Kerangka Pemikiran Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

G. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari 5 lima bab yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas latar belakang masalah, pembatasan penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, uraian review studi terdahulu, kerangka pemikiran teoritis dan sistematika penulisan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi gambaran umum tentang perbankan syariah serta menjelaskan tentang gambaran perusahaan yang akan diteliti dan penjelasan mengenai variabel-variabel dependen dan independen seperti ROA, ROE, CAR, NPF, FDR dan BOPO. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi jenis dan sumber data yang digunakan peneliti, identifikasi variabel dependen dan variabel independen serta metode analisis data. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil perhitungan data yang diperoleh dalam penelitian sehingga akan diketahui bagaimana hasil analisisnya dan penjelasan kenapa hal itu bisa terjadi sehingga dapat disimpulkan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil-hasil perhitungan analisis dan berisi saran yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi. DAFTAR PUSTAKA 22 BAB II LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan uahanya berdasarkan prinsip syariah da n menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah BUS dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS. Sementara Unit Usaha Syariah menurut Undang-undang No 2008 adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional BUK yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, ataun unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagain kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah. 1 Bank syariah secara umum adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberika pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip- prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan utamanya 2 Dalam oprasinya bank syariah tidak mengandalkan pada bunga, atau bank Islam biasa disebut dengan bank tanpa bunga, karena pemungutan bunga 1 M.Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Solo: PT Era Adicitra Intermedia, 2011, h. 296 2 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisa, 2003, h. 27 termasuk perbuatan riba, dalam bank Islam oprasional dan produknya dikembangkan dengan berdasarkan pada Al- Qur‟an dan Hadits. Seperti yang dijalaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 275 – 276:                                                    Orang-orang yang Makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. orang yang kembali mengambil riba, Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.              Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa

2. Peran dan Fungsi Bank Syariah

Peran dan fungsi bank syariah yang diantaranya tercantum dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution, sebagai berikut 3 . 1. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah. 2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan padanya. 3. Penyedia jasa keuangan dn lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layana perbankan sebagaimana lazimnya. 4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas keuangan syariah, bank islam juga wajib memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan mengelola menghimpun, mengadministrasikan dan mendistribusikan zakat serta dana-dana sosial lainnya. 5. Bank syariah mempunyai beberapa tujuan, 6. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara islam,khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis usaha tersebut, selain dilarang dalam islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi rakyat 7. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi 3 Tim Pengembang Perbankan Syariah IBI, Konsep, Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah, Jakarta: Djambatan, 2001, h. 24