Limbah udara dan kebisingan

59 Gambar 30. Contoh diagram alir pengolahan limbah

4.4.2.1.3. Limbah udara dan kebisingan

Selain limbah padat dan cair, industri pengolahan kelapa sawit juga menghasilkan limbah bahan gas. Limbah bahan gas ini antara lain gas cerobong dan uap buangan industri Fauzi et al., 2006. Limbah udara yang dihasilkan dari industri ini antara lain asap ketel yang merupakan residu yang terbawa keluar melalui cerobong asap. Penanganannya antara lain dengan penggunaan dust collector yang memungkinkan asap ketel tidak terbuang ke udara terbuka. Selain itu dapat dilakukan dengan memberikan fasilitas keamanan seperti kaca mata pelindung dan masker kepada karyawan. Kebisingan merupakan gangguan pada lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan kerusakan pendengaran. Penanganannya dapat dilakukan pencegahan dengan cara penggunaan Hearing Protectives Device HPD dan dengan memasang tanda-tanda peringatan pada lingkungan kerja. 60

4.5. ANALISIS

FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.untuk melakukan perhitungan analisis finansial ini diperlukan beberapa parameter- parameter yang berasal dari analisis sebelumnya yaitu kapasitas produksi, pangsa pasar, teknologi yang dipakai, pilihan peralatan, jumlah tenaga kerja, fasilitas pendukung, dan proyeksi harga-harga.

4.5.1. Asumsi perhitungan finansial

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis finansial industri minyak sawit merah adalah sebagai berikut: a. Umur ekonomis proyek selama 10 tahun, hal ini berdasarkan umur ekonomis mesin dan peralatan yang digunakan dalam proyek ini. b. Kapasitas produksi adalah 5 tonjam TBS Tandan Buah Segar. c. Produksi pada tahun pertama adalah 80, pada tahun ke-2 adalah 90, dan pada tahun ke-3 sampai tahun ke 10 adalah 100. d. Jumlah hari kerja dalam setahun adalah 300 hari, 25 hari dalam satu bulan, dan 12 bulan dalam satu tahun. e. Nilai sisa bangunan pada masa akhir proyek adalah 50 dari nilai awal, sedangkan nilai sisa tanah pada masa akhir proyek tetap 100 persen. f. Nilai sisa mesin dan peralatan serta kendaraan adalah 10 dari nilai awal, biaya pemeliharaan mesin dan kendaraan sebesar 10 dari nilai awal serta biaya asuransi sebesar 0,5 dari nilai awal. g. Umur ekonomis mesin dan peralatan adalah 10 tahun sedangkan umur ekonomis kendaraan, peralatan kantor dan utilitas adalah 5 tahun. h. Discount factor diasumsikan 12 i. Besarnya pajak dihitung berdasarkan Undang-Undang PPh Nomor 36 tahun 2008, pajak penghasilan untuk perusahaan sebesar 25, pajak bumi dan bangunan sebesar 0,2 dari total investasi bangunan, dan pajak kendaraan sebesar 1,5 dari harga pembelian. j. Pembayaran kredit menggunakan metode sliding rate. k. Niai tukar dolar terhadap rupiah adalah 1 U= Rp9.622,-

4.5.2. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang diperlukan untuk mendirikan industri minyak sawit merah. Biaya investasi meliputi biaya investasi tetap dan biaya modal kerja. Biaya investasi tetap meliputi biaya tanah, dan bangunan, telepon, dan listrik, biaya untuk pembelian mesin dan peralatan produksi, alat kantor, kendaraan, biaya kontingensi, serta bunga selama pembangunan. Total biaya investasi yang dibutuhkan untuk mendirikan industri minyak sawit merah adalah Rp 25.577.108.798,20 . Biaya investasi industri minyak sawit merah disajikan pada Tabel 13. Rincian biaya investasi disajikan pada Lampiran 1 dan 2, serta rincian nilai sisa, penyusutan, dan biaya pemeliharaan disajikan pada Lampiran 6, 7, dan 8.