Tabel 4.2 Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest
kelas kontrol dan kelas eksperimen Pemusatan dan
Penyebaran Data Kelas
Kontrol XI MIA 8 Eksperimen XI MIA 6
Nilai Terendah 50
70 Nilai Tertinggi
80 95
Median 65
85 Modus
60 85
Standar Deviasi 8.671
6.586 Rata - Rata
64.24 84.39
Perhitungan untuk menentukan tabel 4.2 di atas terdapat pada lampiran C. Berdasarkan tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa nilai-nilai yang diperoleh
kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda satu sama lain. Nilai terendah yang diperoleh kelas eksperimen 70 lebih tinggi daripada kelas kontrol 50. Kelas
kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 64.24, sedangkan kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 84.39. Nilai modus kelas eksperimen adalah
85, sedangkan kelas kontrol adalah 60. Standar deviasi yang diperoleh kelas kontrol 8.671 lebih tinggi daripada kelas eksperimen 6.586.
3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar
a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka didapatkan beberapa nilai pemusatan dan penyebaran
data yang dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Ukuran pemusatan dan penyebaran data pretest dan posttest
Pemusatan dan Penyebaran Data
Kelas Kontrol XI MIA 8
Kelas Eksperimen XI MIA 6
Pretest Posttest
Pretest Posttest
Nilai Terendah 15
50 5
70 Nilai Tertinggi
55 80
55 95
Median 30
65 25
85 Modus
25 60
20 85
Standar Deviasi 11.250
8.671 10.627
6.586 Rata - Rata
30.00 64.24
26.36 84.39
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa untuk nilai tertinggi kelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat pretest memperoleh hasil yang sama, yaitu 55. Namun, pada
saat posttest nilai tertinggi yang diperoleh kelas eksperimen 95 lebih tinggi daripada kelas kontrol 80. Kelas eksperimen memiliki jumlah siswa yang
mendapatkan nilai tinggi lebih banyak daripada kelas kontrol, sehingga nilai rata- rata kelas eksperimen 84.39 lebih besar daripada kelas kontrol 64.24. Standar
deviasi yang diperoleh kelas kontrol, baik pada saat pretest maupun posttest selalu lebih tinggi daripada kelas eksperimen. Pada saat pretest, kelas kontrol
memperoleh standar deviasi sebesar 11.250, sementara kelas eksperimen sebesar 10.627. Pada saat posttest, kelas kontrol memperoleh standar deviasi sebesar
8.671, sedangkan kelas eksperimen sebesar 6.586.
b. Hasil Belajar Pada Ranah Kognitif
Hasil belajar fisika siswa untuk setiap jenjang kognitif dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.3 Diagram persentase kelas kontrol dan kelas eksperimen pada jenjang kognitif
Berdasarkan gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa saat pretest persentase kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen pada setiap jenjang kognitif
berbeda satu sama lain. Persentase kemampuan siswa kelas kontrol untuk jenjang kognitif C2-C4 lebih unggul daripada siswa kelas eksperimen. Namun, pada
jenjang kognitif mengingat C
1
siswa kelas eksperimen memperoleh persentase yang jauh lebih besar daripada siswa kelas kontrol. Untuk kemampuan mengingat
siswa kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 78, sedangkan kelas kontrol memperoleh persentase sebesar 24. Pada kemampuan memahami C
2
, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen sama-sama memperoleh hasil yang
78
14 14
22 97
88 79
80
24 18
39 35
96 82
67
36
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
C1 C2
C3 C4
P ers
en ta
se
Jenjang kognitif
Pretest Kelas Eksperimen
Posttest Kelas Eksperimen
Pretest Kelas Kontrol
Posttest Kelas Kontrol
kecil, dimana kelas kontrol memperoleh persentase sebesar 18 dan kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 14.
Pada saat posttest, terlihat bahwa secara keseluruhan persentase yang diperoleh kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas kontrol untuk setiap
jenjang kognitif C1-C4. Pada kemampuan mengingat C
1
, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen sama-sama memperoleh hasil yang tinggi. Untuk
kemampuan mengingat kelas kontrol memperoleh persentase sebesar 96 dan kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 97. Namun, pada jenjang
kognitif menganalisis C
4
siswa kelas eksperimen memperoleh persentase yang jauh lebih besar daripada siswa kelas kontrol, dimana siswa kelas eksperimen
memperoleh sebesar 80, sementara kelas kontrol memperoleh sebesar 36. Peningkatan hasil belajar fisika siswa pada setiap jenjang kognitif dapat
dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini:
Gambar 4.4 Diagram peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
Berdasarkan gambar 4.4 di atas terlihat bahwa setiap jenjang kognitif di kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengalami peningkatan. Pada jenjang
kognitif mengingat C
1
, kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 72, sedangkan kelas eksperimen hanya mengalami peningkatan sebesar 19. Hal
tersebut terjadi karena pada saat awal, kemampuan mengingat C
1
kelas eksperimen sudah tergolong tinggi, sehingga terlihat kelas eksperimen mengalami
peningkatan yang tidak terlalu tinggi. Namun, berbeda dengan hasil ketiga jenjang lainnya C
2
-C
4
, peningkatan hasil belajar untuk jenjang kognitif kelas kontrol
20 40
60 80
100
C1 C2
C3 C4
19 74
65 58
72 64
28 1
P ers
en ta
se
Jenjang kognitif
Peningkatan Kelas Eksperimen Peningkatan Kelas Kontrol
tidak lebih tinggi daripada kelas eksperimen. Pada jenjang kognitif menghitung C
3
, peningkatan yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 65, sedangkan kelas kontrol sebesar 28. Selanjutnya, pada jenjang kognitif menganalisis C
4
peningkatan yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 58, sementara kelas kontrol hanya memperoleh sebesar 1.
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis