50
4.3. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI
4.3.1. Kebutuhan Tenaga Kerja
Analisis kebutuhan tenaga kerja merupakan salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek. Proses produksi minyak sawit merah hampir sebagian besar
dilakukan oleh mesin, namun dalam pelaksanaan proses produksi tetap dibutuhkan tenaga kerja manusia sebagai operator, pengawas proses produksi, dan beberapa kegiatan produksi yang
membutuhkan campur tangan manusia secara langsung. Selain itu, tenaga kerja juga dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas di luar produksi seperti kegiatan administrasi, kegiatan pemasaran,
kegiatan distribusi dan transportasi, serta kegiatan lainnya. Tenaga kerja yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan kriteria tenaga
kerja yang dibutuhkan. Tenaga kerja yang dipakai dalam industri ini terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang secara langsung
terlibat dalam proses produksi, sedangkan tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses produksi.
Industri minyak sawit merah merupakan perusahaan yang benar-benar baru didirikan sehingga kebutuhan akan sumber daya merupakan hal yang sangat penting. Tenaga kerja yang
digunakan dalam industri minyak sawit merah terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam proses
produksi. Tenaga kerja langsung terdiri dari operator produksi, laboran, dan pekerja industri. Sedangkan tenaga kerja tak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung
dengan proses produksi. Tenaga kerja tak langsung terdiri dari manager, kepala industri, dan staff kantor. Jam kerja untuk operator dan pekerja industri terdiri dari 3 shift yaitu shift pertama dari jam
07.00-15.00, shift kedua jam 15.00-23.00 dan shift ketiga dari jam 23.00 sampai 07.00. Selain operator produksi dan pekerja industri, jam kerja diberlakukan dari jam 08.00-17.00. Adapun
kualifikasi pekerjaan dan jabatan dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Tabulasi Kebutuhan Tenaga Kerja
No Jabatan
Kualifikasi pendidikan minimal Jumlah
1 Manager Industri
S1, S2 Berpengalaman 1
2 Kepala Industri
S1 Teknik Industri 1
3 Staff Pemasaran
S1 Marketing, Teknik Industri 2
4 Staf HRD
S1 Psikologi 1
5 Staf Keuangan dan Administrasi
S1 Manajemen,
Ekonomi, Akutansi
2 6
Operator Produksi D3 Teknik Mesin, SMUSTM
3 7
Teknisi IPAL S1 Teknik Lingkungan
1 8
Staff PPIC S1 Teknik Industri
1 9
Staff Warehouse D3 Teknik Industri
1 10
RD QCQA S1 Teknik Industri, Kimia
1 11
Laboran D3 Kimia, Teknik Industri
1 12
Pekerja Industri Sekolah Menengah
17 13
SecuritySatpam Sekolah Menengah
1 14
Sopir Sekolah Menengah
2
51
4.3.2.
Struktur Organisasi
Setelah dilakukan identifikasi terhadap jabatan tenaga kerja, kemudian disusun skema organisasi pengelolaan operasi. Adanya penekanan terhadap spesialisasi dan efisiensi, maka struktur
organisasi operasi umumnya disusun berdasarkan fungsi. Organisasi memberikan kerangka dasar kepada organisasi selanjutnya apabila perusahaan tumbuh dan berkembang.
Menurut Sutojo 2000, tenaga kerja yang tepat dan berkualitas dapat diperoleh dengan mengetahui beberapa hal penting yaitu uraian jenis pekerjaan atau tugas pokok yang diperlukan untuk
menjalankan operasional industri, struktur organisasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas- tugas perusahaan secara efisien, persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk mengisi jabatan yang
ada untuk mengisi kekurangan ahli. Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan harus
dirinci dan disitribusikan semuanya kepada orang-orang yang mampu bekerja di bidang tersebut. Untuk itu harus disiapkan mekanisme koordinasi. Pada perusahaan minyak sawit merah yang akan
didirikan setiap pekerjaan disitribusikan kepada pekerja berdasarkan kualifikasi yang dimiliki. Keseluruhan rangkaian kegiatan operasi akan dijalankan oleh beberapa bagian sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Secara umum struktur organisasi pada perusahaan minyak sawit merah terbagi menjadi beberapa tahapan hierarki yaitu direktur, beberapa manajer, dan staf. Rencana struktur
organisasi perusahaan yang menunjukan setiap bagian memiliki peranan dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya dapat dilihat pada gambar 29.
Staf keuangan dan administrasi
Staff Pemasaran Kepala Pabrik
Operator produksi
Pekerja pabrik Teknisi IPAL
Manager
Staf HRD
RD QCQA
Laboran PPIC
Warehouse
Gambar 29. Struktur Organisasi Perusahaan
4.3.3. Deskripsi Pekerjaan