19
Bagi peneliti dapat menganalisis dampak penanganan infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah, peningkatan pendapatan rumahtangga
dan faktorial, dan sekaligus sebagai rekomendasi untuk para pengambil keputusan agar lebih selektif dalam memilih prioritas penanganan jalan.
Bagi masyarakatdapat menggunakan prasarana transportasi jalan yang lebih baik dengan biaya perjalanan lebih murah dan lebih cepat, dan dampak polusi
yang rendah. Dengan semakin baiknya prasarana jalan dapat berimplikasi positif terhadap harga terutama bahan pokok yang lebih terjangkau akibat adanya
penghematan biaya operasional kendaraan. Untuk masyarakat industri serta sektor produksi lainnya, strategi investasi jalan yang tepat akan lebih meningkatkan
produktivitas yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas karena lebih dimungkinkannya berproduksi pada skala ekonomi.
1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Sebagai public goods, pemerintah terlibat dan bertanggung jawab langsung dalam mempertahankan dan meningkatkan pelayanan infrastruktur jalan. Dana
yang dikucurkan pemerintah untuk penanganan sektor jalan memiliki tendensi menaik setiap tahun. Bukti empiris menunjukkan peranan strategis infrastruktur
jalan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional secara signifikan. Jalan tol yang umumnya didanai melalui skema Public Private Patnership
PPP tidak dimasukkan dalam penulisan ini karena karakteristiknya yang berbeda dengan jalan umum. Jalan tol memperoleh benefit langsung dari pengguna jalan
road user dengan menerapkan road pricing road fund melalui tarif tol. Jalan umum sebaliknya dibangun oleh Pemerintah dan revenue diperoleh secara tidak
langsung melalui peningkatan output sektoral, peningkatan pendapatan.
20
Mengingat sulitnya mengumpulkan data pembiayaan jalan pada seluruh provinsi di Sumatera dan Jawa-Bali, serta data pembiayaan untuk jalan kabupaten
kota, dalam tulisan ini dibatasi sumber pembiayaan jalan hanya untuk jalan nasional yang dibiayai pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum.
Konstruksi jalan mempengaruhi perdagangan trade suatu wilayah dengan wilayah lain, antara pulau Sumatera dengan Jawa-Bali atau antara Indonesia
dengan negara lain perdagangan luar negeri melalui ekspor impor. Dalam tulisan ini, dampak investasi prasarana transportasi jalan terhadap perdagangan luar
negeri tidak dibahas secara spesifik. Pembahasan difokuskan pada dampak investasi jalan sebagai neraca kapital terhadap neraca endogen yang meliputi
faktor produksi, institusi khususnya rumahtangga dan sektor-sektor produksi dimana di dalamnya terdapat sektor perdagangan, restoran dan hotel.
Kesenjangan ekonomi antarwilayah dapat ditimbulkan berbagai faktor, seperti kepemilikan sumberdaya alam SDA dan sumberdaya manusia SDM
yang berbeda. Kesenjangan juga dapat diakibatkan dampak perbedaan kegiatan aktivitas ekonomi antarwilayah. Penelitian ini difokuskan pada aspek aktivitas
ekonomi yang dibagi atas aktivitas produksi dan aktivitas komsumsi. Aktivitas produksi meliputi struktur ekonomi, keterkaitansektoral, dampak perubahan sektor
terhadap output, serta pendapatan intra-regional dan inter-regional. Aktivitas komsumsi mencakup pengeluaran dan pendapatan rumahtangga.
Ruang lingkup penelitian adalah pulau Jawa-Bali dan Sumatera, yang merupakan representatif bagian barat Indonesia. Daerah lain di Indonesia dalam
penelitian ini merupakanRest of Indonesia ROI. Alat analisis yang digunakan adalah Inter-regional Social Accounting Matrix IRSAM yang memiliki beberapa
21
keterbatasan, diantaranya hanya dapat mengukur parameter ekonomi pada suatu waktu tertentu, biasanya dalam setahun dan tidak dapat menganalisis dampak
perubahan pada waktu ke waktu. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan diasumsikan tidak ada
perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi produksi, perubahan yang terjadi hanya berdasarkan guncangan output prasarana jalan, sementara faktor lain
dianggap tetap ceteris paribus.
II. TINJAUAN TEORITIS DAN STUDI EMPIRIK