melaksanakan pembelajaran, siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis.
27
c. Fungsi Penggunaan LKS
LKS digunakan untuk menanamkan konsep dan prinsip dalam proses pembelajaran. Disisi lain LKS merupakan sarana penyampaian konsep dan prinsip
kepada siswa baik secara mandiri maupun secara berkelompok karena LKS dapat digunakan untuk meningkatkan keaktivan siswa dalam proses pembelajaran.
Penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar dapat menimbulkan peluang yang lebih besar kepada siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik
khususnya pada mata pelajaran fisika. Hal ini dikarenakan LKS memiliki fungsi tertentu dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa fungsi LKS dalam proses
belajar mengajar yaitu:
28
1 Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pengajar, namun lebih mengaktifkan siswa,
2 Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan,
3 Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, serta 4 Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.
d. Jenis-Jenis LKS
Setiap LKS disusun dangan materi dan tugas tertentu yang dikemas untuk tujuan masing-masing. Berdasarkan pada tujuan pembuatan LKS yang
dikemukakan oleh Muslim Ibrahim, LKS terbagi ke dalam dua bentuk yaitu:
29
1 Lembar kegiatan yang berisi sarana untuk melatih, mengembangkan keterampilan, dan menemukan konsep dalam suatu tema atau sering disebut
dengan lembar kegiatan siswa yang tak berstruktur. LKS ini berperan sebagai alat bantu kegiatan siswa yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran. Serta
alat bantu mengajar yang dapat digunakan untuk mempercepat pelajaran,
27
Depdiknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar Depdiknas: Jakarta, 2008, hal. 13
28
Andi Prastowo, Op.Cit., hal. 205.
29
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Jakarta: Kencana, 2011, hal. 244.
memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada siswa.
2 Lembar kegiatan siswa yang dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu proses belajar mengajar dengan atau tanpa bimbingan dari guru atau biasa
disebut dengan lembar kegiatan siswa berstruktur. Lembar kerja ini memuat informasi dan tugas-tugas. Pada LKS ini telah disusun petunjuk dan
pengarahannya, memberi semangat dan dapat mendorong belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa.
Menurut Andi Prastowo dalam bukunya, dikatakan bahwa setidaknya terdapat lima jenis LKS yang umumnya digunakan oleh siswa yaitu:
30
1 LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep. LKS jenis ini didasarkan pada prinsip konstruktvisme, bahwa seseorang akan
belajar jika ia aktif mengkonstruk pengetahuan di dalam otaknya. LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan siswa, meliputi melakukan, mengamati,
dan menganalisis. 2 LKS yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai
konsep yang telah ditemukan. LKS jenis ini membantu siswa dalam menerapkan konsep yang telah
dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan memberikan tugas kepada mereka. Sebagai contoh dengan memberikan tugas untuk melakukan
diskusi, kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat dan bertanggungjawab serta menghargai pendapat orang lain.
3 LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar LKS jenis ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya terdapat di dalam
buku. Siswa dituntut untuk membaca buku terlebih dahulu agar dapat menjawab pertanyaan yang ada di dalam LKS. Fungsi utama LKS ini adalah
membantu siswa menghafal dan memahami materi pelajaran. 4 LKS yang berfungsi sebagai penguat
Materi pembelajaran yang dikemas dalam LKS ini lebih mengarah pada penguatan atau pendalaman materi setelah mempelajari topik tertentu. LKS ini
digunakan sebagai pembelajaran pokok atau untuk pengayaan.
30
Andi Prastowo, Op.Cit., hal. 208-209.
5 LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum Salah satu isi dari LKS jenis ini adalah petunjuk pelaksanaan praktikum.
Lembar kegiatan siswa untuk masing-masing pelajaran belum tentu sama. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik pelajaran tersebut serta pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran. Dalam buku pengembangan perangkat pembelajaran untuk SMP tercantum
dua jenis LKS untuk pembelajaran IPA yaitu:
31
1 LKS untuk eksperimen berupa petunjuk untuk melaksanakan praktikum yang menggunakan alat-alat dan bahan-bahan. Sistematika LKS umumnya terdiri dari
judul, pengantar, tujuan, alat bahan, langkah kerja, kolom pengamatan, pertanyaan. Uraian masing-masing komponen adalah sebagai berikut:
a Pengantar, pengantar LKS berisi uraian singkat yang mengetengahkan bahan pelajaran berupa konsep-konsep yang dicakup dalam kegiatanpraktikum,
b Tujuan, memuat tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan di pengantar,
c Alat dan bahan, memuat alat dan bahan yang diperlukan, d Langkah kegiatan, merupakan instruksi untuk melakukan kegiatan. Untuk
mempermudah siswa melakukan praktikum, langkah kerja ini dibuat secara sistematis. Bila perlu menggunakan nomor urut dan menambah tampilan
sketsa gambar, e Tabel pengamatan, dapat berupa tabel-tabel data untuk mencatat data hasil
pengamatan yang diperoleh dari praktikum dan f Pertanyaan, berupa pertanyaan yang jawabanya dapat membantu siswa untuk
mendapatkan konsep yang dikembangkan atau untuk mendapatkan kesimpulanya.
2 LKS non eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat teks yang menuntut siswa melakukan kegiatan diskusi suatu materi pembelajaran.
Kegitan menggunakan lembar kegiatan ini dikenal dengan istilah DART Direct Activity to Relate to the Text Books kegiatan ini berhubungan
langsung dengan teks atau wacana. Ada dua jenis DART yaitu :
31
Popi Kamalia Devi, et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk SMP Jakarta: PPPPTK IPA, 2009, hal. 32-33.
a Bentuk LKS reconstruction DART. Bentuk LKS ini dapat berupa text completion melengkapi teks, diagram completion melengkapi tabel,
prediction meramalkan, diagram cut and paste potong dan tempel gambar, dan scramble mengacak;
b Bentuk LKS Analysis DART. Bentuk ini kegiatan siswa dapat berupa text marking labelling dan recording. Pada bentuk ini LKS text marking labelling
dapat berupa underlaying menggaris bawahi dan labelling memberi label, dan segmenting memotongmenggolongkan. Bentuk LKS recording dapat
berupa diagramatic representation membuat diagram, tabulator membuat daftar yang tersusun, question membuat pertanyaan-pertanyaan, words
square teka-teki silang, dan summary membuat rangkuman. LKS yang digunakan oleh peneliti adalah jenis LKS non eksperimen. LKS
ini akan memuat materi singkat dan soal-soal yang menuntut siswa melakukan kegiatan diskusi dalam suatu materi pembelajaran. LKS ini diharapkan dapat
membantu siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa memperoleh pemahaman konsep lebih baik lagi yang akan berdampak baik terhadap
tercapainya tujuan pembelajaran.
e. Syarat-Syarat Penyusunan LKS