Bentang Alam Tanah Iklim Hidrologi Tutupan Lahan

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Taman Nasional Gunung Halimun Salak 3.1.1 Letak dan Luas Taman Nasional Gunung Halimun Salak 38 , 3 37 LS, b Daya Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan administrasi pemerintahan, TNGHS terletak di dalam tiga Kabupaten, yaitu: Bogor, Sukabumi dan Lebak. Luas keseluruhan TNGHS adalah 113.357 hektar Departemen Kehutanan 2007. Wilayah kerja BTNGHS terletak dalam 28 kecamatan, terdiri dari: 9 kecamatan di Kabupaten Bogor, 8 kecamatan di Kabupaten Sukabumi dan 11 kecamatan di Kabupaten Lebak.

3.1.2 Bentang Alam

Secara umum TNGHS memiliki bentang alam bervariasi dari dataran ke pegunungan, yang sebagian besar berbukit dan bergunung. Ketinggian bervariasi dari 500 mdpl sampai dengan 2.211 mdpl. Sebagian besar kawasan 75,7 terletak pada ketinggian di bawah 1.400 mdpl dengan kelerengan di atas 45.

3.1.3 Tanah

Terdapat 12 tipe tanah di kawasan TNGHS yang digolongkan menjadi dua kelompok yaitu andosol dan latosol. Pada umumnya tanahnya subur karena secara geologis, kawasan Gunung Halimum terbentuk akibat adanya gerakan tektonik yang mendorong ke atas. Untuk kawasan pada bagian Gunung Salak merupakan gunung berapi tipe Strato, dimana tercatat terakhir meletus tahun 1938. Gunung Salak memiliki kawah yang masih aktif dan lebih dikenal dengan nama Kawah Ratu.

3.1.4 Iklim

Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, TNGHS termasuk ke dalam tipe iklim A dengan curah hujan rata-rata 4.000-6.000 mmtahun. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober-April, musim kemarau berlangsung pada bulan Mei-September Departemen Kehutanan 2007.

3.1.5 Hidrologi

Pegunungan Halimun merupakan daerah tangkapan air yang penting dan merupakan sumber dari beberapa sungai yang mengalir di daerah pertanian dan perkotaan di Jawa Barat, baik ke arah selatan maupun utara. Terdapat lebih dari 50 sungai dan anak sungai mengalir dari TNGHS ke Laut Jawa maupun ke Samudra Hindia. Terdapat 11 anak sungai utama yang mengalir dari TNGHS yang selalu berair meskipun pada musim kering. Sungai-sungai tersebut antara lain Ciberang-Ciujung, Cidurian, Cisadane, Cimandur, Citarik dan Citatih Departemen Kehutanan 2007.

3.1.6 Tutupan Lahan

Tutupan lahan di kawasan TNGHS terdiri dari hutan alam, hutan tanaman, dan lahan garapan masyarakat. Hutan alam di kawasan TNGHS terbagi menjadi tipe hutan hujan dataran rendah 100-1000 mdpl yang sebagian besar merupakan Zona Collin 500 - 1.000 mdpl, hutan hujan pegunungan bawah atau sub montana ketinggian 1.000 - 1.500 mdpl dan hutan hujan pegunungan tengah atau hutan montana ketinggian 1.500 - 2.000 m dpl. Khusus di Gunung Salak juga ditemukan ekosistem alpin lebih dari 2.000 mdpl dan ekosistem kawah yang memiliki vegetasi spesifik. Hutan tanaman di dalam kawasan TNGHS terdapat di areal yang sebelumnya berstatus sebagai kawasan hutan produksi dan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani, diantaranya: hutan tanaman Rasamala Altingia excelsa, Pinus Pinus merkusii, Damar Agathis sp., dan Puspa Schima wallichii. Selain hutan tanaman, terdapat areal yang telah menjadi lahan garapan masyarakat dengan berbagai jenis tanaman budidaya BTNGHS 2007.

3.1.7 Sosial Ekonomi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

1 57 72

Eksistensi Pesantren At-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang Di Desa Sei Raja Labuhan Batu 1974-2000

1 35 107

Evaluasi Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

1 32 72

Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa Cikurutug Kecamatan Cikreunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

1 12 70

Relasi Geder dalam Pemilikan dan Penguasaan Sumberdaya Agraria (Kasus Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

0 16 375

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

0 48 410

Industrialisasi di pedesaan dan perubahan struktur masyarakat petani di desa Pasawahan, kecamatan Cicurug, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

0 7 169

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Analisis Risiko Produksi Tomat dan Cabai Merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 7 259

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

2 29 200