Ho : Biaya Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset Perbankan Syariah
H4 : Biaya Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset Perbankan Syariah
c. Pengaruh secara parsial ROE
Hipotesis 1
Ho : Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return On Equity Perbankan Syariah H1
: Capital Adequacy Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah
Hipotesis 2
Ho : Non Performing Financing tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return On Equity Perbankan Syariah H2
: Non Performing Financing berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah
Hipotesis 3
Ho : Financing to Deposito Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah H3
: Financing to Deposito Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah
Hipotesis 4
Ho : Biaya Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah
H4 : Biaya Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional
berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah
80
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
Tabel. 4.1 CAR
NPF FDR
BOPO Observations
120 120
120 120
Minimum
10.74 0.78
76.53 67.98
Maximum 25.91
4.76 106.5
110.53
Mean 14.61758 2.462583 92.71333 88.89592
Std. Dev. 2.636333 1.128975 6.892019 8.252338
cross section
6 6
6 6
Pada data di atas menunjukan bahwa jumlah sampel N adalah 120. Dari 120 sampel data nilai minimum CAR sebesar 10.74 yang berada pada Bank
Bukopin Syariah di tahun 2014 triwulan ke dua, sementara nilai maksimum CAR sebesar 25.91 terdapat pada BNI Syariah di tahun 2011 triwulan pertama.
Sedangkan nilai rata-rata mean sebesar 14.61758 dengan standar deviasi 2.636333, standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran data
yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio CAR terendah dan tertinggi. Dapat dilihat juga bahwa nilai rata-rata CAR berada di atas
standar minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia 8. Hal ini menunjukan bahwa bank umum syariah di Indonesia memiliki kemampuan untuk menutupi
penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko.
Pada NPF nilai minimum sebesar 0.78 yang berada pada Bank Muamalat pada tahun 2013 triwulan ke empat, sementara niai NPF maksimum sebesar 4.76
masih pada Bank Muamalat yaitu pada tahun 2014 triwulan ke empat. Sedangkan nilai rata-rata mean sebesar 2.462583 dengan standar deviasi 1.128975, standar
deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio NPF terendah dan tertinggi.
Dapat dilihat juga bahwa nilai rata-rata NPF berada di bawah batas maksimum 5. Hal ini menunjukan bahwa bank umum syariah memiliki kemampuan yang
baik dalam mengelola pembiayaannya, sehingga jumlah pembiayaan bermasalah relatif kecil.
Pada FDR nilai minimum sebesar 76.53 yang berada pada BNI Syariah pada tahun 2011 triwulan pertama, sementara nilai FDR maksimum sebesar
106.5 terdapat pada Bank Muamalat di tahun 2013 triwulan ke dua. Sedangan nilai rata-rata mean sebesar 92.71333 dengan standar deviasi 6.892019, standar
deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio FDR terendah dan tertinggi. Dari
nilai rata-ratanya menunjukan bahwa bank umum syariah dalam penelitian ini memiliki kemampuan manajemen yang baik dalam menyalurkan pembiayaan dari
total dana yang didapat dari pihak ketiga yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan bank tersebut.
Pada BOPO nilai minimum sebesar 67.98 yang berada pada BNI Syariah di tahun 2011 triwulan pertama, semetara nilai maksimum BOPO sebesar 110.53
terdapat pada Bank Mega Syariah di tahun 2015 triwulan pertama. Sedangkan
nilai rata-rata mean sebesar 88.89592dengan standar deviasi 8.252338, standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran data yang kecil atau tidak
adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio BOPO terendah dan tertinggi. Jika dilihat dari nilai rata-ratanya memiliki arti bahwa secara rata-rata dalam
setiap 100 pendapatan operasional bank terkandung di dalamnya biaya operasional sebesar 88.89592 88.9. Hal ini dapat dikatakan bahwa bank
tersebut masih dalam keadaan cukup baik, karena rata-ratanya masih berada di bawah standar yang ditetapkan BI 90.
B. Uji Asumsi Klasik Variabel Dependen ROA
Suatu penelitian harus memenuhi asumsi regresi linier, yaitu dengan memiliki data yang berdistribusi normal ataupun mendekati
normal, serta tidak mengalami multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi
1. Uji Normalitas
Gambar 4.1 Histogram. Uji Normalitas ROA
5 10
15 20
25
-0.20 -0.15
-0.10 -0.05
0.00 0.05
0.10 0.15
0.20
Series: Standardized Residuals Sample 2011Q1 2015Q4
Observations 120
Mean 0.000000
Median -0.004660
Maximum 0.211103
Minimum -0.198296
Std. Dev. 0.088674
Skewness 0.289312
Kurtosis 3.618751
Jarque-Bera 3.588287
Probability 0.166270