Saran Kegiatan PMP Patroli, Monitoring dan penyuluhan dan Keberadaan

Pairah, 2007. Tumpang Tindih Relung Ekologis Banteng Bos javanicus dan Rusa timor Rusa timorensis di Padang Penggembalaan Sadengan, Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. [Tesis]. Fakultas Kehutanan UGM tidak dipublikasikan. Priyatmono T. 1996. Evaluasi Daerah Tempat Berlindung Banteng Bos javanicus d‟Alton di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. [Skripsi]. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Pudyatmoko, S. 2005. Freilanduntersuchungen zur Ökologie und Habitatnutzung wildlebender Bantengrinder Bos javanicus im Baluran Nationalpark in Ostjava, Indonesien. Cuvillier Verlag. Göttingen. Pudyatmoko S, Djuwantoko dan Yusuf Sabarno. 2007. Evidence of Banteng Bos javanicus Decline in Baluran National park, Indonesia. Biological Sciences 7 6: 854-859. Rambaldi G. 2000. Staffing Protected Area: Defining Criteria Based on Case Study of Protected Area, Special Report. Philippine. Departement of Environment and natural Resources. Santosa Y. dan Delfiandi. 2007. Analisis Pola Penggunaan Ruang dan Wilayah Jelajah Banteng Bos javanicus d‟Alton 1832 di Taman Nasional Alas Purwo Jawa Timur. Media Konservasi 123: 99-107. [SBKSDA] Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam II. 1991. Laporan Operasi Gabungan. Ciamis: SBKSDA Jawa Barat II, Balai Konservasi Sumber Daya Alam III. [SBKSDA] Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam II. 1993a. Laporan Tahunan. Ciamis: SBKSDA Jawa Barat II, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat III. [SBKSDA] Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam II. 1993b. Laporan Survei Permasalahan Perambahan Gangguan Kawasan Konservasi Cagar Alam Leuweung Sancang, Calon Suaka Laut Pantai Sindangkerta Cipatujah, Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Cagar Alam Panjalu, Taman Wisata dan Cagar Alam Pangandaran. Ciamis: SBKSDA Jawa Barat II, Balai Konservasi Sumber Daya Alam III. [SSKSDA] Sub Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Garut. 1995. Kronologis Perambahan Hutan di Cagar Alam Leuweung Sancang Garut. Garut. SSKSDA Garut. Soemarwoto O. 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan Edisi Revisi. Jakarta: Djambatan. Soeyitno R. 1968. Petunjuk Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Penerbit Soeroengan. Suardoyo. 1990. Pelaksanaan Tugas Penyuluh Pertanian Lapang PPL. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Suwartini R. 2008. Kajian Kondisi Populasi Rafdlesia patma Blume dan Sikap Masyarakat sekitar di Cagar Alam Leuweung Sancang Kabupaten garut. [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Subiyakto H. 1990. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan di Sepanjang Jalur Utama Kabupaten Dati II Sukabumi. [Disertasi]. Bogor: Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Subroto. 1996. Studi Populasi Banteng Bos javanicus d‟Alton di Cagar Alam Leuweung Sancang kabupaten garut. [Skripsi]. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Suhadi. 2009. Population Dynamics of Banteng, Buffalo and Deer in Bekol Savannah, baluran National Park. Biodiversitas 103: 139-145. Sulistyo J. 2010. 6 Hari Jago SPSS17. Yogyakarta: Penerbit Cakrawala. Tadjudin D. 2000. Manajemen Kolaborasi. Bogor. Pustaka Latin. Tarumingkeng RC. 1994. Dinamika Populasi, Kajian Ekologi Kuantitatif. Jakarta. PT Midas Surya Grafindo. Trimarsito BH. 2010. Kinerja Pengamanan Taman Nasional Berbasis Resort Kasus Taman Nasional Betung Kerihun, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Alas Purwo. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Turia R, Jimmy P, Ripta MN, Bambang PP, dan Adhi RH. 2008. Kecacingan Trematoda pada Badak Jawa dan Banteng Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Veteriner 92: 94-98. Widyatna A. 1982. Produktivitas Padang Rumput Cijungkulon sebagai Salah Satu Komponen habitat Banteng Bos javanicus d‟Alton, 1873 di Taman Nasional Ujungkulon. [Skripsi]. Bogor: Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Wiratno, D Indriyo, A Syaifuddin, A kartikasari. 2004. Berkaca di Cermin Retak: Refleksi Konservasi dan Implikasi bagi Pengelolaan Taman Nasional. Forest Press. The Gibbon Foundation dan PILI-NGO Movement. YMR [Yayasan Mitra Rhino]. 2002. Laporan Akhir Studi Persaingan Ekologi Badak Jawa Rhinoceros sondaicus dan Banteng Bos javanicus di Taman Nasional Ujung Kulon. Tidak di Publikasikan. LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Masyarakat sekitar Kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang Identitas Responden : 1. Nama : 2. Asal : 3. Umur : 4. Pendidikan : - SDsederajat - SMPsederajat - SMAsederajat - Perguruan Tinggi 5. Pekerjaan: - Nelayan - Petani - Juru kunci - Pedagang 6. Pendapatan : - Rp. 500000,- - Rp. 500000 – 1000000,- - Rp. 1000000,- - Tidak tentu Pengetahuan mengenai banteng: 1. Apakah anda mengetahui keberadaan banteng? a. Jika, Ya: - Sumber a. Orang tuatokoh masyarakat dan tidak pernah menemukan jejak b. Orang tuatokoh masyarakat dan pernah menemukan langsung c. Berinteraksi langsung berlanjut ke pertanyaan selanjutnya - Tahun keberadaan banteng dan kisaran populasinya: 1980 – 2011 b. Tidak 2. Apakah anda mengetahui tentang perburuan banteng? a. Ya, kapan? b. Tidak 3. Apakah anda mengatahui Pendistribusian daging yang mati atau hasil perburuan? a. Dimakan b. Dijual c. Lainnya.. 4. Apakah andan pernah mengetahui mengenai konflik banteng yang telah terjadi? a. Ya, kapan dan kasusnya seperti apa? b. Tidak Persepsi Mengenai Banteng 1. Apakah banteng termasuk hewan yang harus dilindungi atau tidak a. Ya, alasan: b. Tidak 2. Bagaimana pendapat anda mengenai keberadaan banteng di CALS? a. Hama b. Budidaya c. Buru d. Netral 3. Apakah keberadaan banteng di CALS perlu dilestarikan? a. Ya, alasan: b. Tidak, alasan: Interaksi Masyarakat : 1. Apakah anda memiliki rumah atau gubuk di dalam kawasan? a. Ya, alasan: b. Tidak 2. Apakah anda pernah terlibat kegiatan penebangan liar? a. Ya, alasan: b. Tidak 3. Dengan cara apa anda memasuki kawasan CALS? a. Jalan kaki b. Bersepeda c. Naik kendaraan bermotor d. Lainnya… 4. Apakah anda memiliki ternak yang sering digembalakan di dalammelewati kawasan CALS? a. Ya, alasan: b. Tidak 5. Apakah anda pernah melakukan pengambilan atau perburuan satwa? a. Ya : kapan dan berapa kali? b. Tidak 6. Apakah anda sering mengambil hasil laut? a. Ya : apa dan frekuensi pengambilan? b. Tidak 7. Apakah anda mengetahui tentang pemusnahan amunisi TNI? a. Ya : apakah mengganggu? b. Tidak Lampiran 2 Kuisioner Pengelola Kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang 1. Sejarah dan Status Kawasan SK Penunjukkan 2. Tata Batas a. Jelas, sebutkan jenis penanda b. Tidak jelas

