Gambar 8.e. Model dan Ukuran mm Komponen Sambungan Berperekat
Gambar 8.f. Model dan Ukuran mm Komponen Sambungan hanya dengan Pengencang
5. Metoda Analisis Data
Metoda analisis data untuk hasil penelitian adalah sebagai berikut:
a. Metoda Uji Sample
Contoh uji yang telah dibuat kemudian diuji dengan metoda pengujian sebagai berikut:
1. Pengujian sifat fisis dan mekanis contoh kecil bebas cacat
Pengujian sifat fisis dan mekanis contoh kecil bebas cacat menggunakan rumus yang tercantum dalam Standar ASTM D-143 2008, meliputi beberapa sifat sebagai
berikut: a. Rumus Kadar Air, Kerapatan, Berat Jenis, Pengembangan dan Penyusutan
Contoh uji ditimbang untuk mengetahui berat awal. Volume contoh uji diukur dengan mengalikan sisi panjang, lebar dan tebal yang didapat dengan pengukuran dengan
kaliper. Contoh uji kemudian dimasukkan dalam oven bersuhu 103 ± 2 C sampai
beratnya konstan biasanya diperoleh setelah pengeringan dalam oven selama 24 jam,
40x80 60x80
40x80
40 80
80 40
80 80
40 40x80
60x80 40x80
40 160, 240,
dan 320 40
Tanpa pasak Tanpa pengencang
Perekat epoxy, komposisi 100100 Berat labur 0,03 grcm
2
Tanpa pasak Pengencang: baut, bambu, plat klam
Lubang pengencang: Ø = D+1,6=14,3 mm Posisi sama dengan sambungan berpasak
dan kadar air KA, moisture content, kerapatan density dan berat jenis specific gravity
dihitung dengan rumus berikut: KA
KU
= B
KU
– B
KT
B
KT
Kerapatan 100
normal
= B
KU
V
KU
grcm
3
Kerapatan
absolute
= B
KT
V
KT
grcm
3
Berat Jenis = B
KT
V
KU
W
W
V
W
Pengembangan maksimum = l
w
- l
o
l x 100
Penyusutan maksimum = l
o n
- lo l
x 100
n
Dimana: B
KT
B = berat kering tanur
KU
V = berat kering udara
KU
V = volume kering udara
KT
W = volume kering tanur
W
V
W
= beratvolume air pada suhu 4,4 l
C = 1
w
l = panjang sampel kondisi jenuh air direndam dalam air 36 jam
o
l = panjang sampel kondisi kering tanur
n
= panjang sampel kondisi kering udara b. Kekuatan Lentur Statis
Pengujian dengan Universal Testing Machine UTM Instron
®
MoE = ∆P L
dengan jarak bentang 36 cm dan beban diberikan di tengah bentang contoh uji center loading. Data yang
diperoleh berupa beban dan defleksi yang terjadi. Beban maksimum diperoleh sampai mengalami kerusakan, dan dari hasil pengujian ini dapat ditentukan besarnya modulus
elastisitas MoE dan modulus patah MoR, dengan menggunakan rumus:
3
4 ∆Y.b.h
3
kgfcm
2
MoR = 3PL 2bh
2
kgfcm
2
Dimana: MoE = modulus elastisitas MoR = modulus patah
∆P = selisih beban dalam daerah elastis kgf L = jarak sangga cm
b = tebal jarak horizontal penampang contoh uji cm h = tinggi jarak vertikal penampang contoh uji cm
∆Y = simpangan defleksi pada beban ∆P cm P = beban maksimum kgf
c. Kekerasan sisi
Pengujian kekerasan sisi dilakukan dengan cara memasukkan setengah bola baja dengan diameter 0,444 inch dan luas penampang tekan 1 cm
2
ke dalam benda uji sedalam 0,222 in. Pengujian kekerasan sisi ini dilakukan pada dua permukaan, lalu nilainya dirata-
ratakan. Nilai kekerasan sisi dihitung dengan rumus: