1. Bagaimana bentuk-bentuk perubahan pola interaksi antara masyarakat
dengan hutan? 2.
Bagaimana pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap luas lahan garapan masyarakat di dalam hutan?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mendeskripsikan perubahan pola interaksi masyarakat dengan hutan. 2.
Menjelaskan faktor yang mendorong perubahan pola interaksi masyarakat dengan hutan.
3. Menjelaskan hubungan antara variabel sosial-ekonomi terhadap luas
penggunaan lahan hutan oleh masyarakat.
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Sebagai bahan masukan kepada pengelola hutan untuk mengambil kebijakan terkait masyarakat di sekitar atau di dalam kawasan hutan.
2. Sebagai bahan acuan untuk penelitian terkait.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Interaksi Manusia dengan Lingkungan
Interaksi merupakan suatu hubungan yang terjadi antara dua faktor atau lebih yang saling mempengaruhi dan saling memberikan aksi dan reaksi Moen
1997. Interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya merupakan proses adaptif. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia menggunakan unsur-unsur lingkungan,
berupa tanah, air, tumbuhan dan hewan. Lingkungan bagi manusia bukan hanya sebagai ruang hidup, tetapi berfungsi pula sebagai sumberdaya Soemarwoto 1994
dalam Mulyadih 1998. Herimanto 2008 menjelaskan bahwa lingkungan mempengaruhi sikap dan
perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Faktor lingkungan tanah, iklim, topografi, sumber
daya alam dapat menjadi prakondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia
mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya. Dalam masyarakat tradisional, pengelolaan lingkungan alam lebih ditujukan
untuk mencukupi hidup sehari-hari subsisten, sehingga pemanfaatan sumber daya alam dilakukan hanya sebatas kebutuhan. Eksploitasi alam dalam arti
ekonomi produksi hampir tidak terjadi. Namun pemeliharaan hubungan harmonis dengan alam merupakan prinsip yang paling diutamakan Wiratno 2004.
Seorang ahli filsafat dan etika dari Australia yaitu Warwick Fox dalam Widianto 2008 memilah interaksi manusia dengan lingkungannya dalam
beberapa pola. Pola interaksi pertama manusia mengeksploitasi lingkungan semaksimal mungkin. Pola kedua manusia memanfaatkan lingkungannya dengan
prinsip konservasi untuk produksi. Pola ketiga manusia memanfaatkan lingkungannya dengan prinsip protektif untuk menjaga keautentikan dari sebuah
sumberdaya alam. Fox juga mengajukan beberapa alasan yang menjelaskan pola interaksi manusia dengan lingkungan yang juga menyisakan sebidang tanah dalam
pemanfaatan lahan menjadi ladang, sebagai berikut: