Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Kawasan .1 Jumlah Penduduk
tersebut telah dianggap sebagai mitos karena selalu ditemukan di pemakaman sekitar kawasan cagar alam tidak akan dapat berkembangbiak.
Masyarakat juga mengetahui mengenai adanya perburuan banteng, baik yang dilakukan oleh masyarakat sekitar kawasan, pihak PTPN VIII Mira Mare
maupun tamu yang datang ke dalam kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang dan PTPN VIII Mira Mare.
Pengetahuan mengenai perburuan ini tidak sepenuhnya disertai dengan pengakuan bahwa masyarakat tersebut pernah terlibat dalam
perburuan. Hal ini diperkirakan masayarakat masih memiliki rasa takut untuk
mengakui keterlibatannya dalam perburuan banteng, akan tetapi sebagian masyarakat 27 mengakui keterlibatannya dan mengunggkapkannya secara
terbuka, sedangkan 73 tidak mengakui keterlibatan perburuan. Masyarakat yang mengakui keterlibatannya dalam perburuan mengaku
bahwa hanya sebagai pengantar dari para tamu yang akan berburu dan membantu apa yang bisa dilakukannya, seperti sebagai penunggu mobil para tamu dan
pembawa senjata yang digunakan oleh tamu tersebut. Upah atau bayaran yang masyarakat terima dari keterlibatan perburuan itu tidak disebutkan secara rupiah,
akan tetapi masyarakat mengakui dari hasil perburuan tersebut mendapatkan daging banteng dan membagikannya ke masyarakat sekitarnya karena pemburu
biasanya hanya mengambil bagian kepalanya untuk dijadikan hiasan. Pengakuan lainnya diungkapkan bahwa masyarakat pernah membantu untuk memasang
kawat jerat dan membuat parit untuk mencegah banteng ke luar kawasan. Akibat dari upaya pencegahan tersebut masyarakat sering menemukan banteng yang mati
dan terdapat bekas kawat jerat pada bagian tubuh banteng tersebut. Pendistribusian daging banteng berdasarkan informasi dan pengakuan dari
masyarakat yaitu 55 dikonsumsi langsung oleh masyarakat dan 45 dijual di pasar sekitar kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang dengan harga lebih rendah
dari pada harga daging sapi pada waktu itu. Konsumsi daging oleh masyarakat hampir semuanya menyatakan pernah memakan daging banteng secara bersama-
sama di masjid pada perayaan-perayaan besar islam, seperti maulid nabi dan idul adha dari hasil pemberian yang ikut berburu.
Pengetahuan mengenai konflik banteng di kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang terdapat beberapa kejadian antara lain yaitu terjadi dua kasus yang
meninggal karena diseruduk oleh banteng pada tahun 1980an dan beberapa orang luka serta adanya gangguan terhadap tanaman perkebunan milik masyarakat dan
PTPN VIII Mira Mare, sehingga dilakukan beberpa upaya pencegahan seperti yang telah dipaparkan pada sub bab sebelumnya. Upaya pencegahan banteng
tersebut ada yang menyebabkan kematian banteng baik secara langsung maupun tidak langsung, akan tetapi masyarakat telah menemukan beberapa banteng yang
mati karena terluka dan terdapat bekas jeratan bahkan yang ditemukan hanya tulang belulang. Hal demikian dapat menyebabkan berkurangnya populasi
banteng di Cagar Alam Leuweung Sancang.