Hipotesis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

Ho : Biaya Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset Perbankan Syariah H4 : Biaya Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset Perbankan Syariah

c. Pengaruh secara parsial ROE

Hipotesis 1 Ho : Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah H1 : Capital Adequacy Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah Hipotesis 2 Ho : Non Performing Financing tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah H2 : Non Performing Financing berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah Hipotesis 3 Ho : Financing to Deposito Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah H3 : Financing to Deposito Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah Hipotesis 4 Ho : Biaya Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah H4 : Biaya Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity Perbankan Syariah 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Tabel. 4.1 CAR NPF FDR BOPO Observations 120 120 120 120 Minimum 10.74 0.78 76.53 67.98 Maximum 25.91 4.76 106.5 110.53 Mean 14.61758 2.462583 92.71333 88.89592 Std. Dev. 2.636333 1.128975 6.892019 8.252338 cross section 6 6 6 6 Pada data di atas menunjukan bahwa jumlah sampel N adalah 120. Dari 120 sampel data nilai minimum CAR sebesar 10.74 yang berada pada Bank Bukopin Syariah di tahun 2014 triwulan ke dua, sementara nilai maksimum CAR sebesar 25.91 terdapat pada BNI Syariah di tahun 2011 triwulan pertama. Sedangkan nilai rata-rata mean sebesar 14.61758 dengan standar deviasi 2.636333, standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio CAR terendah dan tertinggi. Dapat dilihat juga bahwa nilai rata-rata CAR berada di atas standar minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia 8. Hal ini menunjukan bahwa bank umum syariah di Indonesia memiliki kemampuan untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko. Pada NPF nilai minimum sebesar 0.78 yang berada pada Bank Muamalat pada tahun 2013 triwulan ke empat, sementara niai NPF maksimum sebesar 4.76 masih pada Bank Muamalat yaitu pada tahun 2014 triwulan ke empat. Sedangkan nilai rata-rata mean sebesar 2.462583 dengan standar deviasi 1.128975, standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio NPF terendah dan tertinggi. Dapat dilihat juga bahwa nilai rata-rata NPF berada di bawah batas maksimum 5. Hal ini menunjukan bahwa bank umum syariah memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola pembiayaannya, sehingga jumlah pembiayaan bermasalah relatif kecil. Pada FDR nilai minimum sebesar 76.53 yang berada pada BNI Syariah pada tahun 2011 triwulan pertama, sementara nilai FDR maksimum sebesar 106.5 terdapat pada Bank Muamalat di tahun 2013 triwulan ke dua. Sedangan nilai rata-rata mean sebesar 92.71333 dengan standar deviasi 6.892019, standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio FDR terendah dan tertinggi. Dari nilai rata-ratanya menunjukan bahwa bank umum syariah dalam penelitian ini memiliki kemampuan manajemen yang baik dalam menyalurkan pembiayaan dari total dana yang didapat dari pihak ketiga yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan bank tersebut. Pada BOPO nilai minimum sebesar 67.98 yang berada pada BNI Syariah di tahun 2011 triwulan pertama, semetara nilai maksimum BOPO sebesar 110.53 terdapat pada Bank Mega Syariah di tahun 2015 triwulan pertama. Sedangkan nilai rata-rata mean sebesar 88.89592dengan standar deviasi 8.252338, standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio BOPO terendah dan tertinggi. Jika dilihat dari nilai rata-ratanya memiliki arti bahwa secara rata-rata dalam setiap 100 pendapatan operasional bank terkandung di dalamnya biaya operasional sebesar 88.89592 88.9. Hal ini dapat dikatakan bahwa bank tersebut masih dalam keadaan cukup baik, karena rata-ratanya masih berada di bawah standar yang ditetapkan BI 90.

B. Uji Asumsi Klasik Variabel Dependen ROA

Suatu penelitian harus memenuhi asumsi regresi linier, yaitu dengan memiliki data yang berdistribusi normal ataupun mendekati normal, serta tidak mengalami multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi

1. Uji Normalitas

Gambar 4.1 Histogram. Uji Normalitas ROA 5 10 15 20 25 -0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 Series: Standardized Residuals Sample 2011Q1 2015Q4 Observations 120 Mean 0.000000 Median -0.004660 Maximum 0.211103 Minimum -0.198296 Std. Dev. 0.088674 Skewness 0.289312 Kurtosis 3.618751 Jarque-Bera 3.588287 Probability 0.166270