Pendekatan Penelitian Data dan Informasi yang Dikumpulkan

yang telah tersedia baik di tingkat desa, kecamatan maupun instansi-instansi terkait lainnya. Data sekunder yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Kondisi umum lokasi penelitian meliputi: letak dan keadaan fisik lingkungan. 2. Data umum penduduk meliputi: monografi desa, jumlah penduduk, struktur umur, tingkat pendidikan masyarakat, dan mata pencaharian. 3. Berbagai literatur yang terkait tema penelitian. Secara lengkap Tabel 7 berikut memuat data yang diambil untuk penelitian ini. Tabel 7 Jenis data yang diambil dalam penelitian Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Alat dan Bahan A. Data Primer 1. Tingkat umur responden 2. Jumlah anggota keluarga 3. Tingkat pendidikan 4. Mata pencaharian 5. Tingkat pendapatan 6. Luas penguasaan lahan pertanian non hutan 7. Jenis interaksi dengan hutan 8. Jenisbentuk penggunaan kawasan di dalam kawasan hutan 9. Perubahan interaksi dengan hutan 10. Alasan perubahan interaksi 11. Tahun dan lama bermukim 12. Pendapatanpengeluaran 13. Riwayat desakampung 14. Lokasi penggunaan lahan Responden Wawancara, pengisian kuisioner serta observasi lapangan Kamera, kuisioner 15. Lama menggarap lahan 16. Jumlah lahan yang dikuasai B. Data Sekunder 1. Peta wilayah desa 2. Monografi Desa Cipeuteuy 3. Kondisi umum desa dan TNGHS Instansi pemerintah desa dan Pengelola TNGHS Studi pustaka variabel sosial-eekonomi yang dianalisis dengan regresi

4.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara, sebagai berikut: 1. Wawancara Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan responden. Wawancara dilakukan secara terstruktur maupun wawancara bebas. Wawancara terstruktur dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner yang telah dipersiapkan yaitu pertanyaan secara langsung disampaikan oleh peneliti. Sedangkan wawancara bebas dilakukan tanpa kuisioner mengenai hal-hal yang masih berkaitan dengan penelitian. Wawancara juga dilaksanakan dengan mencoba mengingatkan kembali recalling responden terhadap keadaan mereka di masa yang lalu. 2. Observasi Data dikumpulkan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. 3. Teknik pencatatan Pengumpulan data sekunder yang mendukung penelitian dilakukan dengan pencatatan data dari desa, kecamatan, dinas terkait dan instansi lainnya.

4.7 Metode Pengambilan Contoh

Pemilihan responden sebagai unit contoh dilakukan dengan metode random sampling yaitu penentuan contoh dilakukan secara acak. Populasi adalah masyarakat yang berinteraksi atau pernah berinteraksi dengan kawasan TNGHS di dua dusun penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara pasti karena tidak tersedia data penunjang. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 responden yang berasal dari dua dusun yaitu 44 responden di Dusun Cisarua dan 40 responden di Dusun Pandan Arum.

4.8 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda, dengan keterangan sebagai berikut: 1. Analisis tabulasi dan deskriptif : berupa tabel dan gambar dari data-data hasil kuisioner, untuk mendeskripsikan tentang bentuk-bentuk perubahan pola interaksi antara masyarakat dengan hutan. 2. Analisis regresi linier berganda: untuk menduga besarnya pengaruh variabel- variabel sosial ekonomi terhadap luas penggunaan lahan hutan oleh masyarakat.

4.8.1 Analisis Tabulasi dan Deskriptif

Data-data perubahan pola interaksi yang didapatkan dari hasil wawancara dan kuisioner dianalisis secara tabulasi dan deskriptif. Tampilan data berupa tabel, yang menunjukkan bentuk-bentuk perubahan pola interaksi masyarakat dengan hutan di lokasi penelitian. Pengolahan data dan analisis data tersebut dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Pemeriksaan editing data yang terkumpul untuk memastikan kesempurnaan dan pengisian dari setiap instrumen pengumpulan data meliputi lengkapnya pengisian kuisioner, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, kesesuaian jawaban, relevansi jawaban dan keseragaman satuan data. 2. Pemberian kode coding pada data yang terkumpul di setiap instrumen. Pemberian kode yaitu mengklasifikasikan jawaban para responden menurut macamnya. 3. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban yaitu menggolongkan jawaban-jawaban ke dalam kategori tertentu. 4. Tabulasi data dan menghitung frekuensi pada masing-masing kategori jawaban. 5. Analisis data dan penyajian data secara deskriptif.

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

1 57 72

Eksistensi Pesantren At-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang Di Desa Sei Raja Labuhan Batu 1974-2000

1 35 107

Evaluasi Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

1 32 72

Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa Cikurutug Kecamatan Cikreunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

1 12 70

Relasi Geder dalam Pemilikan dan Penguasaan Sumberdaya Agraria (Kasus Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

0 16 375

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

0 48 410

Industrialisasi di pedesaan dan perubahan struktur masyarakat petani di desa Pasawahan, kecamatan Cicurug, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

0 7 169

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Analisis Risiko Produksi Tomat dan Cabai Merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 7 259

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

2 29 200