4. Teknik Pembuatan Sampel Penelitian a. Proses Penebangan
Pembuatan sampel penelitian mengikuti petunjuk Gambar 6 sebagai berikut:
Small clear specimen LA
Solid DA
` 6x12x300cm LT
Langkah 2
3 m
DB LB
5x8x300cm
0,5 m
Langkah 1 Langkah 3
Gambar 6.a.: Penyiapan sampel untuk Penelitian Pendukung small clear specimen dan full scale
Langkah 1:
Batang dibagi dalam 2 dolok sepanjang 3 m untuk uji rekayasa full scale DB dan DA = Dolok Bawah dan Dolok Atas, dan 3 lempengan sepanjang 0,5 m untuk uji sifat dasar berbentuk Contoh Kecil Bebas
Cacat CKBC = small clear specimen LB, LT dan LA = Lempeng Bawah, Tengah dan Atas. Dihindari bagian kayu yang mengandung gubal, kayu tarik dan tekan serta juvenile wood.
Langkah 2:
Tiap lempengan dibagi atas 4 bagian: - A untuk sampel sifat fisis kadar air, berat jenis, kerapatan dan penyusutan
- B dan C untuk modulus of rupture MoR dan modulus of elasticity MoE, kekuatan tarik sejajar serat dan kekuatan tekan sejajar.
- D untuk kekuatan geser, kekuatan tarik tegaklurus dan untuk kekerasan. - Bentuk dan ukuran sampel sesuai Gambar 5, sedangkan jumlah sampel sesuai Tabel 13.
Langkah 3:
Tiap dolok diolah menjadi balok berukuran 6 x 12 x 300 cm, kaso ukuran 5 x 8 x 300 cm untuk uji rekayasa struktural full scale dan untuk bahan sambungan kayu.
A D
B C
Langkah 2 Pasak segi empat
Dowel Baut pengencang, mur dan
cincin
Langkah 1
Akasia mangium
Langkah 3-8
Gambar 6.b.: Penyiapan sampel untuk Sambungan Tampang Dua dengan Berbagai Jenis dan Perlakuan Pasak
Langkah 1:
Batang Akasia dipilih yang silindris, lurus, bebas cabang dan cacat, ditebang kemudian dibagi dalam tiga bagian batang.
Langkah 2:
Tiap bagian batang diolah menjadi balok ukuran 6 x 12 cm dan 5 x 8 cm dan kemudian dipersiapkan menjadi bahan sambungan dengan panjang 20, 28, dan 36 cm, serta dipersiapkan menjadi pasak. Dihindari
bagian yang mengandung gubal, kayu tekan atau tarik dan juvenil wood.
Langkah 3:
Kayu yang sejenis diolah menjadi pasak bulat dan pasak segi empat. Sambungan dengan dua jenis bentuk pasak tanpa perlakuan dirakit dengan jumlah sesuai Tabel 13.
Langkah 4:
Kayu sejenis dipadatkan untuk persiapan pasak bulat dan pasak segi empat terpadatkan. Sambungan dengan dua jenis bentuk pasak yang terpadatkan dirakit dengan jumlah sesuai Tabel 13.
Langkah 5:
Kayu ulin dibuat pasak bulat dan pasak segi empat. Sambungan dengan dua jenis bentuk pasak ulin dirakit dengan jumlah sesuai Tabel 13.
Langkah 6:
Baja bulat diameter 2 cm dan plat baja setebal 2 cm dibuat menjadi pasak bulat dan pasak segi empat. Sambungan dengan dua jenis bentuk pasak baja dirakit dengan jumlah sesuai Tabel 13.
Langkah 7:
Bambu dan plat klam dipersiapkan sebagai pengencang. Sambungan kemudian dirakit dengan pengencang bambu atau klam sesuai Tabel 13.
Langkah 8:
Sampel sambungan kayu sistem laminasi menggunakan perekat epoxy dirakit sesuai Tabel 13.