3. Jumlah SDM

4. Identitas Responden :

a. Nama : b. Asal : c. Umur : d. Domisili: e. Pendidikan dan pelatihan:

5. Kesejahteraan SDM

a. Gaji b. Jabatan c. Tunjangan d. Sarana dan prasarana

6. Kegiatan patroli kawasan

1. Apakah ada kegiatan patrol atau monitoring kawasan CALS? a. Jika Ya, sebutkan: 1. Setiap berapa kali? 2. Monitoring dimana saja? b. Tidak, alasan:

7. Kegiatan pembinaan habitatpopulasi banteng

1. Apakah ada kegiatan pembinaan habitatpopulasi banteng? a. Jika Ya, sebutkan: - Setiap berapa kali? - Monitoring dimana saja? b. Tidak, alasan: Kegiatan Penyuluhan a. Ya: tahun dan bentuk penyuluhan b. Tidak, alasan: Pemberian sanksihukuman 1. Apakah ada sanksihukuman atas pelanggaran masyarakatlainnya terhadap keamanan kawasan CALS? a. Jika Ya, sebutkan : b. Tidak, sebutkan alasan: 2. Bagaimana proses hukumnya? a. Cukup di kantor kehutanan? b. Melibatkan aparat kepolisian? c. Melibatkan tokoh masyarakat? d. Lainnya…. 3. Berapa kali kasus yang pernah terjadi? a. Jika Ya, sebutkan jenis dan frekuensinya b. Tidak Mitra Kerja a. Ya, sebutkan: b. Tidak, alasan: PermasalahanGangguan Pengelolaan a. Ya, sebutkan b. Tidak Lampiran 3 Kuisioner Praktisi dan Para Ahli Kepada Yth. BapakIbu Responden Assalamualaikum Wr.Wb. Salam Sejahtera, Sebelumnya saya mohon maaf apabila mengganggu aktivitasnya dan saya ucapkan terima kasih atas ketersediaan untuk mengisi kuisioner ini. Data dari kuisioner ini diperlukan dalam rangka menyusun tesis penelitian “Model Kepunahan Banteng Bos javanicus di Cagar Alam Leuweung Sancang”. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Sains di Institut Pertanian Bogor. BapakIbu cukup memberikan nilai yang sesuai pada kolom yang disediakan menurut pengetahuan dan pendapat BapakIbu pada masing-masing kriteria yang terdapat pada kolom peringkat dan skor. Atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih. Wassalam. Wr.Wb. Identitas Responden : a. Nama : b. Asal instansi : c. Jabatan : d. Pendidikan : Mohon diisi lengkap dengan gelar, terima kasih. 1. Faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan banteng? Menurut BapakIbu diantara ketiga faktor ini mana yang lebih mempengaruhi terhadap kepunahan suatu spesies khususnya dalam contoh studi kasus spesies banteng. Mohon di bold atau dilingkari peringkat untuk masing-masing kriteria yang sesuai menurut pendapat BapakIbu. Nilai 1 – 10 berdasarkan urutannya yang paling mempengaruhi terhadap kepunahan spesies, khususnya banteng. a. Kondisi Ekologi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sebutkan Alasan b. Sosial Ekonomi Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sebutkan Alasan c. Pengelolaan Kawasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sebutkan Alasan 2. Peringkat untuk masing-masing indikator yang telah diuraikan dari 3 kriteria kondisi ekologi, sosial ekonomi masyarakat dan pengelolaan kawasan Pemberian nilai peringkat oleh responden adalah 0 – 100 yang disesuaikan dengan urutan kepentingan menurut BapakIbu yang paling mempengaruhi terhadap kepunahan suatu spesies khususnya banteng. Jika ada tambahan atau pengurangan untuk kriteria menurut BapakIbu dapat ditambahkan pada kolom “Kriteria menurut Para Ahli”. Kriteria Peringkat Alasan Kriteria Tambahan menurut Para Ahli Habitat penyebaran Populasi Pendapatan masyarakat Persepsi masyarakat terhadap keberadaan dan konservasi banteng Interaksi masyarakat terhadap kawasan Jumlah Sumber Daya Manusia SDM Pengelola Kawasan Kualitas dan Disiplin SDM Pengelola Kesejahteraan SDM Kegiatan Patroli, Monitoring dan Penyuluhan Pengelola Pemberian sanksi

