Populasi dan sampel Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA x 100

b. Return on Equity ROE

Return on Equity ROE atau variabel dependen ini merupakan rasio unutk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income. 1 Rasio ini juga merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaika laba bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya kenaikan tesebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank Ishmah Wati: 2010. ROE = x 100

c. Capital Adequacy Ratio CAR

Capital Adequacy Ratio CAR atau variabel independen ini adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana- dana dari sumber-sumber diluar bank PBI 2008. Lukman Setiawan 2013 CAR merupakan salah satu indikator kesehatan permodalan bank. Penilaian permodalan merupakan penilaian terhadap kecukupan modal bank untuk mengcover eksposur risiko saat ini 1 Kasmir, Manajemen Perbankan, PT RajaGrafindo Persada, 2003, h. 280 dan mengantisipasi eksposur risiko dimasa mendatang. Desi Ariyani 2009 semakin tinggi rasio ini maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit aktiva produktif yang beresiko, begitupun sebaliknya. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.610PBI2010 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai CAR menunjukkan semakin sehat bank tersebut. Adapun penilaian rasio CAR berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.12 11 DPNP tanggal 31 Maret 2010, Kriteria Hasil Rasio CAR dikatakan sehat apabila CAR ≥8, dan apabila 8 maka digolongkan Tidak Sehat. CAR =

d. Non performing Finance NPFNPL

Non performing Finance NPFNPL atau variabel independen. Ismah Wati 2012 NPF adalah tingkat pengembalian kreditpembiayaan yang diberikan deposan kepada bank, dengan kata lain NPFNPL merupakan tingkat kredit macet pada bank tersebut. Apabila NPF semakin rendah, maka bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya bila tingkat NPF tinggi maka bank tersebut akan mengalami kerugian yang diakibatkan tingkat pengembalian pembiayaan macet. NPF =