Degumming Netralisasi Pemucatan Deodorisasi

8 fotopigmen pada retina mata yang mengandung retinol yang berfungsi sebagai fotoreseptor. Vitamin A juga dapat menanggulangi kebutaan akibat xerropthalmia, yaitu penyakit akibat defisiensi vitamin A dimana kelenjar air mata diblok sehingga membrane pada mata bagian depan menjadi kering dan meradang. Defisiensi yang kuat dapat berakibat pemborokan pada kornea mata yang menyebabkan kebutaan Winarno, 1991. Kebutuhan tubuh akan vitamin A untuk orang dewasa adalah sekitar 5.000 UI per hari, wanita hamil perlu mendapat tambahan sekitar 1000 UI dan 3000 UI untuk wanita menyususi. Anak-anak membutuhkan sekitar 200-4000 UI per hari Muchtadi, 1996. Sifat karotenoid yang peka terhadap oksidasi karena adanya ikatan rangkap membuat karotenoid menjadi antioksidan alami yang kekuatannya hamper menyamai vitamin C dan tokoferol. Menurut Choo 1994, tiga mikronutrien -karoten, vitamin E dan vitamin C mempunyai aktivitas untuk melawan kerusakan radikal bebas yang dipercaya sebagai penyebab beberapa penyekit degeratif seperti arteroskelorosis, arthritis, dan kanker. Karotenoid dapat berperan sebagai antioksidan yaitu melindungi sel dan jaringan dari kerusakan akibat pengaruh ok sidasi dari radikal bebas Gross, 1991. -karoten memiliki aktivitas antiokasidan yang dapat mencegah penyakit kanker, penyakit jantung koroner, serta mengganti sel-sel yang rusak Iwasaki dan Murakoshi, 1992.

2.5. Proses Pemurnian Minyak

2.5.1. Degumming

Tahap awal proses pemurnian minyak adalah pengendapan dan pemisahan gum atau disebut degumming yang bertujuan utuk menghilangkan partikel-partikel halus yang tersuspensi atau berbentuk koloidal. Partikel-partikel tersebut berbentuk seperti getah atau lender-lendir yang terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air, dan resin. Dalam proses degumming ini tidak ada pengurangan jumlah asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak Ketaren 2008. Proses dilakukan dengan cara dehidratasi gum atau kotoran lain agar bahan tersebut lebih mudah terpisah dari minyak, kemudian dilakukan proses sentrifusi. Caranya yaitu dengan mengalirkan uap air panas dalam minyak disusul pengaliran air dan selanjutnya disentrifusi sehingga bagian lender terpisah dari air.

2.5.2. Netralisasi

Netralisasi dengan alkali bertujuan memisahkan senyawa-senyawa terlarut seperti fosfatida, asam lemak bebas, dan hidrokarbon. Pada dasarnya netralisasi ini merupakan proses memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun. Untuk lemak dengan kandungan asam lemak bebas yang tinggi, netralisasi dilakukan dengan menggunakan uap panas dalam keadaan vakum dilajutkan dengan penambahan alkali Winarno 2008.

2.5.3. Pemucatan

Pemucatan bertujuan untuk menghilangkan zat-zat warna dalam minyak dengan penambahan adsorbing agent seperti arang aktif, tanah liat bleaching clay, atau dengan reaksi-reaksi kimia. Jumlah adsorben yang dibutuhkan untuk menghilangkan warna minyak tergantung dari macam dan tipe warna dalam minyak dan sampai berapa jauh warna tersebut akan dihilangkan Ketaren 2008. Setelah penyerapan warna, lemak disaring dalam keadaan vakum. 9

2.5.4. Deodorisasi

Tujuan dari tahap ini adalah menghilangkan bau dan rasa flavor yang tidak enak dalam minyak. Prinsip dari proses deodorisasi ini yaitu penyulingan minyak dengan uap panas dalam tekanan atmosfer atau keadaan vakum. Proses ini dilakukan dalam botol vakum kemudian dipanaskan dengan mengalirkan uap panas yang akan membawa senyawa volatile. Lemak yang telah dideodorisasi harus segera didinginkan untuk mencegah kontak dengan O2 Winarno 2008.

2.5.5. Fraksinasi