110
maka:
1 1
2 ij
t j
t i
t ij
x B
A x
− −
= untuk rank nilai ganjil
,... ,
,
5 3
1 ij
ij ij
x x
x ………..... 3.89
2 ij
t j
t i
t ij
x B
A x
= untuk rank nilai genap
,... ,
,
6 4
2 ij
ij ij
x x
x ……...... 3.90
Metode RAS memiliki keuntungan dengan solusi aplikasi sederhana, namun memiliki beberapa kelemahan yaitu memiliki pondasi ekonomi yang lemah, dan
tidak dapat mengakomodasi sumber data lain selain total baris dan kolom.
3.9. Kerangka Pemikiran
Kebijakan pembiayaan penanganan jalan berdasarkan pendekatan ekonomi transportasi berdampak langsung terhadap efisiensi reduksi biaya transportasi
yang diperoleh melalui Biaya Operasional Kendaraan BOK. Efisiensi biaya transportasi menyebabkan dampak tidak langsung terhadap perekonomian melalui
pertumbuhan bisnis pada daerah cakupan. Dampak pembangunan jalan dapat diukur dari pertumbuhan ekonomi,
output, penyerapan lapangan kerja, maupun pendapatan dan distribusi pendapatan. Untuk memperoleh nilai kuantitatif parameter makro-ekonomi tersebut untuk
Jawa dan Sumatera, digunakan Inter Regional Social Accounting Matrix IRSAM Jawa Sumatera yang modelnya akan dibangun.
111
Gambar 13. Kerangka Pemikiran
PENYUSUNAN IRSAMJASUM
TAHUN 2007 IRIO JASUM
TAHUN 2007 UPDATE IRIO-
JASUM 2005 KE TAHUN 2007
METODE RAS
IRIO JASUM TAHUN 2005
15 SEKTOR 35 SEKTOR
5 REGION IRIO
TAHUN 2005
PENYUSUNAN NERACA- NERACA SUB-MATRIKS
DLM KERANGKA IRSAMJASUM
IMBALANCE IRSAMJASUM
TAHUN 2007 IRSAMJASUM
TAHUN 2007 FINAL
DAMPAK LANGSUNG - Effisiensi biaya Perjalanan
- Time saving - Biaya Kecelakaan turun
- Aksessibilitas meningkat - Kenyamanan meningkat
- Keamanan meningkat
Reduksi efisiensi biaya transportasi
Pembiayaan Konstruksi
Jalan JASUM
Analisis Simulasi Kebijakan Jalan
JASUM Analisis
Multiplier Sektoral JASUM
Analisis Keterkaitan Antar
Sektor JASUM Struktur Ekonomi
pengeluaran rumah tangga JASUM
Distribusi Pendapatan
Lapangan Kerja
Output dan nilai tambah
Pertumbuhan Ekonomi
G o v e r n m e n t R e v e n u e
DAMPAK TIDAK LANGSUNG
Pertumbuhan Bisnis BALANCING
REKONSILIASI CEK AND
RECHECK
- PDRB Sektoral 2007
menurut pulau
- PDRB Penggunaan
2007 menurut
pulau -
PDRB JASUM
- APBD
- SUSENAS
- SKTIR
- SAKERNAS
- NERACA
PERDAGAN GAN-
- Data
sekunder lainnya DLL
112
Konstruksi IRSAMJASUM tahun 2007 dikembangkan dari IRIO Indonesia tahun 2005 yang diterbitkan oleh Bappenas. IRIO tahun 2005 dengan 35 sektor
dan 5 region yang digunakan sebagai basis analisis diubah lebih dahulu menjadi IRIO Jawa Sumatera tahun 2005 dengan 15 sektor dan 2 region, selanjutnya
dilakukan update menjadi IRIO Jawa Sumatera 2007 dengan metode RAS. Konstruksi IRSAMJASUM tahun 2007 dibangun kemudian. Setelah model
IRSAMJASUM tahun 2007 dibangun, dilakukan analisis keterkaitan antar sektor, analisis multiplier, analisis simulasi kebijakan pembiayaan jalan, selain itu
dianalisis pertumbuhan, output dan nilai tambah, lapangan pekerjaan, pendapatan dan distribusi pendapatan. Kerangka atau alur pikir untuk analisis penelitian ini
sebagaimana tercantum dalam Gambar 13.
IV. METODOLOGI
Kebijakan di sektor transportasi jalan dengan investasi atau pengeluaran pemerintah goverment expenditure melalui APBN akan meningkatkan output
sektor industri disebabkan adanya efisiensi reduksi biaya transportasi. Peningkatan output akan mendorong peningkatan lapangan kerja, dan berdampak
pada peningkatan pendapatan rumahtangga atau mengurangi tingkat kemiskinan.
4.1. Jenis dan Sumber Data
Model IRSAMJASUM 2007 membutuhkan banyak data yang komprehensif dan luas, yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Data tersebut secara umum
dapat diperoleh melalui Badan Pusat Statistik BPS. Penyusunan model IRSAMJASUM 2007 menggunakan tabel Inter-regional Input-Output IRIO
tahun 2007 yang diperoleh dari IRIO tahun 2005 yang terdiri dari 35 sektor. Selanjutnya, data SUSENAS Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 dan
Survei Khusus Tabungan dan Investasi Rumahtangga SKTIR tahun 2007 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS digunakan untuk menyusun neraca
rumahtangga. Data lain yang diperlukan termasuk statistik industri 2007, Survey Angkatan Kerja Nasional SAKERNAS tahun 2007, Survey upah, Produk
Domestik Regional Bruto PDRB pada 33 propinsi menurut sektoral dan menurut pengeluaran tahun 2007 dan data lain yang relevan.
Disagregasi pada setiap neraca yang berbeda membutuhkan tiga kumpulan data. Pertama adalah neraca aktivitas sektor dan komoditas yang diambil dari
tabel Input-Output. Kedua disagregasi value added dari pendapatan tenaga kerja dan keuntungan perusahaan, yang diperoleh melalui survey tenaga kerja dan
sensus sektoral.