16
3.2.2.1 Analisis Pasar dan Pemasaran
Aspek-aspek yang dikaji pada analisis pasar dan pemasaran meliputi analisis potensi pasar dan strategi pemasaran untuk mencapai pangsa pasar tersebut. Semua aspek tersebut diukur dengan
teknik yang sesuai dengan kebutuhan penelitian dan sumber data yang diperoleh. Setelah diketahui potensi pasar yang dapat diraih, maka diperlukan strategi pemasaran,
diantaranya adalah segmentasi segmenting, penentuan target targeting, dan penentuan posisi di pasar positioning, serta bauran pemasaran marketing mix. Langkah-langkah dalam analisis pasar
dan pemasaran tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Alir Analisis Pasar dan Pemasaran Minyak Sawit Merah Karoten Tinggi
3.2.2.2 Analisis Teknis Teknologis
Analisis teknis dan teknologis meliputi ketersediaan bahan baku, penentuan kapsitas produksi dan lokasi, pemilihan teknologi proses, mesin dan peralatan, neraca massa dan energi, dan
perencanaan tata letak, kebutuhan luas ruangan produksi dari industri tersebut. Aliran proses analisis aspek teknis teknologis dapat dilihat pada Gambar 4.
Mulai
Pencarian data
Analisis potensi pasar Penentuan strategi pembentukan dan
pengembangan pasar Penentuan strategi bauran pemasaran
Selesai Data
cukup? Ya
Tidak
referensi, pustaka
17 Gambar 4. Diagram Alir Proses Analisis Aspek Teknis dan Teknologis Industri Minyak Sawit Merah
Karoten Tinggi Penentuan kapasitas produksi dilakukan dengan memperhatikan pasar, bahan baku dan
kemampuan investasi. Ketiga komponen tersebut dianalisis ssehingga didapatkan kapasitas produksi industri minyak sawit merah karoten tinggi ini.
Pemilihan jenis teknologi dan proses produksi didasarkan pada kemudahan proses produksi dan perkiraan biaya produksi. Pemilihan mesin dan peralatan ditentukan berdasarkan teknologi dan
proses produksi yang dipilih. Neraca massa disusun untuk melihat laju alir, jumlah input, dan jumlah output masing-masing komponen bahan pada setiap proses. Neraca energi disusun untuk melihat
kesetimbangan energi di setiap proses dan keseluruhan proses serta menghitung jumlah energi yang dibutuhkan pada setiap proses dan keseluruhan proses.
Penentuan tata letak industri dilakukan dengan menganalisis keterkaitan antaraktivitas, kemudian menentuka kebutuhan luas ruang dan alokasi area. Untuk menganalisis keterkaitan
antaraktivitas, perlu ditentukan derajat hubungan aktivitas. Derajat hubungan aktivitas dapat diberi tanda sandi sebagai berikut.
A Absolutelly Necessary menunjukan bahwa letak antara dua aktivitas saling berdekatan dan bersebelahan.
E Especially Important menunjukan bahwa letak antara dua kegiatan harus bersebelahan. I Important menunjukan bahwa letak antara dua kegiatan cukup berdekatan.
O Ordinary menunjukan bahwa letak antara dua kegiatan tidak harus berdekatan. U Unimportant menunjukan bahwa letak antara dua kegiatan bebas.dan tidak saling
mengait Mulai
Pencarian data bahan baku Penentuan lokasi pabrik
Penyusunan neraca massa dan energi
Penentuan kapasitas produksi Pemilihan teknologi proses,
mesin, dan peralatan
Selesai Referensi, pustaka
Mengacu pada ketersediaan bahan baku, kapasitas alat dan
pasar Referensi, pustaka
Penyusunan tata letak pabrik dan kebutuhan luas ruang produksi
18 X Undesirable menunjukan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berjauhan dan
tidak boleh saling berdekatan. Sandi derajat hubungan aktivitas diletakkan pada bagian dalam kotak bagan keterkaitan
antaraktivitas. Alasan-alasan yang mendukung kedekatan hubungan meliputi keterkaitan produksi, keterkaitan pekerja, dan aliran informasi. Alasan keterkaitan produksi meliputi urutan aliran kerja,
penggunaan peralatan, catatan dan ruang yang sama, kebisingan, kotor, debu, getaran, serta kenudahan pemindahan barang. Alasan keterkaitan pekerja meliputi penggunaan karyawan yang sama,
pentingnya berhubungan, jalur perjalanan, kemudahan pengawasan, pelaksanaan pekerjaan serupa, perpindahan pekerja, dan gangguan pekerja. Alasan informasi meliputi penggunaan catatan yang
sama, hubungan kertas kerja, dan penggunaan alat komunikasi yang sama Apple, 1990. Pada bagan keterkaitan antaraktivitas, alasan-aalasan pendukung ini disesuaikan penempatannya dalam kotak agar
tidak tumpang tindih dengan kode derajat hubungan antaraktivitas. Kebutuhan luas ruang produksi tergantung pada jumlah mesin dan peralatan, tenaga kerja
atau operator yang menangani fasilitas produksi serta jumlah dan jenis sarana yang mendukung kegiatan produksi. Metode yang digunakan dalam menentukan kebutuhan luas ruangan produksi
adalah metode pusat produksi. Pusat produksi terdiri dari mesin dan semua perlengkapan untuk mendukung proses produksi serta luasan untuk melakukan operasi Machfud dan Agung, 1990.
3.2.2.3 Analisis Manajemen dan Organisasi