Analisis Regresi Linier Berganda

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Dengan Hutan 5.1.1 Karakteristik Responden Rumah tangga petani mempunyai heterogenitas dalam status sosial ekonomi mereka, terlebih dalam kepemilikan dan penguasaan lahan serta benda-benda berharga. Heterogenitas status sosial dalam rumah tangga diduga mempengaruhi interaksinya terhadap hutan. Karakteristik responden baik secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh terhadap pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Oleh sebab itu pemahaman tentang karakteristik responden sebagai pengelola sumberdaya alam sangat penting artinya dalam upaya mempelajari interaksinya dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data mencakup karakteristik responden seperti umur, latar belakang pendidikan, jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan kepala keluarga, tingkat pendapatan dan luas lahan pertanian yang digarap. Deskripsi karakteristik responden bertujuan untuk memperjelas informasi yang didapat oleh penulis Lampiran 1.

1. Umur

Dari 44 responden di Dusun Pandan Arum yang diwawancarai dalam penelitian ini, sebanyak 39 orang atau 88,6 merupakan kategori usia produktif berumur diantara 15 – 65 tahun. Sedangkan sisanya sebanyak 5 orang atau 11,4 adalah penduduk dengan usia non produktif tua atau berumur lebih dari 65 tahun. Sedangkan untuk responden di Dusun Cisarua terdapat 39 orang atau 97,5 responden yang termasuk dalam kategori usia produktif dan sisanya 1 orang atau 2,5 merupakan kategori usia non produktif tua. Meskipun tidak semua responden berada dalam usia produktif, dalam kenyataannya semua responden sampai saat ini masih aktif dalam kegiatan pertanian dan pengelolaan lahan di lapangan. Hanya saja intensitas dan frekuensinya lebih sedikit daripada mereka yang berada dalam usia produktif. Meskipun usia beberapa responden tersebut sudah memasuki usia non produktif tua atau sudah berusia di atas 65 tahun, mereka masih tetap harus menanggung beban keluarga masing-masing meskipun tidak terlalu banyak dibanding responden yang masih dalam usia produktif. Responden dengan usia non produktif muda tidak ada karena tidak ditemui kepala keluarga yang berumur dibawah 15 tahun. Hal ini dikarenakan saat ini sangat jarang ditemui pernikahan untuk laki-laki yang masih berusia di bawah 15 tahun di Desa Cipeuteuy. Rata-rata usia menikah laki-laki yang akan menjadi kepala keluarga baru adalah 20 tahun.

2. Pendidikan

Dari keseluruhan responden di Dusun Pandan Arum terdapat 42 kepala keluarga atau 95,4 yang berpendidikan tergolong rendah yaitu mereka yang tidak pernah bersekolah, tidak tamat SD dan tamat SD. Sedangkan di Dusun Cisarua terdapat 36 responden atau 90 responden berpendidikan rendah. Responden dengan pendidikan sedang yaitu lulus SMP dan SMA di Dusun Pandan Arum terdapat 2 orang 4,6 dan di Dusun Cisarua sebanyak 4 orang 10. Tidak terdapat responden dengan tingkat pendidikan tinggi yaitu yang lulus perguruan tinggi. Dari data monografi desa tercatat jumlah lulusan Perguruan Tinggi di Desa Cipeuteuy hanya berjumlah 32 orang atau sekitar 0,47. Hampir semua lulusan perguruan tinggi di desa, tidak menjadikan pertanian sebagai mata pencaharian utama, sehingga dalam penelitian ini tidak ditemui responden dengan tingkat pendidikan tinggi.

3. Jumlah anggota keluarga

Secara umum jumlah anggota keluarga rumah tangga responden di Dusun Pandan Arum adalah rendah yaitu rata-rata jumlah anggota keluarga adalah 4-5 orang. Sebanyak 65,9 atau 29 responden di Dusun Pandan Arum termasuk dalam kategori jumlah anggota keluarga rendah. Sedangkan jumlah anggota keluarga sedang berjumlah 5 sampai dengan 7 orang sebanyak 14 kepala keluarga atau sekitar 31,8. Sisanya sebanyak 2,3 adalah rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga tinggi yaitu jumlah anggota keluarga lebih dari 7 orang. Sedangkan responden di Dusun Cisarua lebih banyak termasuk dalam kategori jumlah anggota keluarga sedang dengan jumlah anggota 5 sampai 7

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

1 57 72

Eksistensi Pesantren At-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang Di Desa Sei Raja Labuhan Batu 1974-2000

1 35 107

Evaluasi Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

1 32 72

Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa Cikurutug Kecamatan Cikreunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

1 12 70

Relasi Geder dalam Pemilikan dan Penguasaan Sumberdaya Agraria (Kasus Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

0 16 375

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

0 48 410

Industrialisasi di pedesaan dan perubahan struktur masyarakat petani di desa Pasawahan, kecamatan Cicurug, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

0 7 169

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Analisis Risiko Produksi Tomat dan Cabai Merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 7 259

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

2 29 200