3. Skoring terhadap Indikator Penyebab Kepunahan

Skor nilai yang diberikan 1 – 4 sesuai dengan 4 buah kriteria dan skor 4 diberikan untuk kriteria yang kepentingannya paling tinggipaling mempengaruhi terhadap kepunahan. Jika ada tambahan atau pengurangan untuk kriteria menurut BapakIbu dapat ditambahk an pada kolom “Kriteria menurut Para Ahli”.

a. Kondisi Ekologis

No Kriteria Skor Keterangan menurut Para Ahli 1 Habitat Pakan dan air Cover dan tutupan lahan Luas dan bentuk kawasan Iklim 2 Populasi Laju pertumbuhan rendah Laju kematian tinggi Bencana dan penyakit Gangguan manusia 3 Pendapatan Tinggi di atas UMK Sama dengan UMK Rendah UMK Tidak tentu 4 Persepsi Masyarakat Banteng adalah satwa hama Kawasan yang dapat dieksploitasi Banteng dan kawasan tidak ada manfaatnya Banteng dan kawasan dilindungi 5 Interaksi Masyarakat terhadap Kawasan Perburuan Perambahanpenjarahan Pemukiman Penangkapan hasil laut 6 Status Kawasan Tugas pokok No Kriteria Skor Keterangan menurut Para Ahli Orientasi pengelolaan Teknis pengelolaan Struktur kelembagaan 7 Tata Batas Tumpang tindih kawasan Berupa batas verbal Dokumen dan tidak ada pal batas Dokumen dan pal batas 8 Icon Jenis satwa langka Karakteristik dan Keunikan ekosistem Keanekaragaman tinggi Keunggulan pengelolaan 9 Jumlah SDM Sedikit Kepala dan 1 staf Kurang Kepala dan kurang staf untuk di beberapa pos jagaresort Cukup Kepala dan staf pas untuk setiap pos jagaresort Lebih Kepala dan 2lebih staf untuk setiap pos jagaresort 10 Kualitas SDM Pendidikan Pelatihan Tanggung jawab disiplin MotivasiKesadaran 11 Kesejahteraan SDM Besar gaji Jabatan Tunjangan Sarana dan prasarana 12 Kegiatan Patroli, Monitoring dan Penyuluhan Tidak pernah Jika ada kejadiankasus Kadang-kadang Rutinkontinu minimal 1 bulan 1 kali 13 Mitra dan Pemberian Sanksi Kerjasama dengan kepolisian Lingkup Polisi Kehutanan Berupa teguran Tidak ada Lampiran 4 Hasil uji Realibilitas dan Validitas Instrumen Penelitian Tabel Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .075 .750 10 Tabel Item Statistics Mean Std. Deviation N Umur 55.0000 12.16553 6 Pendidikan 7.5000 2.50998 6 Pekerjaan 3.5000 1.22474 6 Bentuk Distribusi bagian Banteng 3.8333 .40825 6 Persepsi Manfaat Banteng 1.5000 1.22474 6 Persepsi Konservasi Banteng .1667 .40825 6 Pemukiman .6667 .51640 6 Perburuan .1667 .40825 6 Perambahan .3333 .51640 6 Penangkapan dan Pengambilan Hasil Laut .8333 .40825 6 Lampiran 5 Hasil Peringkat Faktor-Faktor Kepunahan berdasarkan Penilaian Para Ahli Kriteria Peringkat Penilaian Para Ahli Rata-rata Peringkat Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kondisi Ekologi 9 8 7 7 5 7 7 2 8 9 6.9 2 Sosial Ekonomi Masyarakat 8 7 9 8 10 9 5 10 9 8 8.3 1 Pengelolaan 7 6 5 5 9 6 9 8 6 5 6.6 3 Keterangan: a. Penilaian peringkat adalah untuk menentukan nilai bobot bagi setiap kriteria. b. Nilai bobot ditentukan berdasarkan nilai peringkat tertinggi, sehingga bobot kondisi ekologi, sosial ekonomi masyarakat dan pengelolaan berturut-turut 4, 3 dan 2.