilai elastisitas tersebut relatif kecil sehingga pengaruhnya terhadap produksi padi sehat juga relatif kecil hanya sebesar 1 persen. Korelasi pupuk TSP yang bertanda negatif ini bertentangan dengan teori produksi, dimana seharusnya penambahan pupuk TSP dapat meningkatkan produksi padi sehat. Sama halnya dengan penggunaan pupuk kandang, meskipun bertentangan dengan teori produksi terdapat beberapa penelitiaan yang mentolerir adanya tanda negatif pada hasil penelitian tentang efisiensi teknis seperti penelitian Sukiyono 2005. Hal ini dikarenakan penggunaan variasi pupuk dengan jumlah yang terlalu banyak. 7. Tenaga Kerja Variabel tenaga kerja bernilai positif dan tidak berpengaruh nyata. Nilai koefisien dari tenaga kerja ini adalah 0,15 yang menunjukkan bahwa penambahan tenaga kerja sebesar 100 persen dapat meningkatkan produksi padi sehat sebesar 15 persen, dengan input lainnya tetap. Akan tetapi peningkatan tenaga kerja ini tidak berpengaruh pada peningkatan produksi padi sehat Pada Tabel 14 disajikan varians dan param eter model efek inefisiensi teknis yang merupakan rasio dari varians efisiensi teknis μi terhadap varians total produksi i. Parameter dugaan yang diperoleh adalah sebesar 0,999. Hal ini menunjukkan bahwa variasi kesalahan pengganggu dikarenakan efisiensi teknis adalah sebesar 99,9 persen atau perbedaan antara produksi sesungguhnya dengan kemungkinan produksi maksimum 99,91 persen disebabkan karena perbedaan inefisiensi teknis.

6.2. Analisis Efisiensi Teknis

Dokumen yang terkait

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis kinerja kelembagaan agribisnis dan efisiensi teknik usahatani padi (kasus petani binaan lembaga pertanian sehat, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 36 108

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Semiorganik di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,Kabupaten Bogor

3 28 148

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98