Pengujian sifat rekayasa a. Pengujian kayu secara visual dan mekanis ukuran pemakaian full scale

Gambar 9. Peletakan beban dalam pengujian Third Point Loading MOE S = 23108 [ ∆PL 3 ∆Ybh 3 ] kgfcm 2 MOR S = PL bh 2 kgfcm 2 Dimana: MOE S MOR = modulus elastisitas Shimadzu S ∆P = selisih beban dalam daerah elastis kgf = modulus patah Shimadzu L = jarak sangga cm b = tebal jarak horizontal penampang contoh uji cm h = tinggi jarak vertikal penampang contoh uji cm ∆Y = simpangan defleksi pada beban ∆P cm P = beban pada saat kayu rusak kgf Penentuan kekuatan kayu mangium sebagai kayu konstruksi dalam format LRFD Load and Resistance Factor Design dihitung dengan prosedur realibility normalization dengan standar ASTM D-5457 2008: Rn = Rp x Ω x K Dimana: Rn = Reference resistance tahanan referensi R Rp = nilai dugaan persentil ke-p dari distribusi material Ω = data confident factor K R Dari beberapa perhitungan yang dilakukan di atas akan diperoleh kekuatan karakteristik, tegangan ijin lentur, kelas mutu, tahanan referensi dan nilai ataupun kelas kekuatan lainnya sesuai dengan pedoman yang dipergunakan. = reliability normalization factor b. Pengujian non destruktif ckbc dan balok Pengujian non destruktif dilakukan terhadap contoh uji berbentuk ckbc dan balok dengan cara uji kekakuan dinamis MoE D secara non destruktif menggunakan alat NDT Sylvatest-Duo frekuensi = 22 kHz. Alat tersebut mempunyai dua transducer gelombang ultrasonik berfungsi sebagai transmitter dan receiver yang masing-masing ditancapkan di kedua ujung kayu yang diuji sampai kecepatan gelombang dapat terbaca pada panel alat dalam mikrodetik. Pada sortimen ckbc pengukuran diulang 3 kali pada titik yang sama, sedangkan pada sortimen balok pengukuran dilakukan masing-masing 3 kali pada 3 titik di kedua ujung, dan data yang digunakan adalah rataan dari ulangan tersebut. Penghitungan nilai kekuatan secara non destruktif dirumuskan sebagai berikut Christoffel dalam Karlinasari, 2005: MoEd = ρg Vus dimana: MoEd = modulus elastisitas dinamis kgfcm 2 2 ρ = kerapatangrcm 3 g = konstanta gravitasi 9,81 mdetik 2 Vus = kecepatan gelombang ultrasonik mdetik

3. Pengujian sambungan kayu

Pengujian sambungan kayu menggunakan mesin UTM Baldwin dengan posisi seperti pada Gambar 10. Piston akan menekan sambungan dan slip sesaran akan direkam oleh dialgauge deflektometer LVDT dengan tingkat kesalahan 0,05. Pencatatan sesaran dilakukan untuk setiap kilogram penambahan beban interval beban. Pengujian dihentikan bila telah terjadi kerusakan pada sambungan kayu yang diricikan oleh bunyi keretakan sambungan atau saat nilai kemampuan pembebanan tidak mengalami peningkatan meski pembebanan tetap berjalan. Hasil pengujian berupa gambar rekaman kurva tegangan dan regangan yang terjadi, besarnya beban yang mampu dipikul sambungan pada sesaran yang diinginkan, dan kemampuan maksimum sambungan dalam menahan beban. Gambar 10. Pengujian Sambungan Kayu Hasil pengujian berupa gambar rekaman kurva beban dan sesaran load and displacement yang terjadi, besarnya beban yang mampu dipikul sambungan pada sesaran Piston LVDT Kayu Pasak Geser Pengencang yang diinginkan, dan kemampuan maksimum sambungan dalam menahan beban. Kurva tersebut dapat dijelaskan dalam Gambar 11 berikut. Gambar 11. Monitor Pencatatan Alat Uji Baldwin dan Kurva yang Terjadi Akibat Pembebanan pada Sambungan

b. Metoda Analisis Data

Terhadap data hasil replikasi ulangan dilakukan penghitungan nilai rataan, simpangan baku dan koefisien variasi dengan perhitungan sebagai berikut Snedecor, 1967: _ Nilai rataan pengujian X = n ∑ Xi _ ∑ Xi – X Nilai simpangan baku Sd = √ n - 1 2 Nilai koefisien variasi Cv = Sd X x 100 Dimana Xi = nilai pengamatan individu ke-i N = jumlah contoh pengamatan Xi-X 2 = kuadrat simpangan baku nilai pengamatan individu terhadap nilai rataannya. Selanjutnya analisis data hasil penelitian sesuai dengan jenis perlakuannya menggunakan beberapa metoda pengujian dan rancangan percobaan sebagai berikut:

1. Analisis sifat dasar kayu mangium

Analisis data sifat dasar sifat fisis dan mekanis contoh kecil bebas cacat masing- masing jenis kayu mangium menggunakan rancangan acak lengkap completely