C. Laporan Keuangan
1. Pengertian laporan keuangan a. Laporan keuangan secara umum
Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan
atau standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan yang disajikan
perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan. Di samping itu banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap
laporan keuangan yang dibuat perusahaan, seperti pemerintah, kreditor, investor maupun para supplier.
4
Laporan keuangan biasanya dibuat per periode, seperti tiga bulan triwulan atau enam bulan semester untuk kepentingan internal
perusahaan. Sementara untuk laporan luas dilakuakn satu tahun sekali. Selain itu dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis
laporan keuangan tersebut
5
b. Laporan Keuangan Bank Syariah Laporan keuangan pada sektor perbankan syariah, sama seperti
sektor lainnya, yaitu untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan yang
rasional, seperti: shahibul maal; pihak-pihak yang memanfaatkan dan menerima penyaluran dana; pembayar zakat, infak dan shadaqah;
4
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Jakarta : Rajawali Pers 2014 h. 6
5
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta: Prenada Media Group, 2010 h. 66
pemegang saham; otoritas pengawasan; Bank Indonesia; Pemerintahan; lembaga penjamin simpanan; dan masyarakat.
6
Dalam pengenrtian yang sederhana, laporan keuangan adalah: laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam
praktinya dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti :
7
1. Neraca Nerca merupsksn laporan yang menunjukan jumlah aktiva
harta, kewajiban hutang dan modal perusahaan ekuitas perusahaan pada saat tertentu. Pembuatan neraca biasanya dibuat
berdasarkan periode tertentu tahunan. Akan tetapi, pemilik atau manajemen dapat pula meminta laporan neraca sesuai lebutuhan
untuk mengetahui secara persis berapa harta, utang dan modal yang dimilikinya pada saat tertentu.
2. Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan kinerja
dan kegiatan usaha bank syariah pada suatu periode tertentu yang meliputi pendapatan dan beban yang timbul pada operasi utama bank
dan operasi lainnya.
8
6
Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia IAI, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2003 h. 1
7
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Jakarta : Rajawali Pers 2014 h. 7
8
Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, h. VII-1
Laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan
biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba ataukah rugi
9
3. Laporan perubahan modal Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal yang
dimiliki perusahaan saat ini.kemudian laporan ini juga menunjukan perubahan serta sebab-sebab berubahnya modal.
10
4. Laporan catatan atas laporan keuangan Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang
dibuat berkaitan dengan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas
laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memahami
jelas data yang disajikan. 5. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa
pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus
kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
9
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Jakarta : Rajawali Pers 2014 h. 8