Model Pembelajaran Problem Solving

b. Model Pembelajaran Problem Solving

Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mencari atau menemukan cara penyelesaian menemukan pola, aturan, atau algoritma. Sintaknya adalah: sajikan permasalah yang memenuhi kriteria di atas, siswa berkelompok atau individual mengidentifikasi pola atau aturan yang disajikan, siswa mengidentifkasi, mengeksplorasi, menginvestigasi, menduga, dan akhirnya menemukan solusi. 4 Problem solving bukan hanya sekedar model pembelajaran untuk mengajar, tetapi juga merupakan suatu model pembelajaran berpikir, sebab dalam problem solving cara yang digunakan dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. 5 Pemecahan masalah merupakan tipe paling tinggi dari delapan tipe belajar, yaitu signal learning, stimulus-respon learning, chaining, verbal association, discrimination learning, concept learning, rule learning, dan problem solving 6 . Sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah, terdapat 3 ciri utama dari problem solving yaitu : 7 1 Problem solving merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi problem solving ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. Problem solving tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui problem solving siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. 4 Drs. H. Erman Suherman, M.Pd., Model-Model Pembelajaran Bandung : FPMIPA, hal. 3 5 Drs. Syaiful Bahri, Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Jakarta : Rineka Cipta, 2002, hal. 103 6 I Ketut Mahardika. Maryani. Selly Candra Citra Murti. “Penggunaan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Disertai LKS Kartun Fisika Pada Pembelajaran Fisika di SMP”, Jurnal Pembelajaran Fisika JPF Volume 1, Nomor 2 September, 2012, hal. 231 7 Isti Zaharah , “Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Bilangan 1-20 Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Video Compact Disk VCD Pada Anak Tunarungu”, Jurnal Iilmiah Pendidikan Khusus Volume 1 Nomor 2 Jurusan PLB FIP UNP, Mei, 2012, hal. 205 2 Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Problem solving menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran. 3 Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan- tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas. Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari model pembelajaran problem solving seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo adalah : 8 1 Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya. 2 Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa. 3 Potensi intelektual siswa meningkat. 4 Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan. Selain memiliki tujuan, menurut Hudojo problem solving juga memiliki langkah-langkah yang harus diikuti dalam penyelesaian yaitu sebagai berikut : 1 Pemahaman terhadap masalah 2 Perencanaan penyelesaian masalah 3 Melaksanakan perencanaan 4 Melihat kembali penyelesaian Model pembelajaran problem solving mempuyai beberapa kelebihan sebagai berikut : 9 1 Membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja 8 Ibid. 9 Drs. Syaiful Bahri, Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Jakarta : Rineka Cipta, 2002, hal. 104 2 Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil. 3 Merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh. Selain itu, model pembelajaran problem solving memiliki beberapa kekurangan yaitu : 10 1 Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru. 2 Proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain. 3 Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

c. Kreativitas