Manfaat Koperasi Kelompok Tani

petani memiliki ketertarikan untuk ikut bergabung dengan KKT ini dari mulai terbentuk sampai sekarang jumlah anggotanya pun terus bertambah. Berdasarkan hasil analisis efisiensi teknis menunjukkan bahwa semakin lama petani responden bergabung dengan koperasi ini maka efisiensi teknisnya semakin berkurang. Hal ini dikarenakan salah satu manfaat yang dirasakan seperti kemudahan memperoleh input produksi ini justru tidak dimanfaatkan dengan baik oleh petani responden. Seperti kemudahan mendapatkan bibit yang diberikan oleh koperasi dengan harga yang murah bahkan gratis, justru membuat petani menggunakan bibit dalam jumlah yang banyak dan melebihi anjuran. Hal ini dilakukan karena petani responden beranggapan semakin banyak bibit yang ditanam maka produktivitas padi yang dihasilkan semakin banyak. Namun hal tersebut justru dapat mengurangi produktivitas padi sehat petani responden dan mengurangi tingkat efisiensi teknis petani responden. Tabel 27. Sebaran Responden Berdasarkan Lama Bergabung dengan Koperasi Kelompok Tani Lisung Kiwari Lama Bergabung dengan KKT Jumlah orang Persentase 0 tahun 11 32,35 3 tahun 7 20,59 3 - 5 tahun 6 17,65 ≥ 6 tahun 10 29,41 Total 34 100,00

8.2.2. Manfaat Koperasi Kelompok Tani

Kelebihan bagi petani yang menjadi anggota KKT adalah mendapat pinjaman modal baik untuk modal pertanian ataupun pinjaman untuk kebutuhan yang lain. Sementara petani yang bukan anggota KKT hanya boleh meminjam untuk modal pertanian saja. Tentu saja petani anggota KKT akan lebih di prioritaskan untuk pencairan pinjaman tersebut dibanding ptani non anggota. Selain itu petani anggota akan memperoleh sisa hasil usaha SHU dari selisih jual beli unit usaha KKT pada setiap tahunnya. Adapun manfaat yang dirasakan petani anggota KKT ini terdiri dari kemudahan meminjam modal dan memperoleh input produksi, adanya pelatihan- pelatihan, harga input produksi lebih murah, dan tempat menabung. Diantara manfaat-manfaat tersebut manfaat kemudahan meminjam uang dan memperoleh input inilah yang paling dirasakan oleh petani responden yaitu sebanyak 87 persen petani anggota KKT. Hal ini dikarenakan koperasi mendapat peminjaman modal dan input-input produksi seperti benih, pupuk, dan obat-obatan dapat diperoleh di KKT ini. Petani anggota akan lebih diprioritaskan dalam mendapat pinjaman modal dibanding petani bukan anggota. Karena petani non anggota diberikan persyaratan lain untuk melakukan pinjaman yaitu harus tergabung dengan kelompok tani dan harus ada permohonan ijin dari ketua kelompok tani. Selain modal, KKT ini juga menawarkan sistem tunda bayar kepada petani untuk input-input produksi, jadi jika petani anggota tidak memiliki uang untuk membelinya dapat melakukan tuda bayar dan membayarnya setelah panen. Pembayaran modal pun dilakukan setelah panen dengan biaya bunga sebesar 1 persen setiap bulan. Kemudahan inilah yang dirasakan petani anggota, karena jika mereka membeli input produksi ke pasar atau tempat lain mereka tidak bisa melakukan sistem tunda bayar ini, begitu pula jika petani meminjam modal ke bank atau lembaga keuangan lain biaya bunga yang harus mereka keluarkan akan lebih besar dibanding bunga KKT. Tabel 28. Sebaran Responden Berdasarkan Manfaat yang Dirasakan dari adanya Koperasi Kelompok Tani Manfaat Jumlah orang Persentase 1. Mudah Pinjam Modal dan Memperoleh Input Produksi 20 86,96 2. Adanya Pelatihan 1 4,35 3. Harga Lebih Murah 1 4,35 4. Tempat menabung 1 4,35 Total 23 100,00 Tabel 30 menunjukkan anggota petani yang mendanai usahataninya dari hasil meminjam kepada KKT, dimana sebanyak 7 orang petani anggota melakukan pinjaman modal usahatani padi sehat ini kepada KKT. Sedangkan 16 petani anggota lainnya, menggunakan modal sendiri untuk mendanai usahataninya tersebut. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa ada petani non anggota yang meinjam modal kepada KKT yaitu sebanyak 5 petani responden, sedangkan 6 petani non anggota lainnya memilih untuk mendanai usahtaninya dengan modal sendiri. Kemudahan dalam memperoleh input tidak hanya berpengaruh pada efisiensi teknis tetapi juga pada pendapatan usahatani. Dimana koperasi kelompok tani ini memberikan harga-harga yang lebih murah kepada petani responden sehingga keuntungan yang diperoleh petani responden lebih besar. Selain itu petani responden tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengangkutan yang dapat mengurangi pendapatan tunai yang diterima petani, dikarenakan jarak koperasi kelompok tani dengan petani tidak terlalu jauh masih dalam desa yang sama dengan tempat tinggal dan lahan pertanian petani responden. Tabel 29. Sebaran Responden Berdasarkan Keikutsertaannya dalam Koperasi Kelompok Tani dan Keterkaitannya dengan Sumber Modal yang Digunakan Sumber Modal Anggota orang Non Anggota orang Total orang Modal Sendiri 16 6 22 Pinjam ke KKT 7 5 12 Total 23 11 34

8.2.3. Efektifitas Koperasi Kelompok Tani

Dokumen yang terkait

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis kinerja kelembagaan agribisnis dan efisiensi teknik usahatani padi (kasus petani binaan lembaga pertanian sehat, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 36 108

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Semiorganik di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,Kabupaten Bogor

3 28 148

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98