dan ROE mengalami kenaikan sebesar 0,62 dan 9,78 labapun meningkat menjadi 65 milyar. Hal ini menunjukan bahwa NPF memang berpengaruh
negatif terhadap ROA dan ROE. Hal ini sejalan dengan penelitian Ishmah Wati 2012, Aluisius Wisnu
2012, dan Amrina Rosyada 2014 yang menyatakan bahwa NPF memiliki pengaruh yang negatif terhadap profitabilitas perbankan syariah, karena NPF
merupakan tingkat kredit macet pada bank, apabila NPF dapat ditekan serendah mungkin 5 maka potensi keuntungan yang diperoleh akan semakin besar
karena bank dapat menghemat uang yang digunakan untuk membentuk cadangan kerugian kredit bermasalah atau penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP.
Sehingga apabila rasio ini semakin beasr maka semakin besar pula resiko yang ditanggung perusahaan yang nantinya akan berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas perusahaan.
3. Financing to Deposito Ratio FDR
Nilai koefisien FDR sebesar -0.415437 menunjukan bahwa adanya
hubungan negatif antara FDR dengan ROA. Sehingga apabila FDR naik maka ROA menurun. Dapat kita lihat pada nilai maksimum FDR sebesar 106.5
terdapat pada Bank Muamalat di tahun 2013 triwulan ke dua, dengan nilai ROA sebesar 1.72, sedangkan pada triwulan 1 sebelumnnya nilai FDR sebesar
102.02 lebih kecil dari triwulan kedua dengan total roa 1.72 lebih besar dari triwulan kedua. Hal ini disebabkan karena pembiayaan yang disalurkan tidak
memberikan keuntungan yang besar bagi bank dikarenakan NPF atau
pembiayaan bermasalah lebih besar pada triwulan kedua sehingga menyebabkan menurunnya mutu pembiayaan.
Sementara pada variabel dependen ROE nilai koefisien FDR sebesar 0.120993 menunjukan bahwa adanya hubungan positif antara FDR dengan ROE.
Dapat kita lihat misalnya pada laopran keuangan BNI Syariah pada tahun 2010 dan 2011, pada tahun 2010 nilai pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank sebesar
3.558 milyar dengan total laba sebesar 37 milyar, sementara pada tahun 2011 nilai pembiayaan meningkat mencapai 5.310 milyar dengan total laba sebesar 66
milyar
1
. Hal ini menunjukan bahwa FDR memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas perbankan syariah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Thyas Rafelia dan Moh. Didik, Ishmah Wati dan Aluisius Wishnu, yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa FDR memiliki pengaruh yang positif
terhadap profitabilitas perbankan syariah
4. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Nilai koefisien BOPO sebesar -6.762593 menunjukan bahwa adanya
hubungan negatif antara BOPO dengan ROA. Sedangkan nilai koefisien BOPO pada variabel dependen ROE adalah -7.799757, menunjukan bahwa adanya
hubungan negatif antara BOPO dengan ROE. Sehingga apabila BOPO naik maka ROA dan ROE menurun, dan sebaliknya apabila BOPO turun maka ROA dan
ROE akan meningkat. Misalnya pada laporan keuangan BNI Syariah yang mana pada akhir tahun 2011 itu memiliki nilai BOPO sebesar 87.86 dengan
1
www.bnisyariah.co.id diakses pada 08-September-2016