Interaksi dan persepsi masyarakat

aktivitas manusia dan perubahan lansekap akan membuat efek terhadap populasi dan ekologi spesies tertentu MacArrthur et al. 1963; Supriatna 2007. 2 Kegiatan PMP dengan interaksi masyarakat Kegiatan PMP dalam pengelolaan kawasan ternyata berdasarkan hasil korelasi Kendall Tau memiliki hubungan nyata dengan interaksi masyarakat sebesar 0.612372. Semakin sering kegiatan PMP dilakukan secara berkala, maka akan dapat mengurangi gangguan terhadap kawasan termasuk interaksi masyarakat dan dapat mempengaruhi persepsi positif masyarakat terhadap kawasan dan spesies banteng yang berada di dalamnya. 3 Status kawasan dan tata batas kawasan Status kawasan dengan tata batas kawasan memiliki hubungan nyata sebesar 0.531250 karena kedua faktor tersebut sangat penting dalam pengelolaan kawasan agar kawasan yang dikelola lebih jelas, sehingga tidak terjadi tumpang tindih penggunaan kawasan dengan pihak lain yang terkait dan dapat mengurangi interaksi pihak lain khususnya masyarakat ke dalam kawasan. Faktor-faktor penyebab kepunahan banteng berdasarkan kondisi yang ada dan mempengaruhi terhadap penurunan populasi banteng dan analisis hubungan Kendall Tau tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 5 kelompok seperti pada Gambar 15. Gambar 15. Dendogram faktor-faktor penyebab kepunahan banteng di Cagar Alam Leuweung Sancang Kelompok pertama yang memiliki nilai kedekatan hampir sama sehingga memiliki pengaruh yang sama terhadap kepunahan banteng di Cagar Alam Leuweung Sancang antara lain: 1 luas dan bentuk kawasan; 2 status dan tata batas kawasan; 3 kegiatan PMP dan keberadaan mitra; 4 persepsi masyarakat dan 5 interaksi masyarakat. Luas dan bentuk kawasan, persepsi masyarakat dan interaksi masyarakat merupakan faktor tunggal yang mempengaruhi terhadap kepunahan banteng di Cagar Alam Leuweung Sancang sehingga diperlukan penataan batas, pengukuhan status kawasan dan kegiatan PMP untuk melestarikan keberadaan banteng. Faktor penentu penyebab kepunahan berdasarkan analisis hubungan dan dendogram pengelompokkan faktor-faktor penyebab kepunahan terlihat bahwa pengelolaan merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya penurunan populasi banteng hingga terjadi kepunahan lokal di Cagar Alam Leuweng Sancang. Hal ini terlihat dari ketidakpastian dalam penetapan fungsi kawasan dan tata batas kawasan sehingga menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat terhadap keberadaan banteng dan fungsi kawasan tersebut yang mengakibatkan adanya interaksi masyarakat ke dalam kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang. Penyebab lainnya juga diakibatkan tidak adanya kegiatan PMP yang dilakukan oleh pengelola untuk melakukan kegiatan monitoring, pembinaan dan pelestarian habitat serta penyuluhan terhadap masyarakat sekitar, sehingga kondisi kawasan yang memiliki luas dan bentuk yang rentan terhadap gangguan tersebut keamannanya kurang terjaga dengan baik.

5.5 Pembelajaran untuk Kepunahan

Pembelajaran yang dapat diambil dari kepunahan suatu spesies, khususnya kepunahan banteng di Cagar Alam Leuweung Sancang antara lain: 1. Faktor ekologi Faktor ekologi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mendukung keberadaan suatu spesies, sehingga dapat dilakukan dengan memperhatikan dua hal sebagai berikut: