4 1992
kelapa sawit terdiri dari varietas yang dapat dibedakan berdasarkan tebal tempurung dan daging buah atau berdasarkan warna kulit buahnya, yaitu tipe Macrocarya, Dura, Tenera dan Pisifera.
Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Beda tebal tempurung dari berbagai tipe kelapa sawit
Tipe Tebal Tempurung mm
Macrocarya Dura
Tenera Pisifera
Tebal sekali : 5 Tebal : 2-8
Sedang : 0,5-4 Tipis
Sumber : Muchtadi 1992 Panen kelapa sawit dilakukan pada saat kadar minyak mesokarp dan kandungan asam lemak
bebas minimum. Pembentukan minyak mulai terjadi pada buah berumur 10 minggu dan akan maksimum pada saat buah berumur 16 minggu. Kadar lemak akan menurun sampai umur 20 minggu.
Jadi, sebaiknya panen dilakukan pada saat buah berumur 15-16 minggu karena kadar lemak maksimum dan tidak terjadi peningkatan asam lemak bebas Muchtadi, 1992. Kriteria kematangan
dapat dilihat dari warna kulit buah yang rontok dari setiap tandan. Kenaikan jumlah buah yang rontok 5-74 menunjukan kenaikan kandungan minyak pada mesocarp sebesar 5 dan kadar asam lemak
bebas meningkat 0.5 menjadi 2.9 Ketaren, 2005.
2.2. Pengolahan Buah Sawit Menjadi Crude Palm Oil CPO
Pengolahan buah sawit untuk menghasilkan minyak sawit kasar CPO dimulai dari penanganan bahan baku atau tandan buah segar TBS pada saat panen hingga sampai di industri.
Setelah tiba di industri, TBS selanjutnya memasuki tahapan pengolahan TBS hingga menjadi CPO, yang diawali dengan sterilisasi, perontokan, pelumatan, pengempaan, penyaringan dan klarifikasi.
2.2.1. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan steam melalui pipa yang disalurkan kedalam ketel rebusan. Proses perebusan berlangsung pada
suhu 14γ ◦C selama 60 menit dengan tekanan β94 kPa Basiron, 2005. Sterilisasi bertujuan untuk mempermudah pelepasan buah dari tandan, melunakan
buah sehingga mempermudah dalam proses penghancuran, menginaktivasi enzim lipase dan oksidase yang dapat merangsang pembentukan asam lemak bebas, menurunkan kadar air di dalam jaringan
buah, memudahkan pemisahan tempurung dengan inti, menguraikan pectin dan polisakarida sehingga menjadi buah lunak Wibowo, 2008.
2.2.2. Perontokan
Proses perontokan memiliki tujuan untuk memisahkan tandan dengan buah. Proses ini terjadi akibat perputaran mesin perontok. Mesin perontok berbentuk drum horizontal panjang. Diameter dan
panjang mesin perontok buah adalah 1.8-2 m dan 3-5 m, dan berputar dengan kecepatan putaran sekitar 20-25 rpm Basiron, 2005. Proses pemisahan TBS yang telah disterilisasi menjadi brondolan
dan tandan kosong dengan sistem diputar dan dibanting. Buah yang telah lepas kemudian masuk ke digester feed conveyor, sedangkan tandan kosong akan terlempar dan terbawa oleh conveyor menuju
insenerator Wibowo, 2008.
5
2.2.3. Pelumatan
Proses pelumatan buah sawit dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut digester. Proses yang terjadi adalah penghancuran, peremasan dan pemanasan buah sehingga buah akan hancur.
Proses ini bertujuan untuk membuka jaringan buah dan sel-sel yang mengandung minyak serta melepaskan dinding buah dari biji sehingga pengempaan menjadi lebih mudah Amri, 1999. Proses
pelumatan dilakukan pada suhu 95- 100 ◦C selama kurang lebih β0 menit. Sumber panas dapat berasal
dari steam jacket atau injeksi steam secara langsung Basiron, 2005.
2.2.4. Pengempaan
Proses pengempaan dilakukan dengan menekan lumatan buah yang telah keluar dari digester, dalam tabung yang berlubang dengan alat ulir yang berputar sehingga minyak akan keluar lewat
lubang-lubang tabung. Alat yang digunakan dalam proses pengempaan adalah screw press Wibowo, 2008. Di dalam screw press selain diputar juga ditekan dengan menggunakan tekanan hidrolik
sehingga cake akan betul-betul bebas dari minyak. Tekanan yang digunakan harus tepat karena apabila kurang menyebabkan oil loss tinggi dan apabila tekanan besar akan menyebabkan biji pecah
Amri, 1999. Terdapat dua produk yang dihasikan dalam proses pengempaan yaitu 1 campuran minyak, air dan
padatan sludge, dan 2 press cake yang terdiri dari serat dan biji Basiron, 2005. Minyak hasil pengempaan ditampung dalam talang minyak kasar crude oil gutter, selanjutnya disalurkan ke dalam
sand trap tank untuk proses penyaringan dan klarifikasi. Biji dan serabut diangkut oleh cake breaker coveyor menuju nutfiber separator unit pengolahan biji siregal, 2002 ; Basiron, 2005.
2.2.5. Penyaringan dan klarifikasi