Visi Perusahaan The Vision Misi The Mission Statement Proposisi Nilai Value Proposition

67

4.6. ASPEK VALUASI DAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGI

Dalam mendesain dan menciptakan suatu teori dari bisnis baru, dapat dilakukan dengan enam cara yaitu menciptakan suatu visi, menulis misi, menetapkan rencana, menciptakan bisnis model, mndeskripsikan kompetensi dasar dan keunggulan kompetitif, bertindak untuk membuat keunggulan kompetitif berkelanjutan Richard, 2005.

4.6.1. Visi Perusahaan The Vision

Visi adalah suatu pernyataan yang informatif dan memandang ke depan tujuan jangka panjang dari perusahaan Richard,2005. Visi merupakan rangkain kalimat yang menyatakan impian dari sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Menurut Richard 2005, empat elemen dari suatu visi adalah : Kejelasan : mudah dipahami dan fokus Konsistensi : konstan dalam suatu periode waktu Keunikan : special terhadap perusahaan Penuh tujuan : menyediakan alasan untuk peduli Visi dari industri minyak sawit merah karoten tinggi ini adalah : “ Menjadi pemimpin pasar minyak sawit merah dengan selalu menjaga kualitas produk serta meningkatkan kepedulian konsumen untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat”.

4.6.2. Misi The Mission Statement

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh organisasi atau perusahaan dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alas an mengapa perusahaan disirikan serta memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Untuk menjamin bahwa misi yang tekah dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, misis tersebut harus :  Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan  Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah  Fokus pada kemampuan yang dimiliki perusahaan Untuk mencapai visi yang ada, industri minyak sawit merah ini memiliki misi : 1. Selalu menjaga kualitas produk. 2. Melakukan proses secara efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. 3. Melakukan inovasi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen terhadap minyak sawit merah. 4. Menanamkan tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakan sebagai nilai perusahaan.

4.6.3. Proposisi Nilai Value Proposition

Suatu perusahaan harus menwarkan nilai-nilai yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut Richard 2005, lima nilai yang ditawarkan kepada pelanggan : Produk : performasi, kualitas, ciri, merk, seleksi, pencari, kemudahan pemakaian, keamanan. Harga : adil, jelas, konsisten, dan sesuai. Akses : kenyamanan, lokasi, daerah sekitar, tersedia, mudah diperoleh dalam waktu singkat. 68 Service : pemesanan, pengantaran, pengembalian, pemeriksaan. Experience : emosional, rasa hormat, suasana, kesenangan, intimasi, hubungan, komunitas. Nilai utama yang kami tawarkan adalah produk minyak sawit merah dengan kandungan karoten yang tinggi sehingga cocok untuk semua kalangan dalam rangka pemenuhan vitamin A. Selain itu, produk minyak sawit merah ini mudah didapatkan karena produk diditribusikan ke tempat- tempat yang mudah dijangkau konsumen dengan jumlah yang cukup. 1. Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk minyak sawit merah ini memiliki keunggulan yaitu kandungan gizi yang baik karena memiliki kadar karoten yang tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan vitamin A untuk tubuh. 2. Harga Harga adalah jumlah nilai yang dipertukarkan oleh konsumen untuk mencapai manfaat penggunaan produk atau jasa. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya. Dengan mengacu pada aspek finansial harga minyak sawit merah per liter adalah Rp 14.762,43,-. Harga minyak sawit merah tidak terlalu mahal apabila dibandingkan harga minyak nabati sehat lainnya seperti olive oil, canola oil, dan grapeseed oil. 3. Tempat dan distribusi Saluran pemasaran dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu dengan yang lainnya serta terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan Kotler, 2002. Lokasi penjualan minyak sawit merah merupakan factor yang berpengaruh karena terkait dengan mudah tidaknya konsumen memperoleh produk. Distribusi minyak sawit merah tanpa pembatasan wilayah dan dikhususkan untuk pemenuhan kebutuhan konsumen dalam negeri. Penyaluran minyak sawit merah dapat melalui agen atau distributor, pemasaran langsung, atau melalui supermarket atau minimarket. 4. Pelayanan Service Industri minyak sawit merah ini sangat mengutamakan kepuasan konsumen, salah satu cara pemenuhan kepuasan konsumen adalah dengan menyediakan layanan untuk konsumen yang dapat meudahkan konsumen untuk menyampaikan keluhan, kritik, atau saran demi perkembangan industri minyak sawit merah. Service juga dapat diberikan dengan cara pengembalian produk apabila didapati produk tersebut rusak atau tidak layak konsumsi. 5. Pengalaman Experience Tentunya konsumen ingin mengetahui manfaat yang besar dari produk minyak sawit merah, untuk itu diperlukan adanya acara yang berhubungan dengan perkenalan produk minyak sawit merah ini misalnya dengan mengadakan acara demo memasak menggunakan minyak sawit merah atau acara lainnya.

4.6.4. Bisnis Model The Business Model